Uji Hipotesis Secara Parsial

secara simultan dan nyata terhadap variabel terikat yaitu Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y.  Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur X 1 , Kredit Modal Kerja X 2 , Jumlah Tenaga Kerja X 3 , dan Pertumbuhan Ekonomi X 4 berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y dapat diketahui dari besarnya koefisisen determinasi R²  Pada hasil perhitungan diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,741 artinya bahwa perubahan Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y mampu dijelaskan oleh Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur X 1 , Kredit Modal Kerja X 2 , Jumlah Tenaga Kerja X 3 , dan Pertumbuhan Ekonomi X 4 secara bersama-sama sebesar 74,1 yang berarti pengaruhnya besar atau berperan nyata. Sedangkan sisanya 25,1 di jelaskan oleh variabel yang tidak masuk dalam model.

4.3.4. Uji Hipotesis Secara Parsial

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur X 1 , Kredit Modal Kerja X 2 , Jumlah Tenaga Kerja X 3 , dan Pertumbuhan Ekonomi X 4 berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Pendapatan Industri Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Manufaktur di Kota Surabaya Y secara parsial atau individu. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 12 : Hasil Analisis Variabel Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur X 1 , Kredit Modal Kerja X 2 , Jumlah Tenaga Kerja X 3 dan Pertumbuhan Ekonomi X 4 terhadap Pendapatan Industri Manufaktur Y Variabel Koefesien Regresi Standart Error t hitung t tabel Partial r 2 Partial Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur X 1 - 10036187,2 6829169 - 1,470 2,228 - 0,318 0,177 Kredit Modal Kerja X 2 507,219 111.154 4,548 2,228 0,460 0,674 Jumlah Tenaga Kerja X 3 2658,110 35132.371 0,076 2,228 - 0,588 0,000 Pertumbuhan Ekonomi X 4 - 347924520 1E+008 - 2,432 2,228 0,407 0,372 Sumber : Lampiran 3. Selanjutnya untuk melihat ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel terhadap variabel terikatnya, dapat dianalisa melalui uji t dengan ketentuan sebagai berikut : a. Uji secara parsial pengaruh antara Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur X 1 terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y. Langkah-langkah pengujian : i. Ho :  1 = 0 tidak ada pengaruh Hi :  1  0 ada pengaruh ii. Tingkat Signifikan 2  = 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas degree of freedom df = n-k-1 = 15 – 4 – 1 = 10 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. iii. t tabel = 2,228 iv. t hitung = β Se β 1 1 = -10036187,2 6829169 = -1,470 v. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis : a. Apabila t hitung ≤ t tabel, maka H o diterima dan Hi ditolak, yang artinya secara parsial tidak ada pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. b. Apabila t hitung t tabel, maka H o ditolak dan Hi diterima, yang artinya secara parsial variabel bebas ada pengaruh dengan variabel terikat. vi. Daerah Pengujian Gambar 11 : Kurva Distribusi Hasil Analisis Secara Parsial Faktor Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur X 1 Terhadap Pendapatan Industri Manufaktur Di Kota Surabaya Y Sumber : Lampiran 3 dan Lampiran 5. 2,262 -2,228 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho -1,470 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Setelah diketahui hasil perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = -1,470 t tabel = 2,228 maka H o diterima dan H i ditolak, sehingga kesimpulannya secara parsial variabel Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur X 1 tidak berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y. Nilai r 2 parsial untuk variabel Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur X 1 sebesar 0,177 yang artinya bahwa Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur X 1 secara parsial hanya mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y sebesar 17,7 , sedangkan sisanya 82,3 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. b. Uji secara parsial pengaruh antara Kredit Modal Kerja X 2 terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y. Langkah-langkah pengujian : i. H o :  2 = 0 tidak ada pengaruh H i :  2  0 ada pengaruh ii. Tingkat Signifikan 2  = 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas degree of freedom df = n-k-1 = 15 – 4 – 1 = 10 iii. t tabel 2 = 0,025 = 2,228 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. iv. t hitung =  2 Se  2 = 507,219 111.154 = 4,548 v. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis : a. Apabila t hitung ≤ t tabel, maka H o diterima dan Hi ditolak, yang artinya secara parsial tidak ada pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. b. Apabila t hitung t tabel, maka H o ditolak dan Hi diterima, yang artinya secara parsial variabel bebas ada pengaruh dengan variabel terikat. vi. Daerah Pengujian Gambar 12 : Kurva Distribusi Hasil Analisis Secara Parsial Kredit Modal Kerja X 2 Terhadap Pendapatan Industri Manufaktur Di Kota Surabaya Y Sumber : Lampiran 3 dan Lampiran 5. 2,262 -2,228 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho 4,548 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Setelah diketahui hasil perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = 4,548 t tabel = 2,228 maka H o ditolak dan H i diterima, sehingga kesimpulannya secara parsial variabel Kredit Modal Kerja X 2 berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y. Nilai r 2 parsial untuk variabel Kredit Modal Kerja X 2 sebesar 0,674 yang artinya bahwa Kredit Modal Kerja X 2 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y sebesar 67,4 , sedangkan sisanya 32,6 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. c. Uji secara parsial pengaruh antara Jumlah Tenaga Kerja X 3 terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y. Langkah-langkah pengujian : i. H o :  3 = 0 tidak ada pengaruh H i :  3  0 ada pengaruh ii. Tingkat Signifikan 2  = 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas degree of freedom df = n-k-1 = 15 – 4 – 1 = 10 iii t tabel 2 = 0,025 = 2,228 iv. t hitung =  3 Se  3 = 2658,110 35132.371 = 0,076 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. v. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis : a. Apabila t hitung ≤ t tabel, maka H o diterima dan Hi ditolak, yang artinya secara parsial tidak ada pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. b. Apabila t hitung t tabel, maka H o ditolak dan Hi diterima, yang artinya secara parsial variabel bebas ada pengaruh dengan variabel terikat. vi. Daerah Pengujian Gambar 13 : Kurva Distribusi Hasil Analisis Secara Parsial Faktor Jumlah Tenaga Kerja X 3 Terhadap Pendapatan Industri Manufaktur Di Kota Surabaya Y Sumber : Lampiran 3 dan Lampiran 5. Setelah diketahui hasil perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = 0,076 t tabel = 2,228 maka H o diterima dan H i ditolak, sehingga kesimpulannya secara parsial variabel Jumlah Tenaga Kerja X 3 tidak berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y. 2,262 -2,228 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho 0,076 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Nilai r 2 parsial untuk variabel Jumlah Tenaga Kerja X 3 sebesar 0,000 yang artinya bahwa Jumlah Tenaga Kerja X 3 secara parsial hanya mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y sebesar 00,0 , sedangkan sisanya 100,0 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. c. Uji secara parsial pengaruh antara Pertumbuhan Ekonomi X 4 terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y Langkah-langkah pengujian : i. Ho :  4 = 0 tidak ada pengaruh Hi :  4  0 ada pengaruh ii. Tingkat Signifikan 2  = 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas degree of freedom df = n-k-1 = 15 – 4 – 1 = 10 iii. t tabel 2 = 0,025 = 2,228 iv. t hitung =  4 Se  4 = - 347924520 1E+008 = - 2,432 v. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis : a. Apabila t hitung ≤ t tabel, maka H o diterima dan Hi ditolak, yang artinya secara parsial tidak ada pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Apabila t hitung t tabel, maka H o ditolak dan Hi diterima, yang artinya secara parsial variabel bebas ada pengaruh dengan variabel terikat. vi. Daerah Pengujian Gambar 14 : Kurva Distribusi Hasil Analisis Secara Parsial Faktor Pertumbuhan Ekonomi X 4 Terhadap Pendapatan Industri Manufaktur Di Kota Surabaya Y Sumber : lampiran 3 dan Lampiran 5. Setelah diketahui hasil perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = -2,432 t tabel = -2,228 maka H o ditolak dan H i diterima, sehingga kesimpulannya secara parsial variabel Pertumbuhan Ekonomi X 4 berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y. Nilai r 2 parsial untuk variabel Pertumbuhan Ekonomi X 4 sebesar 0,372 yang artinya bahwa Pertumbuhan Ekonomi X 4 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y sebesar 37,2 , sedangkan sisanya 62,8 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. 2,262 -2,228 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho -2,432 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan hasil pendugaan parameter regresi linier berganda, maka dapat diketahui bahwa nilai r 2 parsial untuk variabel Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur X 1 sebesar 0,177. Nilai r 2 parsial untuk variabel Kredit Modal Kerja X 2 sebesar 0,674. Nilai r 2 parsial untuk variabel Jumlah Tenaga Kerja X 3 sebesar 0,000, dan nilai r 2 parsial untuk variabel Pertumbuhan Ekonomi X 4 sebesar 0,372. Sedangkan variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya adalah variabel Kredit Modal Kerja X 2 , hal ini dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi parsial sebesar 0,674 atau 67,4 . Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa Kredit Modal Kerja yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya adalah benar atau tepat.

4.3.5. Pembahasan