Pembahasan Analisis dan Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil pendugaan parameter regresi linier berganda, maka dapat diketahui bahwa nilai r 2 parsial untuk variabel Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur X 1 sebesar 0,177. Nilai r 2 parsial untuk variabel Kredit Modal Kerja X 2 sebesar 0,674. Nilai r 2 parsial untuk variabel Jumlah Tenaga Kerja X 3 sebesar 0,000, dan nilai r 2 parsial untuk variabel Pertumbuhan Ekonomi X 4 sebesar 0,372. Sedangkan variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya adalah variabel Kredit Modal Kerja X 2 , hal ini dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi parsial sebesar 0,674 atau 67,4 . Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa Kredit Modal Kerja yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya adalah benar atau tepat.

4.3.5. Pembahasan

Dengan melihat hasil regresi yang didapat maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa untuk Pendapatan Industri Manufaktur di kota Surabaya : 1. Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur X 1 Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur tidak berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di kota Surabaya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil analisis yang telah dilakukan tidak sesuai dengan hipotesis yang dibuat. Hal ini Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. disebabakan karena adanya produk sejenis yang berasal dari luar negeri, atau dapat dikatakan karena adanya produk impor yang kualitas dan harga yang jauh lebih baik dan murah dibandingkan dengan produk dari dalam negeri sehingga meskipun jumlah perusahaan manufaktur meningkat tidak akan mempengaruhi atau menyebabkan pendapatan industri manufaktur di Kota Surabaya meningkat. 2. Kredit Modal Kerja X 2 Kredit Modal Kerja berpengaruh nyata signifikan terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil analisis yang telah dilakukan sesuai dengan hipotesis yang dibuat. 3. Jumlah Tenaga Kerja X 3 Jumlah Tenaga Kerja tidak berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di kota Surabaya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil analisis yang telah dilakukan tidak sesuai dengan hipotesis yang dibuat. Hal ini disebabakan karena tingginya harga bahan baku produksi sehingga menyebabkan biaya produksi membengkak. Akibatnya industri manufaktur harus menurunkan jumlah produksinya, sehingga hasil produk yang dihasilkan juga ikut menurun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan tenaga kerja tidak akan mempengaruhi pendapatan industri manufaktur di Kota Surabaya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. Pertumbuhan Ekonomi X 4 Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh nyata signifikan terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil analisis yang telah dilakukan sesuai dengan hipotesis yang dibuat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Setelah dilakukan uji statistik untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel bebas yang terdiri dari Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur X 1 , Kredit Modal Kerja X 2 , Jumlah Tenaga Kerja X 3 , dan Pertumbuhan Ekonomi X 4 berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y diperoleh F hitung = 7,136 F tabel = 3,48 maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang berarti bahwa secara keseluruhan faktor-faktor variabel bebas berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y. 2. Pengujian secara parsial atau individu Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur X 1 terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y. Diketahui hasil perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = -1,470 t tabel = 2,228, maka Ho diterima dan Hi ditolak, pada level signifikan 5 sehingga secara parsial Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur X 1 tidak berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya Y. Hal ini disebabakan karena adanya produk sejenis yang berasal Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.