kewajiban setiap bank untuk mempunyai pedoman yang dapat dipergunakan untuk mengukur, menilai dan menetapkan besarnya
risiko kredit yang dapat diterima bank, serta menetapkan unit kerja yang secara terus menerus memonitor perkembangan risiko
kredit tersebut. Suhardjono, 2005 : 17-18.
2.2.4.6. Penilaian Kredit
Penilaian ini sering juga disebut dengan analis kredit yng dilaksanakan oleh pejabat bank untuk seorang nasabah yang akan
mengajukan permohonan kredit. Proses penilaian kredit dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
a. Jumlah kredit yang diminta oleh nasabah
b. Penggunaan kredit oleh nasabah
c. Perangkat teknologi bank
d. Dokumen hubungan histories antara nasabah dengan bank.
Proses penilaian ini berkaitan dengan analisis nasabah dikemudian hari supaya tidak menimbulkan kesulitan artinya pada
waktu kredit jatuh tempo nasabah dapat memenuhi kewajibannya dengan baik atau dengan kata lain nasabah tidak default artinya
kegagalan nasabah dalam membayar kembali kredit yang diterima.
Harijanto, 1999 : 96.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.4.7. Jenis-Jenis kredit
Beragam jenis usaha menyebabkan pula kebutuhan akan dana. Kebutuhan dana yang beragam menyebabkan jenis kredit juga menjadi
beragam. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dana yang diinginkan oleh nasabah.
Didalam prakteknya kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara
umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain : a.
Dilihat dari segi kegunaannya 1.
Kredit Investasi Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang
biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek, pabrik baru atau untuk keperluan
rehabilitasi. Sebagai contoh misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin.
2. Kredit Modal Kerja
Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam kegiatan
operasinalnya. Sebagai contoh misalnya untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai, atau biaya lainya
yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Dilihat dari segi tujuan kredit 1.
Kredit Produktif Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha produksi
atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebagai contoh kredit untuk membangun
pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang dan kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian, kredit
pertambangan akan menghasilkan barang tambang dan kredit industri akan menghasilkan barang-barang Industri.
2. Kredit
Konsumtif Kredit yang digunakan untuk konsumsi pribadi. Dalam
kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan karena memang digunakan atau dipakai oleh
seseorang atau badan usaha. Sebagai contoh yaitu kredit untuk perumahan, kredit untuk mobil pribadi, kredit
perabotan rumah tangga dan kredit konsumtif lainnya. 3.
Kredit Perdagangan Merupakan kredit yang akan diberikan kepada pedagang
dan digunakan untuk membiayai aktifitas perdagangannya seperti untuk membeli barang dagangan tersebut. Kredit ini
sering diberikan kepada supplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah
besar. Sebagai contoh misalnya kredit ekspor-impor.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Dilihat dari segi jangka waktu
1. Kredit Jangka Pendek Kredit yang mememiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun
atau paling lama 1 tahun biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Sebagai contoh misalnya kredit
perternakan ayam. 2.
Kredit Jangka Menengah Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1-3 tahun dan
biasanya kredit ini digunakan untuk melakukan investasi. Sebagai contoh misalnya kredit untuk pertanian seperti
jeruk, atau perternakan kambing. 3.
Kredit Jangka Panjang Kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit
jangka panjang waktu pengembaliannya adalah diatas 3-5 tahun. Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang
seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur dan untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan.
d. Dilihat dari segi jaminan 1. Kredit Dengan Jaminan
Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud ataupun barang
yang tidak berwujud. Artinya setiap yang dikeluarkan akan dilindungi minimal senilai jaminan atau untuk kredit
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tertentu jaminannya harus melebihi jumlah kredit yang diajukan oleh si calon debitur.
2. Kredit Tanpa Jaminan
Kredit yang diberikan tanpa adanya jaminan barang atau usaha, karakter serta loyalitas atau nama baik si calon
debitur selama berhubungan dengan bank atau pihak lain. e. Dilihat dari sektor usaha
1. Kredit Pertanian
Kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka
pendek atau jangka panjang. 2. Kredit Perternakan
Kredit yang diberikan untuk sektor perternakan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk jangka pendek
misalnya perternakan ayam dan jangka panjang untuk ternak kambing atau ternak sapi.
3. Kredit Industri Kredit yang diberikan untuk membiayai industri, baik
Industri kecil, Industri menengah, maupun industri besar. 4.
Kredit Pertambangan
Kredit yang diberikan kepada usaha tambang. Jenis usaha tambang yang dibiayai biasanya dalam jangka panjang,
seperti tambang emas, minyak ataupun timah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Kredit Pendidikan
Kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk
mahasiswa. 6.
Kredit Profesi Kredit yang diberikan kepada kalangan para professional
seperti dosen, dokter, atau pengacara. 7.
Kredit Perumahan Kredit yang digunakan untuk membiayai pembangunan
atau pembelian perumahan dan biasanya berjangka waktu
panjang. Kasmir, 2003 : 109-112.
2.2.4.8. Kredit Modal Kerja