minggu ini atau bulan ini lebih tinggi dari semula. Efeknya terhadap perekonomian lebih berat daripada inflasi merayap.
3. Inflasi Tinggi Hyper Inflation Inflasi yang paling parah akibatnya harga-harga naik sampai 5 atau 6
kali lipat, sedang nilai uang merosot dan masyarakat tidak mempunyai keinginan untuk menyimpan uang.
2.2.7.4. Penyebab Inflasi
1. Demand-Pull Inflation Inflasi bermula dari permintaan total agregrat demand, sedangkan
produksi sudah berada pada kesempatan kerja penuh atau hampir mendekati kerja penuh.
Gambar 3 : Proses Terjadinya Demand-Pull Inflation
P Inflationary
gap P
2
AD
2
P
1
AD
1
Q
1
Q
2
Q Sumber : Nopirin, 2000, Ekonomi Moneter, Edisi Pertama, BPFE-UGM,
Yogyakarta, hal. 29. Bermula dengan huruf P
1
dan Q
1
, kenaikan permintaan total dari AD
1
ke AD
2
menyebabkan ada sebagian permintaan yang tidak dapat dipenuhi oleh penawaran yang ada. Akibatnya harga naik menjadi P
dan output naik menjadi Q
2
. Kenaikan AD
2
tetap pada Q
2
, kenaikan harga ini disebabkan oleh inflationary gap. Adanya inflationary gap
inilah yang menyebabkan adanya inflasi. 2. Cost Push Inflation
Cost Push Inflation ditandai dengan kenaikan harga produksi. Bila harga produksi naik maka pada akhimya akan menaikan harga dan
turunnya produksi. Nopirin, 2000:30.
2.2.7.5. Cara Mengatasi Inflasi
Untuk mencapai tujuan mengurangi jumlah uang yang beredar M atau V atau untuk menaikkan jumlah T, menurut Nopirin, 1994:54 ada
tiga kebijaksanaan yang dapat ditempuh, ketiga kebijaksanaan tersebut adalah :
1. Kebijaksanaan Moneter
Cara ini berhubungan dengan politik Bank Sentral, yang berarti untuk menyempitkan pemberian kredit baik oleh Bank Sentral sendiri
maupun badan-badan kredit lainnya. Adapun tiga cara untuk menyempitkan pemberian kredit, yaitu :
a. Meningkatkan tingkat diskonto
b. Politik pasar terbuka
c. Meningkatkan Tingkat Suku Bunga
2. Kebijaksanaan Fiskal
Kebijaksanaan fiskal
menyangkut pengaturan tentang pengeluaran
pemerintah serta perpajakan yang secara langsung dapat mempengaruhi pemintaan total dan mempengaruhi harga. Ada tiga
aspek dari kebijaksanaan fiskal, yaitu : a.
Menurunkan pengeluaran pemerintah b.
Menaikkan pajak c.
Menggunting nilai uang 3.
Kebijaksanaan Non Moneter Kebijaksanaan non moneter untuk mengatasi inflasi ada tiga, yaitu :
a. Menaikkan hasil produksi
b. Kebijaksanaan upah
c. Pengawasan harga dan distribusi barang-barang
2.2.8. Produksi
Pada masa sekarang ini semakin banyak barang dan jasa yang dijual belikan dan dikonsumsi oleh masyarakat. Barang dan jasa tersebut
dapat dibeli dalam jumlah, kualitas, model, ukuran yang beranekaragam. Hal ini didukung oleh adanya suatu kegiatan pabrik untuk menambah
atau menciptakan kegunaan barang dan jasa tersebut. Usaha atau kegiatan ini dilaksanakan melalui suatu sistem produksi dengan
mengubah faktor-faktor produksi tersebut yang tersedia menjadi barang
dan jasa. Faktor-faktor produksi tersebut yaitu tenaga kerja, capital, mesin, metode bahan baku. Sumarni dan Soeprihanto,1993:173.
Aktivilas produksi menurut Wignjosoebroto 2003:2, dinyatakan sekumpulan aktivitas yang diperlukan untuk mengubah satu masukan
human resourses, materials, energy, information, dan lain-lain menjadi produk keluaran finished product atau service yang memiliki nilai
tambah. Menurut ahli ekonomi Rosyidi 1995:56 bahwa produksi adalah
setiap proses yang menciptakan nilai atau memperbesar nilai suatu barang. Dapat disimpulkan bahwa produksi adalah kegiatan menambah
faedah atau kegunaan suatu barang atau menciptakan benda baru yang lebih bcrmanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Dalam beberapa buku teks teori ekonomi yang konvensional, produksi sering diidentifikasikan sebagai penciptaan guna berarti dimana
guna berarti kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Menurut definisi ini, produksi mencakup pengertian yang
sangat luas sekali. Produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pembuatan barang-barang yang dapat dilihat.
Meskipun produksi dalam pengertian umum meliputi semua
aktivitas untuk menciptakan barang dan jasa tetapi dalam konsep disini
hanya akan dibicarakan pada masalah barang. Pada umumnya produksi memerlukan berbagai macam peralatan mesin, gedung, alat-alat dan
beberapa bahan mentah. Sudarman, 1985:119-120.
Pada masyarakat yang masih sederhana, produksi ini dilakukan secara langsung yaitu menggunakan faktor alam dan tenaga kerja saja.
Sedangkan pada masyarakat yang telah maju atau modern, produksi ini dilakukan secara tidak langsung yaitu menggunakan berbagai faktor
mulai faktor alam, tenaga kerja, modal dan skill.
Agar produksi ini dapat berjalan baik dan lancar maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut : barang yang akan diproduksi,
faktor produksi mana saja yang digunakan, pemasaran barang dan saingannya, perubahan modal dan selera konsumen, kemampuan
masyarakat untuk mendapatkan barang yang diproduksi. Sadeli, 1986:129.
2.2.8.1. Faktor Produksi
Semua unsur-unsur tenaga kerja, sumber-sumber alam, modal dan kecakapan yang menopang usaha pcnciptaan nilai atau usaha
memperbesar nilai barang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi tersebut terdiri atas :
a. Tanah
Segala sesuatu yang bisa menjadi faktor produksi dan berasal atau disediakan oleh alam atau dapat juga dikatakan sebagai segala sumber
asli yang tidak berasal dari kegiatan manusia meliputi :
1. Tenaga penumbuh daripada tanah, baik untuk pertanian, perikanan
maupun pertambahan. 2.
Tenaga air, baik untuk perairan, penggaraman maupun pelayanan. 3.
Iklim, cuaca, curah hujan, arus angin. 4.
Dan lain-lainnya b.
Sumber Daya Manusia Semua kemampuan manusiawi yang dapat disambungkan untuk
memungkinkan dilakukannya produksi barang dan jasa berupa kemampuan fisik dan kemampuan mental.
c. Modal Capital
Modal disini ada 2 yaitu barang modal riil dan modal uang 1.
Barang modal riil real capital goods Semua jenis barang yang dibuat untuk menunjang kegiatan
produksi barang-barang lain dan jasa yang disebut sebagai barang investasi seperti mesin, jalan raya, gudang, peralatan dan
sebagainya. 2.
Modal uang money capital Dana yang digunakan untuk membeli barang-barang modal dan
faktor produksi lainnya. d.
Kecakapan Tata Laksana Managerial Skill Suatu kemampuan yang dapat dihargai sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki, seperti tanah dihargai dengan sewa, tenaga manusia
dihargai dengan upah atau gaji, modal dihargai dengan bunga. Rosyidi, 1995:56-58.
2.2.8.2. Fungsi Produksi