Teori Utama Dalam Inflasi Macam-Macam Inflasi

Dampak positif inflasi : 1. Produksi bertambah karena keuntungan pengusaha 2. Kesempatan kerja bertambah 3. Pendapatan nominasi bertambah Dampak negatif inflasi : 1. Kesadaran menabung masyarakat berkurang 2. Harga barang dan jasa naik 3. Kepercayaan terhadap uang tunai berkurang Dari definisi diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa inflasi merupakan suatu gejala adanya kecenderungan harga-harga untuk menaik sampai batas tertentu. Dimana dalam arti yang lebih luas inflasi bukan semata-mata ekonomi tetapi juga masalah sosial, ekonomi, dan politis.

2.2.7.2. Teori Utama Dalam Inflasi

1. Teori Kuantitas Teori kuantitas mengenai inflasi menyatakan bahwa penyebab utama dari inflasi adalah pertambahan jumlah uang beredar, dan psikologi harapan masyarakat mengenai kenaikan harga-harga dimasa mendatang. 2. Teori Keynes Teori Keynes mengenai inflasi menyatakan bahwa inflasi terjadi karena suatu keadaan dimana masyarakat ingin hidup diluar batas kemampuan ekonominya. Dengan kata lain dapat diterjemahkan menjadi suatu keadaan dimana permintaan masyarakat akan barang-barang selalu melebihi jumlah barang-barang yang tersedia. 3. Teori Strukturalis Teori Strukturalis mengenai inflasi adalah teori inflasi jangka panjang karena menyoroti sebab inflasi yang berasal dari kekakuan struktur ekonomi, khususnya: ketegaran yang berupa ketidakelastisan dari penerimaan ekspor yaitu nilai ekspor yang tumbuh secara lamban dibandingkan dengan pertumbuhan sektor-sektor lain dan ketegaran yang berkaitan dengan ketidakelastisan dari supply atau produksi bahan makanan didalam negeri. Dimana produksi bahan makanan didalam negeri tidak tumbuh secepat pertambahan penduduk dan penghasilan per kapita sehingga adanya kecenderungan naiknya harga bahan makanan didalam negeri. Boediono, 1992:167.

2.2.7.3. Macam-Macam Inflasi

Berdasarkan lajunya inflasi dapat dibedakan menjadi : 1. Inflasi Merayap Creeping Inflation Ditandai dengan laju inflasi yang rendah yaitu kurang dari 10 pertahun kenaikan harga berjalan lambat dengan prosentase yang kecil dalam jangka yang relative lama. 2. Inflasi Menengah Golloping Inflation Digit atau bahkan triple digit dan dalam jangka waktu yang relatif pendek. Inflasi ini mempunyai sifat akselerasi artinya harga-harga minggu ini atau bulan ini lebih tinggi dari semula. Efeknya terhadap perekonomian lebih berat daripada inflasi merayap. 3. Inflasi Tinggi Hyper Inflation Inflasi yang paling parah akibatnya harga-harga naik sampai 5 atau 6 kali lipat, sedang nilai uang merosot dan masyarakat tidak mempunyai keinginan untuk menyimpan uang.

2.2.7.4. Penyebab Inflasi