2.2.4.2. Pengertian Bukan Angkatan Kerja
Menurut Dumairy 1997 : 74 yang termasuk bukan angkatan kerja adalah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja,
tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan, terdiri dari :
1. Sekolah Maksudnya adalah pelajar dan mahasiswa. 2. Mengurus rumah tangga Maksudnya adalah ibu-ibu yang bukan
wanita karier dan kegiatannya hanya mengurus rumah tangga. 3. Menerima Pendapatan bukan merupakan imbalan langsung atas jasa
kerjanya pensiunan penderita cacat dan sebagainya. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bukan angkatan kerja
adalah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak sedang mencari pekerjaan dan tidak mempunyai pekerjaan, yakni
yang masing-masing kegiatannya bersekolah, mengurus rumah tangga, serta menerima pendapatan tapi bukan merupakan imbalan langsung atas
jasa kerjanya. Berikut ini untuk lebih jelasnya, disajikan skema dari kerangka
komponen penduduk dan tenaga kerja.
Gambar 1 : Komponen Penduduk dan Tenaga Kerja
Penduduk
Tenaga Kerja Bukan Tenaga Kerja
Sumber : Simanjutak, J. Payaman,1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, Penerbit LPFE-UI, Jakarta, Halaman15.
Jadi kesimpulan dari pengertian angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlihat dalam kegiatan produktifitas
untuk menghasilkan barang dan jasa.
Produktifitas Rendah Kentara
Bekerja
Bekerja Penuh Setengah Menganggur
Menganggur
Penerimaan Pendapatan Sekolah
Mengurus Rumah
Tangga Bukan Angkatan Kerja
Angkatan Kerja
Tidak Kentara
Penghasilan Rendah
2.2.4.3. Pengertian Kesempatan Kerja
Kata “Employment” dalam bahasa Inggris berasal dari kata kerja “To Employ” yang berarti menggunakan suatu proses untuk memberikan
pekerjaan atau sumber penghidupan. “Employment” dinyatakan dengan banyaknya jumlah orang yang dimaksudkan yaitu sejumlah orang ada
dalam pekerjaan dan mempunyai pekerjaan. Kesempatan keja berarti kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan
dengan imbalan upah yang memadai kemungkinan bekerja erat hubungan dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Pengertian memiliki pekerjaan
ada dua unsur yaitu : 1.
Lapangan pekerjaan 2.
Orang-orang yang dipekerjakan atau melakukan pekerjaan Menerut Suroto, 1992:22 pengertian “Employment” secara jelas
dalam bahasa Inggris yaitu : suatu kesempatan kerja yang sudah dimiliki. Menurut Suroto 1992:22 pengertian kesempatan kerja adalah besarnya
jumlah tenaga kerja yang dipakai untuk menghasilkan suatu produk nasional tiap tahunnya, selain itu kesempatan kerja mengandung arti bahwa
dengan adanya waktu yang tersedia memungkinkan dilaksanakan aktivitas yang dinamakan dengan bekerja. Kesempatan kerja baru dapat diwujudkan
apabila waktu itu telah tersedia sebuah lapangan kerja yang memungkinkan untuk mendapatkan suatu aktivitas yang dinamakan bekerja.
Faktor-faktor yang sangat penting dalam kesempatan kerja adalah unsur manusia, maka diperlukan pendekatan terhadap sumber daya
manusia. Pengertian kesempatan kerja disimpulkan bahwa jumlah tenaga kerja
yang terpakai untuk perekonomian, dimana dengan tersedianya waktu yang memungkinkan dilaksanakannya aktivitas kegiatan yang bersifat produktif,
untuk lebih memperjelas bila dilihat dalam skema kerangka komponen penduduk dan tenaga kerja.
2.2.5. Pertumbuhan Ekonomi 2.2.5.1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Jhingan adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis
barang-barang ekonomi kepada penduduknya, kemampuan ini tambah sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan dan
ideology yang dibutuhkan.Jhingan,1993:72. Selain itu pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pertumbuhan
dalam output nyata atau pendapatan sebuah perekonomian dengan berlangsungnya waktu, maksudnya kenaikan dalam output full
employment dengan harga konstan. Pertumbuhan ekonomi dipergunakan untuk menerangkan atau
mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian. Menurut Djojohadikusumo pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses yang
berpokok pada proses peningkatan produksi barang-barang dan jasa dalam
kegiatan ekonomi masyarakat. Djojohadikusumo, 1994:1 Sedangkan menurut Samuelson dan Nordhaus 1995:102 pertumbuhan ekonomi
adalah perkembangan kemungkinan produksi Production possibility fronticepef suatu negara karena pertumbuhan yang dimaksud yaitu
output perkapita, berarti pertumbuhan upah rill dan meningkatnya standar hidup.
Selain itu pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pertumbuhan dalam output nyata atau pendapatan sebuah perekonomian dengan
berlangsungnya waktu, maksudnya kenaikan dalam output full employmentnya. dengan harga konstan.
Jakti 2001:5 menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi 5 dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara RAPBN 2002,
memang tidak terlalu menggembirakan bahkan cenderung konservatif. Karena itu, belum bisa dikategorikan maksimal dalam menyerap tenaga
kerja yang pertahunnya 2,5-2,7 juta orang. Idealnya untuk kesempatan kerja sebanyak itu diperlukan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 pertahun
yang diperkirakan baru tercapai pada tahun 2004. Menurut ekonomi itu tidak mudah memberikan respon terhadap
budget seperti itu dan harus diakui bahwa hal tersebut sangat konservatif. Kita masih tampak defensif, misalnya sasaran-sasaran yang ingin dicapai
untuk Produk Domestik Bruto PDB saja kita tidak berani memasang angka lebih dari 5. Dari segi pandangan ekonomi makro angka 5
tersebut bagi negara sebesar Indonesia sangat sulit dibayangkan untuk bisa mengatasi kesempatan dalam membuka kesempatan kerja.
Selanjutnya Jakti 2001:8 menyatakan bahwa idealnya Indonesia memiliki laju pertumbuhan 7 pertahun. Kalau ini dapat dicapai,
tidaklah mengecewakan tetapi tingkat pertumbuhan 7 ini dapat dicapai pada tahun 2004. Namun pemerintah bukan tanpa perhitungan
mengasumsikan perhitungan dan mengasumsikan strategi pertumbuhan itu dipatok 5 atau cenderung melambat, dengan perhitungan pada tahun
berikutnya, pertumbuhan bisa berjalan dengan cepat. Pemerintah menginginkan pertumbuhan berikutnya mencapai 7. Salah satu
upayanya adalah ingin mengembalikan peranan swasta dengan cepat karena tidak mungkin pemulihan ekonomi kembali 7 seperti sebelum
terjadinya krisis tanpa peran serta swasta. Jadi dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah
evolusi proses pembangunan yang dialami oleh suatu negara dengan menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada
penduduknya melalui tahap-tahap tertentu. Pertumbuhan ekonomi menurut G. Bannock, R. E. Baxter dan R
Rees dalam A Dictionary of Economics adalah proses yang tetap dari kenaikan kapasitas produktif suatu perekonomian yang diwujudkan dalam
bentuk kenaikan pendapatan nasional. Menurut Simon Kuznets pertumbuhan ekonomi tidak pernah melalui langkah yang melompat-
lompat, tetapi merupakan swill proses yang evolusioner dan bersifat
spesifik untuk setiap Negara. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses peningkatan produksi perkapita yang
berlangsung terus-menerus dari tahun ke tahun dalam kurun waktu yang panjang disuatu Negara. Pertumbuhan ekonomi berarti kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.
Menurut Boediono 1999:37 pertumbuhan. ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Penekanannya pada
tiga aspek yaitu : proses, output perkapita dan jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu gambaran
ekonomi pada suatu saat. Disini akan terlihat aspek dinamis arti suatu perekonomian, yaitu melihat bagaimana suatu perekonomian
berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Sedangkan pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan dalam GDP Gross Domestic
Product atau GNP Gross National Product, tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil daripada tingkat pertumbuhan
penduduk, atau apakah perubahan dalam struktur ekonomi terjadi atau tidak Arsyad, 1999: 11.
Melalui penjelasan tentang pengertian pertumbuhan ekonomi diatas, pengertian pertumbuhan ekonomi dapat kita tarik kesimpulan
bahwa pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kemakmuran masyarakat yang dapat dilihat dari kenaikan pendapatan perkapita
penduduk dari tahun ke tahun.
Bahwa pertumbuhan ekonomi adalah evolusi proses pembangunan yang dialami oleh suatu negara dengan menyediakan semakin banyak
jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya melalui tahap-tahap tertentu.
2.2.5.2.Teori Pertumbuhan ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi ini bisa didefenisikan sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor yang menentukan output perkapita
dalam jangka panjang dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain sehingga terjadi proses pertumbuhan.
Ilmu ekonomi tidak hanya terdapat satu teori pertumbuhan, tetapi terdapat banyak teori pertumbuhan ekonomi antara lain :
1. Teori pertumbuhan klasik Mereka berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu jumlah penduduk, jumlah stok barang-barang modal, luas tanah kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang
digunakan. 2. Teori pertumbuhan Schumpeter
Schumpeter berpendapat bahwa unsur utama dari pertumbuhan ekonomi adalah usaha untuk mengadakan kombinasi-kombinasi baru
yang muncul dalam bentuk inovasi.Sukirno,1995:432
3. Teori pertumbuhan Harrod Domar Dalam teorinya Harrod Domar memberikan peran kunci kepada
investasi yang memiliki peran ganda; pertama, investasi menciptakan pendapatan disebut sebagai permintaan; kedua, investasi dapat
memperbesar kapasitas produksi melalui peningkatan stok kapital disebut sebagai dampak penawaran. Jhingan,1993:291
4. Teori pertumbuhan ekonomi Adam Smith Mengemukakan bahwa proses petumbuhan ekonomi dalam jangka
panjang secara sistematis dibedakan menjadi dua aspek utama pertumbuhan yaitu :
1 Pertumbuhan output total Unsur pokok dari sistem produksi di suatu negara ada 3 yaitu
sumber daya alam yang tersedia faktor produksi dan tanah, jumlah penduduk dan stok barang modal yang tersedia, dengan
faktor penunjang penting proses akumulasi modal yaitu : makin meluasnya pasar ekspor dan adanya tingkat keuntungan di atas
tingkat keuntungan minimal. 2 Pertumbuhan penduduk
Penduduk meningkat jika tingkat upah untuk hidup tinggi. Tingkat upah ditentukan oleh kenaikan permintaan dan penawaran tenaga
kerja yang ditentukan oleh laju pertumbuhan stok modal dan laju pertumbuhan stok modal dan laju pertumbuhan output masyarakat.
2.2.5.3. Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi
WW. Rostow mengemukakan teori terhadap pertumbuhan ekonomi yang dilalui oleh suatu perekonomian yaitu :
a. Tahap masyarakat tradisional. Pada tahap ini kegiatan produksi masyarakat relatif masih primitif
yang didasarkan pada ilmu dan teknologi serta cara hidup masyarakat yang masih dipengaruhi oleh nilai-nilai yang kurang rasional dan
kebiasaan turun temurun. b. Tahap prasyarat lepas landas
Merupakan suatu proses yang menyebabkan perubahan karakteristik penting suatu masyarakat misalnya perubahan keadaan sistem politik,
kultur sosial, sistem nilai dalam suatu masyarakat dan struktur ekonominya. Jika perubahan seperti ini terjadi maka proses
pertumbuhan ekonomi sudah terjadi dalam masyarakat yang sudah mencapai proses pertumbuhan yang demikian dapat dianggap sudah
berada dalam tahap ini. c. Tahap tinggal landas
Pada tahap ini pertumbuhan ekonomi selalu terjadi, pada awal tahap ini terjadi perubahan yang drastis dalam masyarakat antara lain
perubahan kerangka dasar politik sosial dan kelembagaan, terbukanya pasar-pasar baru sebagai akibat dari perubahan secara teratur sehingga
akan tercipta inovasi dan peningkatan investasi. Perkembangan investasi dari 5 -10 dari produk nasional bersih akan mempercepat
pertumbuhan sektor industri modern dan laju pertumbuhan nasional melebihi tingkat pertumbuhan penduduk, berarti pendapatan perkapita
meningkat. d. Tahap gerakan kedewasaan
Diartikan oleh Rostow sebagai masa di mana masyarakat sudah efektif menggunakan teknologi modern pada hampir semua kegiatan
produksi. Rostow mengemukakan karakteristik non ekonomi dari masyarakat yang telah mencapai tahap menuju kedewasaan sebagai
berikut: 1.
Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan, peranan sektor industri dengan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi.
2. Sifat kepemimpinan perusahaan mangalami perubahan peranan. Manajemen proporsional semakin penting dan menggantikan
kedudukan perusahaan atau pemilik. 3.
Kritik-kritik industrialisasi mulai muncul sebagai akibat adanya industrialisasi.
e. Tahap konsumsi tinggi Tahap ini merupakan tahap terakhir dari teori pembangunan Rostow.
Pada tahap ini perhatian masyarakat telah lebih menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan
masyarakat, bukan lagi kepada produksi. Pada tahap ini ada 3 macam tujuan :
1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh keluar negeri dan
kecenderungan ini bisa berakhir penjajahan terhadap bangsa lain. 2. Menciptakan kemakmuran yang lebih marata pada penduduknya
dengan cara mengusahakan terciptanya pembagian-pembagian pendapatan yang lebih merata, misalnya sistem pajak yang
progresif. 3. Meningkatnya konsumsi masyarakat dari kebutuhan pokok
sandang, pangan, papan menjadi barang konsumsi tahan lama dan barang mewah. Arsyad, 1997:43-45
Dalam teori pertumbuhan ekonomi di atas terdapat teori yang dikemukakan oleh ahli-ahli ekonomi yang tertarik pada masalah-masalah
pembangunan di negara-negara berkembang. Salah satunya teori pertumbuhan ekonomi yang dibahas dalam makalah ini adalah teori
Horrod-Domar. Teori pertumbuhan Harrod-Domar merupakan pengembangan
langsung dari teori makro ekonomi Keynes, yang memberikan peranan kunci pada tabungan dan investasi dalam proses pertumbuhan ekonomi
khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi yaitu : 1. Investasi yang menciptakan pendapatan.
2. Investasi yang memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal.
Peran yang pertama dapat dianggap sebagai dampak permintaan, sedangkan yang kedua dapat dianggap sebagai penawaran investasi,
karena itu selama investasi netto tetap berlangsung maka pendapatan nyata dan output akan senantiasa meningkat.
Persamaan mendasar dari pertumbuhan ekonomi Keynes yang dikemukakan oleh Harrod-Domar menekankan pada pertumbuhan
investasi untuk meningkatkan output. Modal ini sangat sederhana namun tetap digunakan dalam mengestimasi pertumbuhan ekonomi untuk satu
barang Sukirno,1997:111. Persamaan identitasnya yaitu sebagai berikut:
Y = C + I Dimana :
Y = Income C = Konsumsi
I = Investasi Teori Harrod-Domar manganalisa syarat-syarat yang diperlukan agar
perekonomian bisa tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang, atau berusaha menunjukkan syarat-syarat yang dibutuhkan agar perekonomian
bisa tumbuh dan berkembang dengan mantap steady growth. Teori Harrod- Domar mempunyai beberapa asumsi, yaitu :
1. Perekonomian dalam keadaan tenaga kerja penuh full employment dan
barang-barang modal yang ada dalam masyarakat digunakan secara penuh.
2. Perekonomian terdiri dari dua sektor, rumah tangga dan sector
perusahaan. 3.
Besar tabungan masyarakat adalah proposional dengan besarnya pendapatan nasional.
4. Kecenderungan untuk menabung besarnya tetap Arsyad, 1997:59.
2.2.5.4. Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi