4.5. Pembahasan Surabaya
Berdasarkan hasil pengujian secara simultan telah diketahui bahwa Jumlah Industri X
1
, Angkatan Kerja X
2
, Pertumbuhan Ekonomi X
3
, Inflasi X
4
, secara bersama-sama berpengaruh terhadap Tingkat Pengangguran di Kota Surabaya Y. Ditunjukan dengan F
hitung
sebesar 9,173 F
tabel
= 3,48 pada tingkat α = 5 maka Ho ditolak dan Hi
hipotesis alternatif diterima, secara simultan berpengaruh nyata terhadap Tingkat Pengangguran di Kota Surabaya.
Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa dengan taraf nyata pada tingkat
α = 5 Jumlah Industri X
1
dengan nilai t
hitung
sebesar 1,993 t
tabel
sebesar 2,228, Angkatan Kerja X
2
dengan nilai t
hitung
sebesar 3,930 t
tabel
sebesar 2,228, Pertumbuhan Ekonomi X
3
dengan nilai t
hitung
sebesar 1,525 t
tabel
sebesar 2,228, Inflasi X
4
dengan nilai t
hitung
sebesar 2,541 t
tabel
sebesar 2,228 berdasarkan dari keempat variebel diatas maka diambil suatu kesimpulan bahwa Angkatan Kerja
X
2
berpengaruh paling dominan dengan nilai parsial r
2
sebesar 0,779 terhadap variabel Tingkat Pengangguran di Kota Surabaya.
Dalam Uji Parsial Jumlah Industri sebagai X
1
tidak berpengaruh secara linier terhadap Tingkat Pengangguran di Kota Surabaya. Hal ini
disebabkan karena banyak perusahaan atau industri yang menggunakan mesin-mesin canggih atau modern sehingga mengurangi tenaga kerja
yang ada.
Dalam Uji Parsial Angkatan Kerja sebagai X
2
berpengaruh secara linier terhadap Tingkat Pengangguran di Kota Surabaya. Hal ini
disebabkan karena apabila semakin banyak orang yang menganggur atau sedang mencari pekerjaan maka akan berpengaruh pada kesempatan
kerja yang semakin rendah sehingga tingkat pengangguran mengalami kenaikan.
Dalam Uji Parsial Pertumbuhan Ekonomi sebagai X
3
tidak berpengaruh secara linier terhadap Tingkat Pengangguran di Kota
Surabaya. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan ekonomi yang meningkat belum tentu mengurangi jumlah pengangguran karena
pertumbuhan ekonomi yang meningkat hanya kenaikan pendapatan perkapita atau GDP tetapi tidak dibarengi oleh pembangunan ekonomi
yang merata disegala bidang maka masih banyak pengangguran yang terjadi saat ini. Bisa juga terjadi karena pertumbuhan ekonomi tidak
diikuti dengan investasi yang tinggi melainkan dengan konsumsi yang tinggi. Ini akan mengakibatkan pengangguran karena penyerapan tenaga
kerjanya tidak maksimal. Dalam Uji Parsial Inflasi sebagai X
4
tidak berpengaruh terhadap Tingkat Pengangguran di Kota Surabaya. Hal ini disebabkan karena
keadaan perekonomian yang kurang stabil membuat sebagian para pengusaha industri kecil menjadikan inflasi bukan acuan utama dalam
melakukan proses produksi. Disamping itu kenaikan inflasi tidak menyebabkan semua harga naik dan tidak berlangsung lama.
4.6. Pembahasan Sidoarjo