Kemampuan Guru dalam Memberikan Hubungan Konsep Mata Pelajaran dengan Kehidupan Sehari-hari

dinamik ya, itu kan banyak konsep dan hukum-hukum yang ada, penerapan dalam kehidupan sehari-hari juga ada tapi tetap ada perhitungannya.” wawancara 11 Juni 2012, lampiran 5. Pemahaman guru tentang perbedaan matematika dan fisika ditekankan pada cakupan penguasaan konsep yang dapat diterima siswa. Guru memberikan penjelasan bahwa penguasaan konsep matematika ditekankan pada perhitungan angka-angka sedangkan penguasaan konsep fisika tidak hanya sebatas pada perhitungan matematis saja tetapi juga pada pemahaman teori tentang sebab-akibat suatu kejadian atau peristiwa alam serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa guru dalam proses pembelajaran menjelaskan suatu pernurunan persamaan dan tidak menjelaskan tentang sejarah dari listrik dinamik. Guru mengetahui arti penting dari kemampuan dasar matematika mampu mempengaruhi kemampuan siswa dalam melakukan perhitungan dalam materi fisika. Guru memberikan penjelasan bahwa penguasaan konsep matematika ditekankan pada perhitungan angka-angka sedangkan penguasaan konsep fisika tidak hanya sebatas pada perhitungan matematis saja tetapi juga pada pemahaman teori tentang sebab-akibat suatu kejadian atau peristiwa alam serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Kemampuan Guru dalam Memberikan Hubungan Konsep Mata Pelajaran dengan Kehidupan Sehari-hari

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti, guru memberikan penjelasan materi listrik dengan memberikan contoh penerapan listrik dinamik dalam kehidupan sahari-hari. Seperti yang diungkapkan guru bahwa “Terkadang siswa itu sulit memahami kalau tidak ada contoh nyatanya. Nah kalau listrik dinamik ini kan sangat jelas sekali dalam kehidupan sehari-hari meraka juga bisa melihat penerapannya contohnya di bola lampu, alat-alat elektronik, atau juga ada dilingkungan sekolah mungkin.” wawancara 4 Juni 2012,lampiran 5 Guru menggunakan contoh dalam kehidupan sehari-hari untuk menjelaskan listrik dinamik khususnya pada sub pokok energi listrik . Hal ini sesuai dengan pengamatan peneliti dalam proses pembelajaran seperti kutipan berikut video 1 Juni 2012, Menit 12:57, lampiran 3 G :”Contohnya kalo kalian itu punya kompor listrik, misalnya 600 watt, kalian mau masak air 1 kg yang suhunya 20 C. Berapa lamanya menghidupkan kompor? bisa menghitungnya? Nah tadi ada energi listrik ada energi kalor. Jadi jangan sampai kalian itu memboroskan energi listrik, tau airnya sudah mendidih tapi kompornya tidak dimatikan. Kalian yang sudah tau tentang energi listrik dan kalor nanti sampai rumah sudah harus ada perubahan siakp, dihitung dulu. Kita cari dulu energy listrik = energi kalor. Menit 14:07 guru menuliskan penyelesaian Energi listriknya Pt=mcVt. P nya 600.t=1 kg. 4200. 100-20; 600 t = 4200.80 ; 70 560 sekon = 9,3 menit. Coba dihitung lagi. Tapi nanti kalo di rumah jangan langsung pake kalkulator kalian buru-buru hitung, kalian sudah tau konsepnya, sudah tau bagaimana persamaannya kira-kira berapa lama ya? O sepuluh menit, kalian tinggal lalu 10 menit kemudian kalian datang ternyata airnya sudah mendidih ya. Dari kutipan di atas guru memberikan contoh kepada siswa menggunakan barang yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yaitu kompor listrik. Guru menjelaskan tentang pengguanaan kompor listrik agar siswa mudah dalam membayangkan penerapan energi listrik dan upaya melakukan mengajarkan tentang penghematan energi.Penerapan materi listrik dinamik ke dalam kehidupan sehari-hari dilakukan guru dengan memberikan permasalahan pada penerapan energi listrik dan guru menjelaskan kepada siswa tentang penghematan energi. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa guru mampu memberikan hubungan konsep listrik dinamik dengan kehidupan sehari- hari. Guru menjelaskan tentang penggunaan kompor listrik agar siswa mudah dalam membayangkan penerapan energi listrik dan upaya melakukan mengajarkan tentang penghematan energi. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, penelitian tentang kompetensi profesional dari seorang guru yang menjadi subyek penelitian dalam realitanya sehari-hari adalah sebagai berikut: 1. Guru dapat menjelaskan konsep secara terinci dan berusaha memahamkan siswa dengan cara melakukan tanya-jawab saat melakukan penjelasan menggunakan metode ceramah dan media papan tulis. Guru menekankan materi listrik dinamik pada materi-materi dasar yang sering ada dalam ujian nasional UN. Menurut guru, materi Hukum II Kirchoff merupakan materi yang sulit disampaikan. Guru berusaha untuk membuat siswa memahami materi yang dianggap sulit dengan cara menjelaskan secara pelan-pelan dan memberikan contoh soal yang mudah. Guru mengawali penyampaian materi dengan memberikan permasalahan sederhana yang ada dalam kehidupan sehari-hari menuju ke penjelasan yang lebih lengkap. Guru juga memberikan contoh soal untuk menambah pemahaman siswa.Guru berpendapat bahwa dalam menjelaskan materi Listrik Dinamik memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi karena siswanya yang adalah kaum putri. Guru juga mengatakan bahwa materi dasar dalam listrik dinamik yang harus dikuasai oleh siswa adalah materi awal berkaitan dengan muatan listrik, arus listrik dan kuat arus listrik. 2. Guru menjelaskan suatu pernurunan persamaan dan tidak menjelaskan tentang sejarah dari listrik dinamik. Guru mengetahui arti penting dari kemampuan dasar matematika mampu mempengaruhi kemampuan siswa dalam melakukan perhitungan dalam materi fisika. Guru memberikan penjelasan bahwa penguasaan konsep matematika ditekankan pada perhitungan angka-angka sedangkan penguasaan konsep fisika tidak hanya sebatas pada perhitungan matematis saja tetapi juga pada pemahaman teori tentang sebab-akibat suatu kejadian atau peristiwa alam serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Guru mampu memberikan hubungan konsep listrik dinamik dengan kehidupan sehari-hari. Guru menjelaskan tentang penggunaan kompor listrik agar siswa mudah dalam membayangkan penerapan energi listrik dan upaya melakukan mengajarkan tentang penghematan energi.

F. Keterbatasan Penelitian

Selama melakukan penelitian, peneliti menyadari ada beberapa keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini antara lain: