b.
Teams Games Tournament
TGT
Metode TGT menggunakan mirip dengan metode STAD. Perbedaan dalam pemebelajaran ini yaitu menggantikan kuis dengan turnamen
mingguan, di mana siswa memainkan game akademik dengan anggota
tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya.
c.
Team Assisted Individualization
TAI
Metode ini tidak jauh berbeda dengan metode STAD dan TGT. Namun, metode STAD dan TGT menggunakan pola pengajaran
tunggal untuk satu kelas, sementara TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran yang individual. Para
siswa memasuki sekuen individual berdasarkan tes penempatan dan kemudian melanjutkannya dengan tingkat kemampuan mereka
sendiri. Secara umum, anggota kelompok bekerja pada unit pelajaran yang berbeda. Teman satu tim saling memeriksa hasil kerja masing-
masing menggunakan lembar jawaban dan saling membantu dalam
menyelesaikan berbagai masalah.
d.
Cooperatif Integrated Reading and Composition
CIRC
CIRC merupakan program komprehensif untuk mengajarkan membaca dan menulis. Biasanya guru menggunakan bahan bacaan
yang berisi latihan soal dan cerita. Para siswa ditugaskan untuk berpasangan dalam tim mereka untuk belajar dalam serangkaian
kegiatan yang bersifat kognitif, termasuk membacakan cerita satu
sama lain, membuat prediksi mengenai bagaimana akhir dari sebuah
cerita naratif, merangkum cerita, dan menulis tanggapan cerita.
e.
Jigsaw
Dalam teknik ini, siswa bekerja dalam kelompok dan ditugaskan untuk membaca materi yang bersifat penjelasan terperinci. Tiap
anggota ditugaskan secara acak untuk menjadi ahli dalam aspek tertentu. Selanjutnya, para ahli bertemu untuk mendiskusikan topik
yang sedang mereka bahas, lalu mereka kembali pada timnya untuk mengajarkan topik mereka kepada teman kelompoknya.
C. Pembelajaran kooperatif tipe
Team Assisted Individualization
TAI
1. Pengertian pembelajaran kooperatif tipe
Team Assisted Individualization
Pembelajaran kooperatif tipe TAI pertama kali diperkenalkan oleh Slavin pada tahun 1985 yaitu suatu model pembelajaran yang
menggabungkan antara model pembelajaran individual dengan model pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin 2005:187 teknik
Team Assisted Individualization
adalah teknik yang mengadaptasi pengajaran terhadap perbedaan individu terkait kemampuan siswa maupun pencapaian prestasi
siswa. Dalam proses pembelajarannya, anggota kelompok menggunakan lembar jawab yang digunakan untuk saling memeriksa jawaban teman
sekelompok. Proses diskusi terjadi pada saat siswa saling mempertanyakan jawaban yang dikerjakan teman sekelompoknya. Dapat ditarik kesimpulan
bahwa pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah model pembelajaran yang mengkombinasikan pembelajaran secara berkelompok maupun individual
dimana siswa bisa saling membantu antar anggota kelompok untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa secara individual.
2. Pembelajaran kooperatif tipe TAI menurut Slavin Suyatno Asep,
2013:172 meliputi 6 tahap, yaitu sebagai berikut: a.
Pembentukan kelompok. Kelompok yang dibentuk beranggotakan 4- 5 siswa dan bersifat heterogen. Kelompok ini mewakili hasil akademis
dalam kelas yang diambil dari nilai rata-rata harian kelas dan mewakili jenis kelamin. Fungsi kelompok adalah untuk memastikan bahwa
semua anggota kelompok ikut belajar, dan lebih khusus adalah mempersiapkan anggotanya untuk mengerjakan tes dengan baik.
b. Pemberian bahan ajar. Pemberian materi yang diajarkan dalam bentuk
lembar kerja siswa yang dibuat oleh guru. Lembar kerja di-setting sedemikian rupa sehingga sesuai dengan model pembelajaran yang
akan dikembangkan. c.
Belajar dalam kelompok. Belajar kelompok dilakukan untuk mendsikusikan materi yang ada dalam bahan ajar secara bersama-
sama dalam satu kelompok. d.
Skor kelompok dan penghargaan kelompok. Penghargaan ini diberikan dari hasil kerja sama kelompok saat memecahkan masalah
yang didiskusikan serta pemaparan hasil diskusi kelompok. e.
Pengajaran materi-materi pokok oleh guru. Temuan-temuan hasil diskusi kelompok dipertegas oleh guru dengan menerangkan ulang
materi-materi yang tidak ditemukan siswa tiap kelompok.
f. Tes formatif.
3. Unsur-unsur pembelajaran kooperatif tipe
Team Assisted Individualization
menurut Slavin Aris, 2014:200 adalah sebagai berikut: a.
Placement Test.
Guru memberikan tes awal kepada siswa. Cara ini bisa digantikan dengan mencermati rata-rata nilai harian atau nilai
pada bab sebelumnya yang diperoleh siswa sehingga guru dapat mengetahui kekurangan siswa pada bidang tertentu.
b.
Teams.
Guru membentuk kelompok-kelompok yang bersifat heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa.
c.
Teaching Group.
Guru memberikan materi secara singkat menjelang pemberian tugas kelompok.
d.
Student Creative.
Guru perlu menekankan dan menciptakan persepsi bahwa keberhasilan setiap siswa individu ditentukan oleh
keberhasilan kelompoknya. e.
Team Study.
Siswa belajar bersama dengan mengerjakan tugas-tugas dari LKS yang diberikan dalam kelompoknya. Guru juga memberikan
bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkan, dengan dibantu siswa-siswa yang memiliki kemampuan akademis bagus di
dalam kelompok tersebut. f.
Fact Test.
Guru memberikan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa, misalnya dengan memberikan kuis dan sebagainya.
g.
Team Score and Team Recognition.
Guru memberikan skor pada kelompok dan memberikan penghargaan terhadap kelompok yang
berhasil dan kelompok yang dipandang kurang berhasil. Misalnya dengan menyebut mereka sebagai kelompok bagus, kelompok luar
biasa, dan sebagainya. h.
Whole-Class.
Guru menyajikan kembali materi di akhir bab dengan strategi pemecahan masalah untuk seluruh siswa di kelasnya.
Pada model pembelajaran TAI, cara memberikan penghargaan berdasar nilai perkembangan individu siswa. Contoh penentenuan nilai
perkembangan menurut Suyatno dan Asep Jihad 2013:167 adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan skor standar. Skor ini bisa berasal dari pemberian tes
awal atau tes sebelumnya. b.
Menghitung skor kuis terkini. c.
Menghitung skor perkembangan yang besarnya ditentukan apakah skor kuis terkini mereka menyamai atau melampaui skor dasarnya
dengan menggunakan skala yang diberikan di bawah ini.
Tabel 2.1 Ketentuan nilai perkembangan kelompok
Kriteria Skor
Perkembangan Nilai kuis turun lebih dari 10 poin di bawah skor
standar Nilai kuis turun 1 sampai dengan 10 poin di
bawah skor standar 10
Nilai kuis sama dengan skor standar sampai dengan naik 10 poin di atas skor standar
20 Nilai kuis lebih dari 10 poin di atas skor standar
30 Nilai kuis mendapat nilai sempurna misalnya
100 tanpa memperhatikan skor standar 30
Sumber: Suyatno dan Asep Jihad 2013:167
Tabel 2.2 Perhitungan perkembangan skor kelompok
No Rata-rata Skor Perkembangan N Kualifikasi
1 N ≤ 14
- 2
15 ≤ N ≤ 19 Tim Baik
3 20 ≤ N ≤ 24
Tim Hebat 4
N ≥ 25 Tim Super
Sumber: Suyatno dan Asep Jihad 2013:167
D. Modul
1. Pengertian Modul
Menurut Mulyasa 2006:231 modul merupakan paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan
dan dirancang secara sistematis untuk membantu peserta didik mencapai tujuan belajar.
Sedangkan menurut Vembriarto 1981:20 suatu modul adalah suatu paket pengajaran yang memuat satu unit konsep daripada bahan
pengajaran. Menurut Winkel 2014:487 modul merupakan satuan program
belajar-mengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri. Setelah
siswa menyelesaikan satuan yang satu dia melangkah maju dan memperlajari satuan berikutnya.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian modul adalah paket belajar mandiri yang meliputi satu unit
konsep pembelajaran yang disusun secara sistematis sehingga dapat membantu siswa mencapai tujuan belajar.
2. Komponen modul
Komponen modul menurut Winkel 2014:492, antara lain sebagai berikut: a.
Pedoman guru Pedoman ini menguraikan peranan guru dalam kegiatan belajar
mengajar, mendeskripsikan unit yang dipelajari, berbagai kegiatan siswa, alat-alat pelajaran yang digunakan dan alat evaluasi.
b. Lembar kegiatan siswa
Lembaran kegiatan siswa ini berisikan rumusan tujuan intruksional yang akan dicapai, rangkaian kegiatan belajar yang harus dilakukan,
alat-alat pelajaran yang akan digunakan, tugas-tugas yang harus diselesaikan.
c. Lembar kerja
Lembar kerja ini menyertai lembaran kerja siswa dan berisikan setumpuk pertanyaan dan semua tugas yang harus dikerjakan.
d. Kunci lembaran kerja
Kunci lembaran kerja berisikan seluruh jawaban atas pertanyaan atau tugas yang dimuat dalam lembaran kerja. Siswa dapat mencocokkan
sendiri. e.
Lembaran tes Lembaran tes berisikan soal-soal yang harus dikerjakan untuk
mengukur tingkat keberhasilanpenguasaan, setelah modul dipelajari.