Rumusan Masalah Batasan Istilah

psikis yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap dimana perubahan tersebut relatif menetap. 2. Faktor yang mempengaruhi belajar Menurut Muhibbin 2013:145 faktor yang mempengaruhi belajar dibagi menjadi tiga, yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal dilihat dari keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor eksternal dilihat dari kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor pendekatan belajar dilihat dari upaya siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. a. Faktor internal 1 Faktor jasmani Kondisi umum jasmani yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ-organ khusus siswa seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan indera penglihat juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan. Kondisi organ tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta kognitif sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas. 2 Faktor psikologis Faktor yang termasuk dalam faktor psikologis antara lain: intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi siswa. a Intelegensi diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. b Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecendurangan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya. c Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada yang akan datang. d Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. e Motivasi ialah keadaan internal orgnanisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu. b. Faktor eksternal 1 Lingkungan sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan sosial ialah para guru, staf administrasi sekolah, teman-teman, masyarakat, orang tua, dan anggota keluarga lainnya. 2 Lingkungan non-sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non-sosial ialah gedung sekolah, rumah tempat tinggal, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. c. Faktor pendekatan belajar Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.

B. Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Menurut Trianto 2014:19 hakikat pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Dari makna tersebut terlihat bahwa pembelajaran adalah interaksi dua arah dari guru ke siswa dan dari siswa ke guru, yang intens dan terarah menuju pada suatu target pembelajaran yang telah disepakati sebelumnya. Menurut Syaiful Sagala 2014:61 pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik dan belajar dilakukan oleh peserta didik. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai pengaruh yang relatif permanen pada perilaku, pengetahuan, dan keterampilan berpikir melalui pengalaman Santrock, 2014:246. Menurut Ngalimun 2012:3 pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu belajar tertuju kepada apa

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMP DI KABUPATEN SRAGEN

3 5 101

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization berbantuan modul ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun pelajaran 2015/2016.

0 3 285

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) dilihat dari minat dan hasil belajar matematika pada pokok bahasan persamaan garis lurus kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2013/2014.

0 0 222

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted Individualization) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi dunia tumbuhan.

0 0 2

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) ditinjau dari prestasi dan minat belajar matematika pada pokok bahasan perbandingan trigonometri siswa kelas X 6

0 16 390

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted Individualization) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi dunia tumbuhan

1 26 228

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Pairs Check (PC) pada Materi Fungsi Ditinjau dari Adversity Quotient Siswa Kelas VIII SMP Negeri Se-Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 0 17