Materi Pembelajaran Bangun Ruang Prisma dan Limas

b. Unsur-unsur limas Limas memiliki berbagai unsur, berikut pengertian unsur-unsur pada sebuah limas: 1 Bidang sisi adalah bidang-bidang yang membentuk suatu limas. 2 Rusuk limas adalah ruas garis yang dibentuk oleh perpotongan dua sisi limas. 3 Titik sudut limas adalah titik pertemuan tiga bidang sisi pada suatu limas. 4 Titik puncak adalah titik sudut yang tidak berada pada bidang alas. 5 Tinggi limas adalah jarak antara titik puncak limas dengan bidang alas. c. Jaring-jaring limas Jaring-jaring limas diperoleh dengan cara mengiris beberapa rusuk limas tersebut sedemikian sehingga seluruh permukaan limas terlihat. Misalkan, limas yang akan dibuat jaring-jaringnya adalah limas segiempat. Berikut ini alur pembuatan jaring-jaring limas segiempat. Gambar 2.6 Jaring-jaring limas segiempat Contoh jaring-jaring limas lainnya Gambar 2.7 Jaring- jaring limas segitiga Gambar 2.8 Jaring-jaring limas segilima d. Jenis-jenis limas Tabel 2.4 Jenis-jenis limas Nama Gambar Jumlah sisi Jumlah rusuk Jumlah titik sudut Limas segitiga 4 6 4 Limas Segiempat 5 8 5 Limas Segilima 6 10 6 Limas Segienam 7 12 7 Limas Segi-n n+1 2n n+1 e. Luas permukaan limas Luas permukaan limas adalah jumlah luas seluruh daerah permukaan yang membatasi limas tersebut. Dengan kata lain luas permukaan limas adalah luas daerah jaring-jaring limas. Sebagai contoh pada limas yang sisi alasnya berupa daerah persegi, luas permukaannya adalah sebagai berikut: Gambar 2.9 Limas segiempat beserta jaring-jaringnya Luas permukaan limas = luas perseg i ABCD + luas ∆ TAB + luas ∆ TBC + luas ∆ TDC + luas ∆ TAD = luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak Jadi, secara umum luas permukaan limas sebagai berikut. f. Volume Limas Volume Limas adalah banyaknya kubus satuan yang dapat mengisi penuh limas tersebut. Rumus volume limas dapat dibuktikan berdasarkan rumus volume kubus. Gambar 2.10 Kubus dengan panjang rusuk � Luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak A E F H G D C B � � � Limas yang terbentuk dari kubus yang dibelah kemudian diposisikan menjadi seperti berikut: Gambar 2.11 Limas segiempat Volume limas = × volume kubus = × � × � × � = × � × � = × luas alas × tinggi Jadi, secara umum volume limas sebagai berikut. Volume limas = × luas alas × tinggi A G D C B A E F G B A E H G D � � � A G E H D A G D C B A G B F E � � � � � �

H. Kerangka Berpikir

Prisma dan limas merupakan salah satu pokok bahasan pada materi bangun ruang sisi datar yang diajarkan di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan. Berdasarkan kenyataan yang ada, materi ini cukup membuat beberapa siswa mengalami kesulitan karena konsep dari bangun ruang yang abstrak. Hal itu ditambah lagi dengan keadaan minat belajar siswa yang tidak menentu sehingga konsentrasi tidak terfokus pada materi pembelajaran. Siswa kadang merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah karena kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada latihan soal. Dengan keadaan yang seperti ini diperlukan adanya variasi baru dalam memilih model pembelajaran yang mendukung agar dapat meningkatkan minat belajar siswa dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa terutama dalam mempelajari pokok bahasan prisma dan limas. Metode pembelajaran TAI merupakan model pembelajaran yang mengkombinasikan pembelajaran secara berkelompok maupun individual dimana siswa bisa saling membantu antar anggota kelompok untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa. Kelompok dibentuk beranggotakan 4-5 siswa dan bersifat heterogen. Fungsi kelompok adalah untuk memastikan bahwa semua anggota kelompok terlibat aktif dalam pembelajaran. Belajar kelompok dilakukan untuk mendiskusikan materi yang ada dalam bahan ajar secara bersama dalam satu kelompok. Melalui metode ini siswa diajak untuk belajar mandiri, dilatih untuk memecahkan masalah, serta dilatih untuk menjelaskan hasil pekerjaannya kepada pihak lain yaitu teman sekelompoknya. Dalam penerapan metode pembelajaran TAI, peneliti mempergunakan modul. Modul merupakan paket belajar mandiri yang meliputi satu konsep pembelajaran yang disusun secara sistematis sehingga dapat membantu siswa mencapai tujuan belajar. Modul diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran serta memahami rumus yang ada dan dapat menerapkannya dalam mengerjakan soal-soal yang telah disiapkan pada modul. Selain itu siswa juga dapat mengukur kemampuan masing-masing dengan mengecek jawaban yang telah diperoleh dengan kunci jawaban yang sudah disediakan. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan bantuan modul diharapkan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik bagi siswa. Ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran akan membuat siswa semakin semangat dalam belajar dan dapat mengembangkan pemahaman materi yang telah diperoleh dan pada akhirnya hasil belajar juga akan menjadi baik.

I. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization TAI berbantuan modul dapat meningkatkan minat belajar sehingga siswa mencapai hasil belajar yang baik dalam mata pelajaran matematika materi bangun ruang sisi datar pokok bahasan prisma dan limas. 40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif kualitatif kuantitatif. Menurut Suharsimi 2003:309 penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada. Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripitf berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati Moleong, 2006:4 Penelitian kuantitatif merupakan suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui Margono, 2007:105. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berbentuk angka dan uraian. Metode kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, hasil wawancara dengan siswa, dan angket mengenai minat belajar siswa. Sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil tes pada materi bangun ruang sisi datar pokok bahasan prisma dan limas. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2016 semester genap tahun pelajaran 20152016. 2. Tempat Penelitian dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Moyudan yang beralamat di Mergan, Sumberagung, Moyudan, Sleman, Yogyakarta.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan semester genap tahun ajaran 20152016 yang berjumlah 37 siswa, yang terdiri dari 22 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Objek penelitian ini adalah minat dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan pada pembelajaran matematika materi bangun ruang sisi datar prisma dan limas dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization TAI berbantuan modul.

D. Bentuk Data

1. Data minat belajar siswa Data minat belajar siswa diperoleh dari skor sebelum dan sesudah mengikuti proses pembelajaran dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization TAI berbantuan modul. Selain itu skor penilaian minat juga diperoleh selama pembelajaran berlangsung. Selanjutnya data yang sudah diperoleh didukung dengan data uraian-uraian keterangan mengenai minat belajar siswa yang diperoleh setelah pembelajaran prisma dan limas. 2. Data hasil belajar siswa Data hasil belajar siswa diperoleh dari nilai atau skor setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization TAI berbantuan modul pada materi bangun ruang sisi datar pokok bahasan prisma dan limas.

E. Metode Pengumpulan Data

1. Pengamatan Pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Daryanto, 2007:33. Pengamatan bertujuan untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization TAI berbantuan modul. Selanjutnya pengamatan dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa untuk melihat minat siswa saat pembelajaran berlangsung di dalam kelas. 2. Angket Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui Suharsimi, 2013:194. Penelitian ini menggunakan angket yang bersifat tertutup yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Angket digunakan untuk mengambil data mengenai minat belajar siswa sebelum dan sesudah menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization TAI berbantuan modul. 3. Tes Menurut Muchtar Bukhori tes ialah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok murid Daryanto, 2007:35. Tes ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa. Tes yang digunakan berupa tes tertulis dengan soal berbentuk uraian yang disusun berdasarkan indikator pada materi prisma dan limas. Tes hasil belajar dilaksanakan setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization TAI berbantuan modul. 4. Wawancara Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan. Suharsimi, 2005: 44. Wawancara dilakukan dengan beberapa siswa untuk mengetahui minat belajar siswa yang digunakan untuk melengkapi data yang sudah diperoleh melalui angket.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua macam instrumen yang akan digunakan yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. 1. Instrumen pembelajaran Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, modul, dan kuis.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMP DI KABUPATEN SRAGEN

3 5 101

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization berbantuan modul ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun pelajaran 2015/2016.

0 3 285

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) dilihat dari minat dan hasil belajar matematika pada pokok bahasan persamaan garis lurus kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2013/2014.

0 0 222

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted Individualization) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi dunia tumbuhan.

0 0 2

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) ditinjau dari prestasi dan minat belajar matematika pada pokok bahasan perbandingan trigonometri siswa kelas X 6

0 16 390

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted Individualization) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi dunia tumbuhan

1 26 228

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Pairs Check (PC) pada Materi Fungsi Ditinjau dari Adversity Quotient Siswa Kelas VIII SMP Negeri Se-Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 0 17