Kemiskinan dan Kesenjangan Ekonomi

82 Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas X Kurva 4.4 Pemberian Subsidi oleh Pemerintah Kurva 4.4 menunjukan, titik E merupakan keseimbangan awal dengan harga sebesar P dan jumlah sebesar Q. Untuk mengem- bangkan produksi dalam negeri, pemerintah memberikan subsidi yang mengakibatkan turunnya harga-harga sehingga penawaran bertambah dari Q menjadi Q 1 , dan terbentuk keseimbangan baru di titik E 1 .

3. Permasalahan Pemerintah dalam Perekonomian Makro

Permasalahan ekonomi tidak hanya meliputi masalah-masalah mikro, seperti kekakuan harga, monopoli, dan eksternalitas yang memerlukan campur tangan pemerintah. Permasalahan ekonomi juga terjadi dalam lingkup ekonomi makro yang juga memerlukan kebijakan pemerintah. Di negara-negara sedang berkembang pada umumnya terdapat tiga masalah besar pembangunan ekonomi. Ketiga masalah tersebut berkaitan dengan kemiskinan, kesenjangan ekonomi, dan pengangguran yang terus meningkat. Permasalahan ekonomi Indonesia dalam membangun negara sebenarnya tidak hanya sebatas hal tersebut. In asi yang tidak terkendali, ketergan- tungan terhadap impor dan utang luar negeri, juga merupakan masalah pemerintah dalam bidang ekonomi.

a. Kemiskinan dan Kesenjangan Ekonomi

Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan dari kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah merupakan masalah besar di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Kemiskinan bukanlah hal yang mudah diukur. Akan tetapi, sebagai gambaran, berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik BPS setiap tahun, pada periode 1976–1996 telah terjadi penurunan penduduk miskin dari 54,2 juta pada tahun 1976 atau 40,08 persen menjadi 22,5 juta atau 11,34 persen pada tahun 1996. Data tersebut digunakan sebagai indikator yang menunjukkan keber hasilan pembangunan Orde Baru. Akan tetapi, pada tahun 1998 jumlah penduduk miskin meningkat menjadi 49,5 juta yang diduga sebagai dampak krisis ekonomi yang berawal pada pertengahan 1997. Masalah dalam pembangunan di Indonesia adalah ketimpangan dalam distribusi pendapatan yang antara lain dapat diketahui dengan menggunakan Indeks atau Koe sien Gini. Michael P. Todaro, seorang ahli ekonomi pembangunan, membuat suatu kriteria mengenai nilai Indeks Gini. Ia mengelompokkan nilai indeks ke dalam tiga kriteria, Logika Ekonomi Menurut pendapat Anda, kondisi apakah yang menyebabkan negara Indonesia mengalami masalah kemiskinan yang sangat besar? Kumpulkan hasilnya kepada guru Anda. Target asumsi minyak mentah dalam APBN-P 2006 tidak mengalami perubahan, tetap 1,05 juta bph sedangkan asumsi harga minyak 62-67 dollar AS per barel. Penetapan harga minyak nantinya akan menentukan besarnya subsidi bahan bakar minyak. Meskipun volume BBM dikurangi subsidi akan bengkak karena meroketnya harga minyak. Berdasarkan perhitungan PT Pertamina, dengan volume 38 juta kiloliter, subsidi dapat mencapai Rp59 triliun. Sumber: Kompas, 20 Juli 2006 Ekonomika Di unduh dari : Bukupaket.com Kebijakan Ekonomi Pemerintah 83 yaitu ketimpangan yang rendah, jika nilai Indeks Gini antara 0,20– 0,35. Ketimpangan menengah, jika nilai indeks antara 0,35–0,50, dan ketimpangan yang tinggi jika nilai indeks antara 0,50–0,70. Gambar 4.4 Kemiskinan Tingkat kemiskinan akibat distribusi penda- patan yang tidak merata Sumber: Tempo, 28 Maret 2005 Interpretasi Kelompok 4.1 Buatlah kelompok belajar maksimal tiga orang, kemudian lakukan kegiatan berikut. Berkunjunglah ke kantor Badan Pusat Statistik BPS di kota Anda. 1. Cari data tingkat kemiskinan di Indonesia periode 1997–2005. 2. Analisislah data tersebut dan bagaimana dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi serta kebijakan apa yang harus diambil oleh pemerintah terhadap masalah tersebut? 3. Serahkan hasilnya setelah satu minggu kepada guru Anda untuk dinilai.

b. Inflasi dan Tingkat Pengangguran