Pendekatan Pendapatan Income Approach Pendekatan Pengeluaran Expenditure Approach

Pendapatan Nasional dan Inflasi 95 dengan biaya Rp600,00. Kain tersebut masuk ke pabrik garmen untuk diproduksi menjadi pakaian jadi dengan biaya sebesar Rp800,00. Seterusnya, pakaian jadi tersebut dijual kepada pedagang di pasar dengan harga Rp1.000,00. Ilustrasi di atas terlihat dalam Tabel 5.1. Tabel 5.1 Perhitungan Nilai Tambah Sektor Produksi Nilai Output Nilai Input Pertanian kapas Pabrik benang Pabrik tekstil Industri garmen Perdagangan pakaian jadi Rp300,00 Rp400,00 Rp600,00 Rp800,00 Rp1.000,00 Rp300,00 Rp400,00 Rp600,00 Rp800,00 No 1 2 3 4 5 Rp300,00 Rp100,00 Rp200,00 Rp200,00 Rp200,00 Nilai Tambah Jumlah Nilai Tambah Rp1.000,00 Untuk menghindari perhitungan ganda double-counting, nilai PDB dihitung dengan cara menjumlahkan nilai tambah setiap sektor bukan pada nilai outputnya. Hasil perhitungan pendapatan nasional PDB dengan metode produksi, terlihat dalam Tabel 5.2. Lapangan Usaha Jumlah dalam miliar rupiah Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Manufaktur Listrik, Gas, dan Air bersih Bangunan Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa 325.653,7 169.535,6 590.051,3 19.540,9 112.571,3 337.840,5 118.267,3 174.323,6 198.069,3 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tabel 5.2 PDB Indonesia berdasar kan Harga Berlaku Tahun 2003 Produk Domestik Bruto Sumber: Badan Pusat Statistik, 2005 2.045.853,5 Data Tabel 5.2, menunjukan bahwa perekonomian Indonesia terbagi ke dalam sembilan sektor, yang sebenarnya terbagi lagi ke dalam beberapa subsektor. Angka-angka dalam Tabel 5.2 menunjukkan besarnya nilai tambah setiap sektor ekonomi di Indonesia.

b. Pendekatan Pendapatan Income Approach

Pendekatan kedua yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah pendekatan pendapatan. Berdasarkan pendekatan pendapatan, nilai pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlah kan tingkat balas jasa bruto belum dikurangi pajak dari faktor produksi yang dipakai. Perhitungan dengan pendekatan pendapatan akan memberikan hasil yang lebih realistis. Namun, dalam kenyataannya tidak terealisasi karena sulitnya menentukan pandapatan masyarakat yang sebenarnya. Berdasarkan pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima masyarakat pemilik faktor produksi sebagai balas jasa yang mereka terima dalam proses produksi yaitu sebagai berikut. • Pendekatan produksi • Pendekatan pendapatan • Pendekatan pengeluaran Zoom Di unduh dari : Bukupaket.com 96 Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas X 1 Upahgaji w = balas jasa pemilik tenaga kerja 2 Bunga i = balas jasa pemilik modal 3 Sewa r = balas jasa pemilik anah 4 Keuntungan = balas jasa pengusaha. Total balas jasa atas seluruh faktor produksi tersebut disebut pendapatan nasional PN. Jadi secara matematis, menurut pendekatan pendapatan, penda pat an nasional dirumuskan sebagai beri ut: PN = w + i + r + Hasil perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan, terlihat dalam Tabel 5.3. Jenis Pendapatan Nilai Balas jasa tenaga kerja gaji dan upah Bunga bersih Pendapatan dari sewa Keuntungan perusahaan Pendapatan usaha sendiri 4.004,6 409,7 27,7 542,7 473,7 No 1 2 3 4 5 Pendapatan Nasional Sumber: Sukirno, 2000 5.458,4 Tabel 5.3 Pendapatan Nasional Indonesia pada 1994 dalam miliar dolar AS

c. Pendekatan Pengeluaran Expenditure Approach

Berdasarkan pendekatan pengeluaran, nilai pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari para pelaku ekonomi konsumen, produsen, dan pemerintah dalam suatu negara. Dapat dituliskan sebagai berikut. 1 Pengeluaran konsumsi rumah tangga C. 2 Pengeluaran konsumsi pemerintah G. 3 Investasi domestik bruto I. 4 Ekspor neto atau nilai ekspor dikurangi impor X–M. Secara matematis dituliskan sebagai berikut. PN = C + G + I + X–M Data pendapatan nasional Indonesia berdasarkan pendekatan pengeluaran dapat dilihat dalam Tabel 5.4 berikut. Tabel 5.4 Perkembangan PDB Indonesia berdasarkan Pengeluaran tahun 1999- 2002 dalam triliun rupiah Jenis Pengeluaran 1999 2000 Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah Investasi Perubahan Stok Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa 268 27 75 5 92 78 379 282 29 87 21 116 95 398 No 1 2 3 4 5 6 297 31 94 26 118 102 412 2001 Produk Domestik Bruto PDB 302 35 96 26 117 25 499 2002 Sumber: Badan Pusat Statistik, 1999-2002 angka dibulatkan Logika Ekonomi Diskusikanlah dengan teman sebangku Anda. Anak yatim piatu dan orang tua jompo yang tinggal di asrama menerima santunan dari dermawan atau pemerintah. Apakah santunan tersebut dapat disebut sebagai pendapatan? Di unduh dari : Bukupaket.com Pendapatan Nasional dan Inflasi 97 Tabel 5.5 PDB, PNB dan Pendapatan Nasional Indonesia Tahun 2001 dan 2002 Menurut Harga Konstan 1993 triliun rupiah Tahun 2002 2001 Jenis Pengeluaran Pajak tidak langsung Depresiasi Konsumsi rumah tangga Konsumsi pemerintah Investasi Perubahan stok Ekspor barang dan jasa Dikurangi: Impor barang dan jasa Produk Domestik Bruto PDB Pendapatan bersih faktor produksi dari luar negeri Produk Nasional Bruto PNB Pendapatan Nasional 412 499 17,4 393,6 8,8 20,6 363,2 22,2 476,8 18,9 21,3 436,6 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2004 297 31 94 26 118 102 302 35 96 26 117 25 Dengan menggunakan metode pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran, nilai pendapatan nasional PDB dapat ditentukan berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan. PDB yang dihitung dengan menggunakan harga berlaku disebut PDB nominal. Nilai PDB dengan harga berlaku dapat memberi hasil yang kurang tepat karena adanya pengaruh kenaikan harga-harga in asi. Jika nilai PDB dihitung berdasarkan harga konstan disebut PDB riil atau PDB aktual. Untuk memperoleh PDB harga konstan harus ditentukan tahun dasar terlebih dahulu, yaitu tahun ketika perekonomian berada dalam kondisi baik sehingga harga-harga tetap stabil atau konstan. Nilai PDB yang dihitung berdasarkan harga konstan akan memberikan hasil yang lebih akurat sehingga lebih banyak dipakai dalam analisis ekonomi. Selain kedua jenis PDB, ukuran pendapatan nasional lainnya adalah PDB potensial, yaitu nilai produksi maksimum yang dapat dicapai oleh suatu perekonomian di dalam negeri tanpa menaikkan tingkat harga. Data perhitungan pendapatan nasional PDB Indonesia dengan menggunakan metode pendekatan pengeluaran, terlihat dalam Tabel 5.5. Gambar 5.2 Kenaikan Sembako Nilai PDB dengan harga berlaku dapat memberikan hasil yang kurang tepat kare- na adanya pengaruh kenaikan harga-harga barang kebutuhan pokok inflasi. Sumber: Tempo, 12 November 2006 Di unduh dari : Bukupaket.com 98 Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas X

1. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional