94
Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas X
Pendapatan Bunga yang diterima oleh Pemerintah dan Konsumen PBPK dan Pendapatan Non-Balas Jasa PNBJ, seperti transfer uang
kepada seseorang. Jadi,
PP = PN – LDT – PAS + PBPK + PNBJ
f. Pendapatan Disposabel Disposable Income
Pendapatan Disposabel adalah pendapatan yang secara riil berada di tangan konsumen dan siap untuk dibelanjakan atau ditabung.
Besarnya pendapatan disposabel adalah pendapatan personal dikurangi dengan pajak langsung atau pajak penghasilan perorangan.
2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Ada tiga metode atau pendekatan yang digunakan untuk mengukur pendapatan nasional, antara lain pendekatan produksi
production approach, pendekatan pendapatan income approach, dan pendekatan pengeluaran expenditure approach.
a. Pendekatan Produksi Production Approach
Dengan pendekatan produksi, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai tambah value added dari semua sektor
produksi selama satu periode tertentu biasanya dalam satu tahun. Nilai tambah yang dimaksud adalah selisih antara nilai produksi
nilai output dan nilai biaya antara nilai input, yang terdiri atas bahan baku dan bahan penolong yang digunakan dalam proses
produksi.
Berdasarkan ISIC International Standard Industrial Classi cation perekonomian Indonesia dibagi ke dalam sebelas sektor. Sektor-
sektor tersebut kemudian disederhanakan lagi menjadi sembilan sektor, yaitu:
1 pertanian, peternakan, kehutananan, dan perikanan; 2 pertambangan dan penggalian;
3 industri
manufaktur; 4 listrik, gas, dan air bersih;
5 bangunan; 6 perdagangan, hotel dan restoran;
7 pengangkutan dan komunikasi; 8 keuangan, persewaan dan jasa perusahaan;
9 jasa-jasa.
Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Y = Q
1
× P
1
+ Q
2
× P
2
+ Q
3
× P
3
+ ... + Q
n
× P
n
Y = Pendapatan Nasional Q
1
, Q
2
, Q
3
, dan Q
n
= jumlah jenis barang ke-1, ke-2, ke-3, ke-n P
1
, P
2
, P
3
, dan P
n
= harga jenis barang ke-1, ke-2, ke-3, ke-n Contoh:
Seandainya seorang pengusaha pakaian akan memulai usaha nya, langkah pertama yang dilakukan adalah membeli kapas dari para
petani dengan harga Rp300,00. Pengusaha pabrik akan mengolah kapas menjadi benang dengan biaya Rp400,00. Para pedagang akan
menjual benang kepada pabrik tekstil untuk diolah menjadi kain
Kegiatan produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah nilai
tambah value added. Oleh karena itu, dalam perhitungan pendekatan
produksi, hanya mencakup perhitungan nilai tambah di setiap
lahan produksi. Jadi, perhitungan bukan menggunakan produksi bahan
mentah, setengah jadi, dan barang baku yang berasal dari luar negeri.
Ekonomika
• Produk Domestik Bruto PDB • Produk Nasional Bruto PNB
• Produk Nasional Neto PNN • Pendapatan Nasional Neto PN
• Pendapatan Personal PP • Pendapatan Disposabel PD
• Pendaptan per Kapita
Zoom
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pendapatan Nasional dan Inflasi
95
dengan biaya Rp600,00. Kain tersebut masuk ke pabrik garmen untuk diproduksi menjadi pakaian jadi dengan biaya sebesar Rp800,00.
Seterusnya, pakaian jadi tersebut dijual kepada pedagang di pasar dengan harga Rp1.000,00. Ilustrasi di atas terlihat dalam Tabel 5.1.
Tabel 5.1
Perhitungan Nilai Tambah
Sektor Produksi Nilai Output
Nilai Input
Pertanian kapas Pabrik benang
Pabrik tekstil Industri garmen
Perdagangan pakaian jadi
Rp300,00 Rp400,00
Rp600,00 Rp800,00
Rp1.000,00 Rp300,00
Rp400,00 Rp600,00
Rp800,00
No
1 2
3 4
5 Rp300,00
Rp100,00 Rp200,00
Rp200,00 Rp200,00
Nilai Tambah
Jumlah Nilai Tambah Rp1.000,00
Untuk menghindari perhitungan ganda double-counting, nilai PDB dihitung dengan cara menjumlahkan nilai tambah setiap sektor
bukan pada nilai outputnya. Hasil perhitungan pendapatan nasional PDB dengan metode
produksi, terlihat dalam Tabel 5.2.
Lapangan Usaha Jumlah
dalam miliar rupiah
Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
Industri Manufaktur Listrik, Gas, dan Air bersih
Bangunan Perdagangan, Hotel, dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
Jasa-jasa 325.653,7
169.535,6 590.051,3
19.540,9 112.571,3
337.840,5 118.267,3
174.323,6 198.069,3
No
1 2
3 4
5 6
7 8
9
Tabel 5.2
PDB Indonesia berdasar kan Harga Berlaku Tahun 2003
Produk Domestik Bruto
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2005
2.045.853,5
Data Tabel 5.2, menunjukan bahwa perekonomian Indonesia terbagi ke dalam sembilan sektor, yang sebenarnya terbagi lagi
ke dalam beberapa subsektor. Angka-angka dalam Tabel 5.2 menunjukkan besarnya nilai tambah setiap sektor ekonomi di
Indonesia.
b. Pendekatan Pendapatan Income Approach