D. Penetapan Populasi dan Sampel
1. Populasi Martono 2014: 76 menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan
objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat- syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau dapat
didefinisikan juga sebagai keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah 103
pegawai pajak di KPP Pratama Magelang. 2. Sampel
Martono 2014: 76 menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti,
atau dapat didefinisikan sebagai anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili
populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah 103 pegawai pajak di KPP Pratama Magelang.
E. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sampel jenuh. Martono 2014: 81 menyatakan bahwa sampel jenuh merupakan teknik penentuan sampel dengan menggunakan semua anggota
populasi sebagai sampel. Teknik ini disebut juga sensus. Anggota populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja di Kantor
Pelayanan Pajak KPP Pratama Magelang. Penggunaan teknik ini dapat
mengatasi permasalahan yang timbul dalam random sampling sebagai teknik yang digunakan dalam penelitian yang bertujuan untuk meneliti pengaruh
antar variabel bebas dengan variabel terikat.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah menyebarkan angketkuesioner. Noor 2012: 139 menyatakan bahwa
angketkuesioner merupakan suatu tenik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan
harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut. Jenis angketkuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angketkuesioner tertutup. Noor 2012: 139 menyatakan, angketkuesioner tertutup adalah angketkuesioner yang memiliki alternatif jawaban telah
ditentukan oleh peneliti. Pengumpulan angket dilakukan mulai dari 01 Febuari 2017 sampai dengan 06 Maret 2017
Pertanyaan dalam penelitian ini merupakan pertanyaan positif dan untuk penulisan angket menggunakan skala likert, sehingga skor untuk skala likert
yang digunakan adalah:
1. Sangat Setuju SS 2. Setuju S
3. Ragu-ragu R 4. Tidak Setuju TS
5. Sangat Tidak Setuju STS
G. Variabel Penelitian
Variabel independen X yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem e-Filing, dan Variabel dependen Y yang digunakan dalam penelitian
ini adalah efisiensi pengelolaan pajak dan kepatuhan Wajib Pajak. Variabel sistem e-Filing dihubungkan dengan dua aspek yang dapat
mempengaruhi modernisasi administrasi perpajakan menurut Sadhani 2005, yaitu:
1. Sistem administrasi berbasis teknologi informasi, yaitu sistem e-Filing dapat membantu pegawai pajak dalam melakukan pengelolaan pajak.
Variabel ini mengukur seberapa besar peran e-Filing dalam memberikan kemudahan bagi pegawai pajak dalam melakukan pengelolaan pajak
dengan menggunakan data pajak dari e-Filing. 2. Kemampuan sumber daya manusia, yaitu kemampuan yang dimiliki oleh
pegawai pajak dalam memahami dan menggunakan data pajak dari e- Filing, seperti pegawai pajak memiliki pengetahuan yang cukup dalam
menggunakan data pajak dari e-Filing, pegawai pajak tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan data pajak dari e-Filing, dan pegawai
pajak dapat mengakses data pajak dari e-Filing menggunakan komputer melalui jaringan internet dengan mudah. Variabel ini mengukur
kemampuan pegawai pajak dalam memahami dan menggunakan data pajak dari e-Filing.
Variabel efisiensi pengelolaan pajak diukur berdasarkan tiga aspek yang mempengaruhi efisiensi pengelolaan pajak menurut Direktorat Jederal Pajak
2016, yaitu: 1. Mudah, yang berarti mudah dalam melakukan pengelolaan pajak karena
pegawai pajak dapat mengakses data pajak dari e-Filing kapan saja dan dimana saja dan e-Filing dapat memberikan kemudahan bagi pegawai
pajak dalam melakukan perhitungan pajak, karena dengan e-Filing perhitungan pajak dilakukan secara otomatis oleh sistem sehingga
perhitungan pajak menjadi lebih akurat. Variabel ini mengukur tingkat kemudahan bagi pegawai pajak dalam melakukan pengelolaan pajak
dengan menggunakan data pajak dari e-Filing. 2. Cepat, yang berarti proses pengelolaan pajak dengan e-Filing menjadi
lebih singkat dibandingkan secara manual dan e-Filing membuat pegawai pajak dapat mengetahui dengan cepat apabila terdapat kekurangan data
pajak yang disampaikan oleh Wajib Pajak. Variabel ini mengukur lama waktu yang dibutuhkan oleh pegawai pajak dalam melakukan
pengelolaan pajak dengan menggunakan data pajak dari e-Filing. 3. Aman, yang berarti proses pengelolaan pajak menjadi lebih aman dan
nyaman, karena dengan adanya e-Filing dapat mengurangi dokumen fisik atau kertas yang harus dicetak dan e-Filing dapat mengurangi potensi
atau risiko kehilangan formulir SPT atau data pajak. Variabel ini mengukur seberapa aman dan nyaman yang dirasakan oleh pegawai
pajak dalam melakukan pengelolaan pajak dengan adanya e-Filing.
Variabel kepatuhan Wajib Pajak diukur berdasarkan dua aspek menurut Pasal 17C ayat 2 Undang-Undang No.28 Tahun 2007, yaitu:
1. Ketepatan Waktu, yang berarti menurut pegawai pajak Wajib Pajak dapat melaporkan pajak terutangnya tepat waktu sebelum batas akhir pelaporan
SPT. Variabel ini mengukur seberapa tepat waktu Wajib Pajak dalam melaporkan pajak terutangnya dengan adanya e-Filing.
2. Risiko munculnya tunggakan pajak, yang berarti dengan adanya e-Filing dapat mengurangi risiko munculnya tunggakan pajak karena perhitungan
dilakukan secara otomatis sehingga Wajib Pajak dapat menghitung besarnya pajak terutang dengan benar. Variabel ini mengukur seberapa
besar e-Filing dapat mengurangi risiko munculnya tunggakan pajak.
H. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas