Minyak Jahe Landasan Teori

Gambar 4. Partisi fragrance oil dalam sistem surfaktan Herman, 2005

D. Minyak Jahe

Pada tanaman jahe Zingiber officinale yang berkontribusi terhadap rasa dan aroma adalah minyak atsiri. Komponen utama minyak atsiri jahe adalah senyawa golongan terpenoid, yaitu seskuiterpen, monoterpen, dan monoterpen teroksidasi. Zingiberene seskuiterpen hidrokarbon dan zingiberol seskuiterpen alkohol memberikan kontribusi paling besar pada rasa pedas dan aroma yang kuat pada jahe. Senyawa lain yang ikut memberikan kontribusi terhadap rasa jahe adalah gingiberen, felandren, kamfen, asetil heptenon, n-desil aldehid, n-nonil aldehid, borneol, linalool, sitral, dan gingeroen Heath dan Pharm, 1978, Koswara, 1995, Kaufman et al., 2000, Kardinan, 2005. Minyak atsiri jahe mengandung senyawa-senyawa yang mudah menguap sehingga sering disebut volatile oil. Secara organoleptis, minyak atsiri jahe beraroma harum khas jahe, berwarna kehijauan hingga kuning, dan bentuknya berupa cairan kental. Untuk mendapatkan minyak atsiri jahe, dilakukan dengan penyulingan dan hidrodestilasi Guzman dan Siemonsma, 1999.

E. Landasan Teori

Sabun merupakan zat pembersih yang terdiri dari 2 komponen utama, yaitu lemakasam lemak dan sodium atau kalium. Sabun dapat dibuat dengan 2 proses, yaitu saponifikasi yang merupakan reaksi antara trigliserida dan alkali serta netralisasi yang merupakan reaksi antara asam lemak bebas dengan alkali. Sabun bekerja mengangkat kotoran dengan menurunkan tegangan permukaan. Bagian kepala sabun yang bersifat polar dapat mengikat air yang bersifat polar dan bagian ekornya yang bersifat non polar dapat mengikat kotoran dan lemak yang bersifat non polar. Kotoran yang telah terikat bagian non polar dari molekul sabun akan tersuspensi dan terbawa saat dibilas dengan air. Salah satu jenis sabun adalah sabun batang transparan atau transparent bar soap . Transparent bar soap ini memiliki penampakan yang lebih menarik karena jernih, berkilau, dan tembus pandang. Dalam pembuatan sabun, pewangi sangat diperlukan untuk meningkatkan nilai estetika. Dengan nilai estetika yang baik maka akan meningkatkan nilai jual suatu produk dan menarik konsumen untuk menggunakannya. Sekarang ini banyak dikembangkan bahan alam sebagai pewangi. Produk alami lebih dipilih untuk dijadikan pewangi dalam produk sabun karena aromanya lebih khas, unik, dan natural. Rasa dan aroma jahe yang khas, tajam, dan kuat disebabkan oleh senyawa terpenoid yang terdapat di dalam minyak atsiri jahe. Minyak jahe yang memiliki aroma khas, unik, dan kuat dapat menjadi pilihan menarik untuk digunakan sebagai fragrance oil pada pembuatan sabun batang transparan pada penelitian ini. Minyak jahe sebagai fragrance oil dalam pembuatan sabun mengandung lebih dari satu senyawa dengan kepolaran yang berbeda sehingga diduga dapat berpengaruh terhadap struktur misel dan mempengaruhi sifat fisik sabun yang dihasilkan Herman, 2005.

F. Hipotesis