Minyak jahe merupakan suatu substansi yang berwujud cair dan mengandung senyawa seskuiterpen hidrokarbon sebagai kandungan utamanya.
Seskuiterpen hidrokarbon merupakan derivat terpenoid yang bersifat non polar sehingga minyak jahe yang bersifat non polar diduga dapat terpartisi pada bagian
core dan lipophylic tail area pada misel. Hal tersebut diduga dapat menyebabkan
perubahan pada struktur misel dan mempengaruhi sifat fisik dari sabun yang dihasilkan meliputi kekerasan dan kemampuan surfaktan dalam menurunkan
tegangan permukaan antara udara dan air dalam pembentukan busa Govindarajan, 1982.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah penggunaan minyak jahe sebagai fragrance oil dengan konsentrasi berbeda pada pembuatan sabun batang transparan mempengaruhi sifat
fisiknya ? 2. Apakah sabun batang transparan dengan minyak jahe sebagai fragrance oil
dapat dibuat sesuai dengan kriteria sabun batang transparan yang telah beredar di pasaran serta dapat diterima oleh masyarakat ?
C. Keaslian Karya
Sejauh pengetahuan peneliti, pengaruh minyak jahe sebagai fragrance oil terhadap sifat fisik sabun batang transparan yang dihasilkan belum pernah diteliti
dan dikembangkan sebelumnya namun telah ada penelitian lain yang serupa, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Penelitian berjudul “Formulasi dan Perbandingan Sifat Fisis Sabun Transparan berbahan Dasar VCO dengan Minyak Atsiri Minyak Kayu
Putih, Sereh, dan Cengkeh Sebagai Fragrance Oil ” yang dilakukan oleh
Irene Anindyajati Retmana. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui pengaruh penggunaan minyak atsiri yang berbeda, yaitu minyak kayu
putih, minyak sereh, dan minyak cengkeh, sebagai fragrance oil terhadap sifat fisik sabun batang transparan yang dihasilkan.
2. Penelitian berjudul “Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Ekstrak Etanol 96 Biji Alpukat Persea Americana Mill Terhadap Formulasi Sabun
Padat Transparan” yang dilakukan oleh Hika Citra Handayani Asril Putri. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh peningkatan jumlah
ekstrak etanol biji alpukat terhadap sifat kimia dan fisik dari sabun batang transparan yang dihasilkan serta dilakukan uji penerimaan konsumen
untuk kriteria kekerasan dan kelembutannya. 3. Penelitian berjudul “Pembuatan dan Karakterisasi Sabun Padat Transparan
dengan Bahan Tambahan Ekstrak Jeruk Nipis Citrus aurantifoila S. ”
dilakukan oleh Endel Timur Juni. Pada penelitian ini dicari komposisi dan karakteristik sabun padat transparan yang baik dengan menggunakan
minyak kelapa dan ekstrak jeruk nipis. 4. Penelitian berjudul “Pengaruh Penambahan Sari Aloe Vera Terhadap Sifat
Fisik dan Masa Simpan Sediaan Sabun Transparan Untuk Wajah” yang
dilakukan oleh Ike Anjani Roso Putri. Pada penelitian ini dibuat sabun batang transparan dengan menambahkan aloe vera dengan konsentrasi
berbeda dan diuji sifat fisiknya, yaitu pembusaan, transparansi, aroma, dan tekstur. Dilakukan pula uji penerimaan konsumen kepada 30 orang terkait
kriteria fisik sabun. Uji mikrobiologi juga dilakukan dalam penelitian ini.
D. Manfaat Penelitian