Penentuan Penyusutan Bobot HASIL DAN PEMBAHASAN

Gliserin dan sukrosa memiliki fungsi yang sama dalam formulasi ini, yaitu sebagai penjernih sehingga dapat menghasilkan sabun batang yang transparan. Selain itu juga keduanya memiliki sifat sebagai humectant yang dapat melembabkan kulit saat sabun digunakan Mitsui, 1997.

B. Penentuan Penyusutan Bobot

Untuk memperoleh kondisi sabun yang stabil, maka dilakukan pendiaman setelah sabun selesai dibuat. Selama masa pendiaman atau aging, etanol akan menguap. Jika semua kadar etanol telah menguap, maka sabun dapat dikatakan sudah dalam kondisi stabil. Masa pendiaman atau aging dilakukan dengan mendiamkan sabun batang transparan selama 3-4 minggu pada suhu kamar Hambali, Suryani, Rivai, 2006. Atas dasar itu pada penelitian ini masa pendiaman dilakukan selama 4 minggu dengan asumsi setelah 4 minggu sabun batang transparan telah berada dalam kondisi stabil yang ditandai dengan konstannya bobot sabun. Setelah berada pada kondisi stabil, perbedaan sifat fisik yang terukur berasal dari komposisi minyak jahe. Penimbangan bobot dilakukan pada minggu ke-1, 2, 3, dan 4. Data yang didapat terdistribusi normal dan homogen sehingga untuk analisis hasilnya digunakan uji paired t-test two tailed untuk melihat ada tidaknya perbedaan bobot dari minggu terakhir masa pendiaman sesuai dengan lama masa pendiaman menurut Hambali, Suryani, dan Rivai 2006, yaitu minggu 3 ke minggu 4 dengan menghitung nilai p-value dengan taraf kepercayaan 95. Bobot sabun dikatakan konstan tidak berbeda apabila p-value menunjukkan nilai 0,05. Tabel V. p-value masing-masing formula pada Paired t-test penyusutan bobot minggu 3-4 Formula sabun Conf.level p-value F1 95 0,03901 F2 0,4226 F3 0,4226 F4 0,2999 Dari tabel V dapat dilihat bahwa penyusutan bobot sabun batang transparan F1 pada minggu 3 ke minggu 4 memiliki nilai p-value yang lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa bobot sabun batang transparan F1 pada minggu ke 3 dan minggu ke 4 berbeda. Hal ini menyatakan bahwa sabun batang transparan F1 belum mencapai kondisi stabil. Sedangkan penyusutan bobot sabun batang transparan F2, F3, dan F4 memiliki p-value yang lebih besar dari 0,05 yang berarti bobotnya pada minggu ke 3 dan ke 4 tidak berbeda sehingga dapat dikatakan bahwa sabun batang transparan F2, F3, dan F4 telah mencapai kondisi stabil. Hal ini sekaligus membuktikan teori yang telah dijelaskan di atas bahwa masa pendiaman sabun untuk mencapai kondisi stabil adalah 3-4 minggu.

C. Uji Sifat Fisik Sabun