Yupianti Oktora Rusbandi, 2015 PENGARUH FASILITAS WISATA DAN CITRA TAMAN WISATA ALAM CIMANGGU SEBAGAI
WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa :
a. Data primer, yaitu informasi yang bersumber dari pengalaman
penulis langsung ke lokasi penelitian, hasil wawancara. b.
Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya
dalam bentuk publikasi saperti data yang diperoleh dari situs-situs internet dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek
yang diteliti. Data sekunder yang digunakan peneliti adalah berupa artikel-artikel dari internet, teori-teori dari buku yang berkaitan
dengan topik yang akan dibahas, serta data angka kunjungan wisatawan dari tahun 2011 sampai tahun 2014 dari Pengelola
Taman Wisata Alam Cimanggu.
Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data Sumber Data
Profil TWA Cimanggu Dokumen Bagian Tata Usaha TWA
Cimanggu Data kunjungan wisatawan ke TWA
Cimanggu Dokumen Bagian Tata Usaha TWA
Cimanggu Tanggapan responden mengenai
fasilitas wisata di TWA Cimanggu Kuisioner dari wisatawan TWA
Cimanggu Tanggapan responden mengenai citra
TWA Cimanggu sebagai wisata alam di TWA Cimanggu
Kuisioner dari wisatawan TWA Cimanggu
Tanggapan responden mengenai keputusan berkunjung wisatawan di
TWA Cimanggu Kuisioner dari wisatawan TWA
Cimanggu Sumber: Olahan Penulis 2015
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data primer dan sekunder yang penulis gunakan
dalam penelitian ini adalah:
a. Kuesioner. Kuisioner yang berisikan beberapa pertanyaan yang
berkaitan dengan penelitian dengan menggunakan skala ordinal yaitu mengurutkan data dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang
paling tinggi atau sebaliknya. Kuisioner ini akan disebarkan sebanyak 100 kepada wisatawan yang menginap di TWA Cimanggu. Untuk
Yupianti Oktora Rusbandi, 2015 PENGARUH FASILITAS WISATA DAN CITRA TAMAN WISATA ALAM CIMANGGU SEBAGAI
WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
penilaian, kuisioner ini menggunakan skala Likert dengan masing- masing bobot penilaian yang akan dijelaskan berikutnya.
b. Wawancara. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi data
secara lebih mendalam kepada responden. Dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada wisatawan yang
menginap di TWA Cimanggu. Wawancara akan dilakukan pada kondisi tertentu saat kuesioner tidak bisa dilakukan. Materi yang
dijadikan sebagai bahan wawancara mengacu pada isi dari kuesioner yang disebar.
c. Studi literatur data sekunder, pengumpulan informasi yang
berhubungan dengan teori-teori yang didapatkan dari berbagai sumber an berbagai alat untuk menunjang variabel-variabel yang diteliti.
Variabel dalam penelitian ini mengenai fasilitas wisata, citra, dan keputusan berkunjung wisatawan.
Skala likert adalah skala dimana responden diminta untuk memberikan penilaiannya terhadap beberapa pernyataan atas suatu obyek tertentu. Menurut
Rangkuti 2007:66 dalam skala likert kemungkinan jawaban tidak hanya sekedar setuju dan tidak setuju melainkan dibuat dengan lebih banyak kemungkinan
jawaban misalnya sebagai berikut: Sangat setuju
: bobot nilai 5 Setuju
: bobot nilai 4 Cukup setuju
: bobot nilai 3 Tidak setuju
: bobot nilai 2 Sangat tidak setuju
: bobot nilai 1 Sedangkan menurut Istijanto 2009:90, skala likert yaitu meminta
responden menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap serangkaian pernyataan tentang suatu obyek. Skala ini dikembangkan oleh Rensis
Likert dan biasanya memiliki 5 atau 7 kategori dari “sangat setuju” sampai dengan “sangat tidak setuju”.
Yupianti Oktora Rusbandi, 2015 PENGARUH FASILITAS WISATA DAN CITRA TAMAN WISATA ALAM CIMANGGU SEBAGAI
WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
H. Instrumen Penelitian