9 persenyawaan kimia yang mengandung unsur Nitrogen N dan Belerang S
Guenther, 1987.
2.3 Sifat Fisikokimia Minyak Atsiri
Pengujian minyak atsiri dapat dilakukan dengan uji organoleptik. Selain itu pengujian penting lainnya adalah penentuan sifat fisikokimia dari minyak yang
dihasilkan. Analisis sifat fisikokimia dilakukan untuk mendeteksi pemalsuan, mengevaluasi mutu dan kemurnian minyak serta mengidentifikasi jenis dan
kegunaan minyak atsiri Guenther, 1987.
2.3.1 Sifat fisika minyak atsiri
Minyak atsiri mempunyai konstituen kimia yang berbeda, tetapi dari segi fisikanya banyak yang sama. Minyak atsiri yang baru diekstraksi masih segar
umumnya tidak berwarna atau berwarna kekuning-kuningan. Sifat-sifat fisika minyak atsiri, yaitu: 1 bau yang karakteristik, 2 mempunyai indeks bias yang
tinggi, 3 bersifat optis aktif dan 4 mempunyai sudut putar optik optical rotation yang spesifik Armando, 2009. Parameter yang dapat digunakan untuk
tetapan fisika minyak atsitri antara lain: a.
Bau yang khas Minyak atsiri adalah minyak mudah menguap yang dapat dijadikan
sebagai ciri khas tumbuhan. Setiap tumbuhan penghasil minyak atsiri, menghasilkan minyak atsiri dengan aroma yang spesifik dari komponen penyusun
minyak tersebut Agusta, 2000. b. Berat Jenis
Nilai berat jenis densitas minyak atsiri merupakan perbandingan antara berat minyak dengan berat air pada volume air yang sama dengan volume minyak.
Universitas Sumatera Utara
10 Berat jenis sering dihubungkan dengan berat komponen yang terkandung
didalamnya, semakin besar fraksi berat yang terkandung dalam minyak, semakin besar pula nilai densitasnya. Berat jenis merupakan salah satu kriteria penting
dalam menentukan mutu dan kemurnian minyak atsiri. Pada umumnya berat jenis minyak atsiri berkisar antara 0,696-1,188 Armando, 2009.
c. Indeks Bias Indeks bias suatu zat adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara
dan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Jika cahaya melewati media kurang padat ke media lebih padat, maka sinar akan membelok atau
“membias” dari garis normal. Refraktometer adalah alat yang cepat dan tepat untuk menetapkan nilai
indeks bias. Refraktometer Abbe dengan kisaran 1,3 - 1,7 digunakan untuk analisis minyak atsiri dan ketepatan alat ini cukup untuk keperluan praktis.
Pembacaan dapat dilakukan tanpa menggunakan table konversi, minyak yang digunakan 1-2 tetes. Indeks bias berguna untuk identifikasi suatu zat dan deteksi
ketidakmurniannya Guenther, 1987. d. Putaran Optik
Setiap jenis minyak atsiri mempunyai kemampuan memutar bidang polarisasi cahaya ke arah kiri atau kanan. Besarnya pemutaran bidang polarisasi
ditentukan oleh jenis minyak atsiri, suhu dan panjang gelombang cahaya yang digunakan. Sifat optis aktif suatu minyak ditentukan dengan polarimeter, dan
nilainya dinyatakan dalam derajat rotasi Guenther,1987.
2.3.2 Sifat kimia minyak atsiri