27
3.6.1.2 Penentuan bobot jenis
Penentuan bobot jenis ditentukan dengan alat piknometer. Caranya: piknometer kosong ditimbang. Piknometer kosong diisi dengan air
suling lalu ditimbang dengan seksama, kemudian piknometer dikosongkan dan dibilas beberapa kali dengan alkohol kemudian dikeringkan dengan bantuan hair
dryer. Piknometer diisi minyak selanjutnya dilakukan seperti pengerjaan pada air suling. Hasil bobot minyak atsiri diperoleh dengan mengurangkan bobot
piknometer yang diisi minyak atsiri dengan bobot piknometer kosong. Bobot jenis minyak atsiri adalah hasil yang diperoleh dengan membagi bobot minyak atsiri
dengan bobot air suling dalam piknometer, kecuali dinyatakan lain dalam monograf keduanya ditetapkan pada suhu 25
° C Ditjen POM, 1995.
3.6.2 Analisis komponen minyak atsiri
Penentuan komponen minyak atsiri dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU menggunakan alat GC-MS.
Kondisi analisis adalah jenis kolom kapiler Rtx-5 MS, panjang kolom 30 m, diameter kolom dalam 0,25 mm, suhu injektor 270
° C, gas pembawa He
dengan laju alir 1,16 mlmenit. Suhu kolom terprogram temperature programing dengan suhu awal 75
° C selama 10 menit, lalu dinaikkan dengan laju kenaikan
3,0 °
Cmenit sampai suhu akhir 210 °
C yang dipertahankan selama 10 menit, dengan jenis pengion Electron Impact EI Jantan, et al., 2008.
Cara identifikasi komponen minyak atsiri adalah dengan membandingkan spektrum massa dari komponen minyak atsiri yang diperoleh unknown dengan
spektrum massa dalam data library yang memiliki tingkat kemiripan similary index tertinggi.
Universitas Sumatera Utara
28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Identifikasi Tumbuhan
Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan di “Herbarium Bogoriense”
Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor terhadap simplisia kulit kayu sintok yang diteliti adalah jenis Cinnamomum sintoc Blume dari suku Lauraceae. Data
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 43.
4.2 Hasil Pemeriksaan Simplisia Kulit Kayu Sintok Cinnamomum sintoc Blume
4.2.1 Hasil pemeriksaan makroskopik
Pemerian berupa kepingan tebal 3-6 mm, tidak menggulung, tidak banyak retak, bagian luar berwarna kelabu tua, tengah dan di dalam berwarna
putih kemerah-merahan hingga jingga cokelat; bau khas; rasa agak kelat; agak pahit.
4.2.2 Hasil pemeriksaan mikroskopik
Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia kulit kayu sintok tampak fragmen pengenal adalah sklerenkim, sklereid, pati dan parenkim dengan
sklerenkim. Gambar hasil pemeriksaan mikroskopik dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 45.
4.2.3 Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia
Hasil karakterisasi simplisia kulit kayu sintok yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini
Universitas Sumatera Utara