22
3.3 Penyiapan Sampel
Penyiapan sampel meliputi pengambilan bahan, identifikasi bahan dan
pengolahan bahan. 3.3.1 Pengambilan bahan
Metode pengambilan bahan dilakukan secara purposif. Bahan diambil dari Toko Jamu Tradisional Akar Sari, Jalan Dr. Rajiman No. 112, Surakarta,
Jawa Tengah tanpa membandingkan dengan bahan yang sama dari daerah lain
. Bahan yang digunakan adalah simplisia kulit kayu sintok Cinnamomum sintoc
Blume.
3.3.2 Identifikasi bahan
Identifikasi bahan dilakukan di “Herbarium Bogoriense” Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi LIPI Bogor.
3.3.3 Pengolahan bahan
Pengolahan bahan dilakukan terhadap simplisia kulit kayu sintok. Simplisia kulit kayu sintok dikeringkan di lemari pengering pada suhu tidak lebih
dari 40 °
C untuk isolasi minyak atsiri, selanjutnya sebagian dihaluskan, dilakukan karakterisasi BPOM, 2005.
3.4 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia 3.4.1 Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan mengamati bentuk luar, ukuran, warna, aroma, dan rasa dari simplisia kulit kayu sintok WHO, 1998.
3.4.2 Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia kulit kayu sintok. Serbuk simplisia ditaburkan diatas kaca objek yang telah ditetesi dengan
Universitas Sumatera Utara
23 larutan kloral hidrat dan ditutup dengan kaca penutup, kemudian diamati di bawah
mikroskop WHO, 1998.
3.4.3 Penetapan kadar air
a. Penjenuhan toluen Toluen sebanyak 200 ml dimasukkan ke dalam labu alas bulat, lalu
ditambahkan 2 ml air suling, kemudian alat dipasang dan dilakukan destilasi selama 2 jam. Destilasi dihentikan dan dibiarkan dingin selama ± 30 menit,
kemudian volume air dalam tabung penerima dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. b. Penetapan kadar air simplisia
Dimasukkan 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama, ke dalam labu berisi toluen dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Setelah toluen
mendidih, kecepatan toluen diatur 2 tetes per detik sampai sebagian besar air terdestilasi, kemudian kecepatan destilasi dinaikkan sampai 4 tetes per detik.
Setelah semua air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, tabung penerima dibiarkan mendingin pada
suhu kamar. Setelah air dan toluen memisah sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Selisih kedua volume air yang dibaca sesuai dengan kadar air
yang terdapat dalam bahan yang diperiksa. Kadar air dihitung dalam persen WHO, 1998.
3.4.4 Penetapan kadar sari larut air
Sebanyak 5 g serbuk yang telah dikeringkan, dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml air-kloroform 2,5 ml kloroform dilarutkan di dalam 1 L akuades
dalam labu tersumbat sambil sesekali dikocok selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18 jam, lalu disaring. Sejumlah 20 ml filtrat pertama diuapkan
Universitas Sumatera Utara
24 sampai kering dalam cawan penguap berdasar rata yang telah dipanaskan dan
ditara. Sisa dipanaskan pada suhu 105 °
C sampai bobot tetap. Kadar dalam persen sari yang larut dalam air dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan Ditjen
POM, 1995.
3.4.5 Penetapan kadar sari larut etanol