13
2.4.2 Metode pengepresan
Ekstraksi minyak atsiri dengan cara pengepresan umumnya dilakukan terhadap bahan berupa biji, buah, atau kulit buah yang memiliki kandungan
minyak atsiri yang cukup tinggi. Akibat tekanan pengepresan, maka sel-sel yang mengandung minyak atsiri akan pecah dan minyak atsiri akan mengalir ke
permukaan bahan Yuliani dan Satuhu, 2012.
2.4.3 Ekstraksi dengan pelarut menguap
Prinsipnya adalah melarutkan minyak atsiri dalam pelarut organik yang mudah menguap. Metode ini digunakan untuk mengambil minyak bunga yang
kurang stabil dan dapat dirusak oleh panas uap air. Dengan menggunakan pelarut yang mudah menguap seperti kloroform, eter, aseton, alkohol, petroleum eter.
Pada ekstraksi ini, bahan pelarut dialirkan secara berkesinambungan melalui serangkaian penampan yang diisi bahan tumbuhan, sampai ekstraksi selesai.
Cairan ekstrak yang mengandung bahan pelarut dan unsur-unsur tumbuhan itu disalurkan ketabung hampa udara yang dipanaskan pada suhu sekedar untuk
menguapkan pelarut. Uap pelarut dialirkan ke kondensor untuk dicairkan kembali, sedangkan unsur-unsur tumbuhan tertinggal dalam tabung hampa tersebut
Guenther, 1987.
2.4.4 Ekstraksi dengan lemak padat
Proses ini umumnya digunakan untuk mengekstraksi bunga-bungaan, untuk mendapatkan mutu dan rendeman minyak atsiri yang tinggi. Metode
ekstraksi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Ekstraksi dengan lemak tanpa pemanasan Enfleurage
Cara ini menggunakan media lemak padat. Metode ini digunakan karena
Universitas Sumatera Utara
14 diketahui beberapa jenis bunga yang telah dipetik, enzimnya masih
menunjukkan kegiatan dalam menghasilkan minyak atsiri sampai beberapa hariminggu, seperti bunga melati, sehingga perlu perlakuan yang tidak
merusak enzim tersebut secara langsung. Caranya dengan menaburkan bunga diatas media lilin dan dieramkan sampai beberapa hariminggu, selanjutnya
lemak padat dikerok dikenal dengan pomade dan diekstraksi menggunakan etanol Gunawan dan Mulyani, 2004.
b. Ekstraksi dengan lemak panas Maceration Cara ini dilakukan terhadap bahan tumbuhan yang bila dilakukan penyulingan
atau enfleurasi akan menghasilkan minyak atsiri dengan rendeman yang rendah. Absorbsi minyak atsiri pada cara ini dilakukan oleh lemak dalam keadaan panas
pada suhu 80
o
C selama 1,5 jam. Selesai pemanasan, campuran disaring panas- panas, jika perlu kelebihan lemak pada ampas disiram dengan air panas. Setelah
penyaringan, dilakukan penyulingan untuk memperoleh minyak atsiri Guenther, 1987.
2.4.5. Ecuelle