16 dikurangi dengan semua interaksi yang mungkin terjadi antara solute dengan fase
diam. Fase gerak yang berupa gas akan mengelusi solute dari ujung kolom lalu menghantarkannya ke detektor. Keuntungan suhu terprogram adalah bahan-bahan
yang titik didihnya berbeda dapat dipisahkan dalam jangka waktu tertentu, sehingga pemisahan campuran senyawa kompleks dapat berlangsung dengan
cepat Watson, 2005. Komponen campuran dapat diidentifikasi dengan menggunakan waktu
tambat waktu retensi yang khas pada kondisi yang tepat. Waktu tambat ialah waktu yang menunjukkan berapa lama suatu senyawa tertahan dalam kolom yang
diukur mulai saat penyuntikan sampel sampai saat elusi terjadi dihasilkan puncak Gritter, dkk., 1985. Bagian utama dari kromatografi gas adalah gas
pembawa, sistem injeksi, kolom, fase diam, suhu dan detektor.
2.5.1.1 Gas pembawa
Gas pembawa harus memenuhi persyaratan antara lain harus inert, murni dan mudah diperoleh. Keuntungannya adalah karena semua gas ini harus tidak
reaktif, dapat dibeli dalam keadaan murni dan kering yang dapat dikemas dalam tangki bertekanan tinggi. Gas pembawa yang sering dipakai adalah Helium
He,Argon Ar, Nitrogen N
2
, HidrogenH
2
, dan Karbon dioksida CO
2
. Semua gas ini tidak reaktif dan dapat dibeli dalam keadaan murni dan kering yang
dikemas dalam tangki bertekanan tinggi Agusta, 2000.
2.5.1.2 Sistem injeksi
Cuplikan dimasukkan ke dalam ruang suntik melalui gerbang suntik injection port, biasanya berupa lubang yang ditutupi dengan septum atau
Universitas Sumatera Utara
17 pemisah karet rubber septum. Ruang suntik harus dipanaskan tersendiri, terpisah
dari kolom dan biasanya pada suhu 10-15ÂșC lebih tinggi dari suhu kolom. Jadi seluruh cuplikan diuapkan segera setelah disuntikkan dan dibawa ke kolom
Gritter, dkk., 1985.
2.5.1.3 Kolom
Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena didalamnya terdapat fase diam Mc Nair dan Miller, 2009. Kolom dapat dibuat
dari tembaga, baja nirkarat stainless steel, aluminium, dan kaca yang berbentuk lurus, lengkung, melingkar. Ada dua macam kolom, yaitu kolom kemas
dan kolom kapiler Agusta, 2000; Mc Nair dan Bonelli, 1988. Kolom kemas biasanya dibuat dari kaca yang dilapisi silana intuk
menghilangkan gugus polar Si-OH silanol dari permukaannya, yang dapat menghasilkan ekor pada punca-puncak analit polar. Kolom dikemas dengan
partikel-partikel penyangga padat yang dilapisi dengan fase diam cair. Penyangga yang paling banyak diguunakan adalah kalsium silikat. Batas suhu tertinggi untuk
kolom kemas adalah 280
o
C, di atas suhu ini fase diam cair akan menguap. Namun untuk pelaksanaan pengendalian mutu yang rutin, kolom ini cukup memadai
Watson, 2005. Kolom kapiler berbeda dengan kolom kemas, dalam hal adanya rongga
pada bagian dalam kolom yang menyerupai pipa tube dengan ukuran 0,02 - 0,2 mm. kolom kapiler kini lebih banyak digunakan untuk menganalisis komponen
minyak atsiri. Hal ini disebabkan oleh kelebihan kolom tersebut yang memberikan hasil analisis dengan daya pisah yang tinggi dan sekaligus memiliki sensitivitas
yang tinggi. Keuntungan kolom kapiler adalah jumlah sampel yang dibutuhkan sedikit dan pemisahan lebih sempurna Agusta, 2000.
Universitas Sumatera Utara
18
2.5.1.4 Fase diam