Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Hayat Nandang Kurnia, 2012 Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Uji coba intrumen dilakukan untuk melihat validitas butir tes, reliabilitas tes, daya pembeda butir tes, dan tingkat kesukaran butir tes. Selanjutnya data hasil uji coba instrumen kemudian dianalisis dengan menggunakan program excel. Masing-masing jenis instrumen tersebut dapat penulis uraikan sebagai berikut:

1. Tes Hasil Belajar

Untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik, pada awal pembelajaran dilakukan pretes kemampuan berpikir kritis dan kreatif peserta didik yang terkait dengan bahan ajar. Materi yang dipakai dalam tes kemampuan berpikir kritis dan kreatif berdasar kepada KTSP untuk kelas V pada semester I yaitu luas bangun datar dan volume bangun ruang. Pada akhir pembelajaran dilakukan postes, dengan soal yang diujikan setara memiliki kisi-kisi, jumlah soal, nomor soal, dan tingkat kesukaran yang sama dengan soal pretes. Dalam hal ini, jika soalnya sama antara pretes dan postes dikhawatirkan peserta didik menjawab soal dengan benar disebabkan soalnya sudah hapal.

a. Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Tes kemampuan berpikir kritis disajikan dalam bentuk tes uraian dengan maksud untuk mengukur kemampuan menganalisis argumen serta kemampuan melakukan dan mempertimbangkan induksi. Soal tes ini diberikan secara tertulis dalam bentuk uraian karena berkaitan juga dengan hasil belajar kategori tingkat tinggi yaitu kemampun berpikir kritis dan berpikir kreatif dalam matematika Ibrahim:2007. Hayat Nandang Kurnia, 2012 Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Tes kemampuan berpikir kritis ini disusun oleh penulis dengan langkah- langkah pengembangan sebagai berikut: Menyusun kisi-kisi yang sesuai dengan bahan ajar kemampuan berpikir kritis, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, nomor soal. Langkah kedua menyusun soal tes berdasarkan kisi-kisi serta membuat alternatif kunci jawabannya. Langkah ketiga yaitu menilai validitas isi soal, validitas konstruk, dan kebenaran kunci jawaban. Langkah keempat mempertimbangkan keterbacaan soal, apakah soal-soal tersebut dapat dipahami atau tidak. Dan langkah terakhir mengujicobakan soal tes yang dilanjutkan dengan menghitung validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Untuk memperoleh data yang autentik, maka diperlukan sistem penskoran yang proporsional untuk tiap item soal dari kedua tes. Soal yang diberikan berbentuk soal pemecahan masalah dan skor jawaban peserta didik disusun berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.1 yang merupakan pengembangan dari Enis 1981 hasil modifikasi dari Mathematics General Rubric Hudiono, 2007:38. Penjabaran kemampuan berpikir kritis didasarkan pada empat indikator yaitu: 1 Mengidentifikasi dan menjastifikasi konsep, 2 Menggeneralisasi 3 Menganalisis algoritma, 4 Memecahkan masalah, Tabel 3.1 Rubrik Peskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis Kemampuan Kritis yang Dinilai Reaksi terhadap soalmasalah Skor Mengidentifikasi dan menjastifikasi konsep  Tidak memberikan konsep yang diharapkan untuk memecahkan masalah 1 Hayat Nandang Kurnia, 2012 Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu  Memberi konsep yang tidak relevan dengan pemecahan masalah  Memberi konsep tetapi penyelesaian salah  Memberi konsep dan penyelesaian benar 2 3 4 Menggeneralisasi  Tidak memberi jawaban  Memberi jawaban yang tidak rinci dan salah  Memberi jawaban yang tidak rinci tetapi hasil benar  Memberi jawaban yang rinci tetapi hasil salah  Memberi jawaban yang rinci dan hasil benar 1 2 3 4 Menganalisis Algoritma  Tidak ada penyelesaian  Ada penyelesaian tetapi prosedur tidak jelas  Menggunakan satu prosedur dan mengarah pada jawaban benar  Menggunakan satu prosedur yang benar tetapi salah menghitung  Menggunakan satu prosedur dan jawaban benar 1 2 3 4 Memecahkan Masalah  Tidak memahami masalahtidak ada jawab  Tidak memperhatikan syarat- syarat soalinterpretasi soal kurang tepat  Merencanakan penyelesaian tetapi konsep tidak tepat  Memberi konsep tetapi 1 2 Hayat Nandang Kurnia, 2012 Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu penyelesaian salah  Merumuskan masalahmenyususn model matematika dengan baik 3 4

b. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif