Hayat Nandang Kurnia, 2012 Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui
Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
Berdasarkan  Tabel  3.15  di  atas,  soal-soal  untuk  Pretes  pada  Tes Kemampuan  Berpikir  Kreatif  memiliki  Daya  Pembeda  yang  termasuk  pada
kategori baik. Untuk  hasil  perhitungan  Daya  Pembeda  item  soal  Postes  pada  Tes
Kemampuan Berpikir Kreatif dapat dilihat pada Tabel 3.16 di bawah ini.
Tabel 3.16 Perhitungan Daya Pembeda Item Soal
Tes Kemampuan Berpikir Kreatif untuk Postes Nomor Soal
Daya Pembeda Interpretasi
1 0,594
baik 2
0,594 baik
3 0,531
baik 4
0,406 baik
5 0,563
baik 6
0,688 baik
7 0,719
sangat baik
Dari Tabel  3.16 di  atas  diketahui  bahwa seluruh item  soal memiliki daya pembeda  berkategori  baik.  Sedangkan  untuk  soal  nomor  7  berkategori  sangat
baik.
2. Skala Sikap Peserta Didik
Skala  sikap  dalam  penelitian  ini  digunakan  untuk  mengungkap  sikap peserta  didik  terhadap  pembelajaran  melalui  pendekatan  pemecahan  masalah.
Dalam  hal  ini  peserta  didik  diminta  kesediaannya  untuk  memberikan  pendapat atau sikap  terhadap pernyataan-pernyataan baik itu positif ataupun negatif.
Skala sikap ini memiliki pilihan jawaban:  Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak  Setuju  SS,  dan  Sangat  Tidak  Setuju  STS.  Instrumen  skala  sikap  ini
Hayat Nandang Kurnia, 2012 Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui
Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
diberikan  kepada  peserta  didik  setelah  keseluruhan  proses  pembelajaran  dan postes selesai dan diberikan pada kelas eksperimen saja.
Pembuatan  skala  sikap  ini  mengacu  kepada  ciri-ciri  kemampuan  berpikir kreatif  peserta  didik  yang  berhubungan  dengan  ranah  afektif.  Selanjutnya  skala
sikap ini dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk meminta pertimbangan mengenai  validitas  isi  skala  sikap  tersebut.  Skala  sikap  dalam  penelitian  ini
ditentukan berdasarkan jawaban responden Mulyana, 2005 Hasil  ujicoba  angket  skala  sikap  dianalisis  menggunakan  program  Excel
dengan  uji  Alpha-Cronbach.  Dari  28  item  pernyataan  yang  diberikan  kepada  30 responden,  didapatkan  hasil  bahwa  ke  28  pernyataan  tersebut  valid  dan  reliabel
maka  semuanya  dapat  dipakai  dalam  penelitian  ini.  Selanjutnya  mengenai pemberian skor dan perhitungan lengkap disajikan dalam Lampiran B.13 halaman
310.
3. Lembar  Observasi
Lembar  observasi  digunakan  untuk  mengukur  aktivitas  peserta  didik  dan guru  selama  proses  pembelajaran  berlangsung,  interaksi  antara  peserta  didik  dan
guru,  serta  interaksi  peserta  didik  dengan  peserta  didik  dalam  pembelajaran pemecahan  masalah.  Lembar  observasi  terdiri  dari  dua  bagian  yaitu  lembar
observasi  aktivitas  guru  dan lembar observasi  bagi  peserta didik. Guru bertindak sebagai  pelaksana  langsung  model  pembelajaran  pemecahan  masalah  di  kelas
Eksprimen.  Sedangkan  pengamatan  terhadap  aktivitas    peserta  didik  dilakukan oleh peneliti dan 1 orang  guru di  sekolah tersebut  sebagai  observer. Pengamatan
Hayat Nandang Kurnia, 2012 Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui
Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
dilakukan  selama  tujuh    kali  pertemuan  dan  hasilnya  dicatat  dalam  lembar observasi  yang telah disediakan. Sedangkan daftar isian adalah daftar pertanyaan
bagi  guru  pengamat  yang  telah  mengamati  proses  pembelajaran.  Lembar observasi  untuk  peserta  didik  dan  guru  berturut-turut  disajikan  dalam  Lampiran
A.12 halaman 173  dan Lampiran A.13 halaman 176 . Sementara itu hasil analisis observasi  peserta  didik  dan  guru  berturut-turut  disajikan  dalam  Lampiran  C.48-
C.50  halaman 376-378 dan Lampiran C. 51-C.53 halaman 379-383.
4.   Kuesioner