Hayat Nandang Kurnia, 2012 Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui
Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian eksperimen, karena mengujicobakan perlakuan pendekatan dalam pembelajaran
matematika di dalam kelas. Dalam penelitian ini unsur manipulasi perlakuan yaitu pembelajaran menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilakukan
peneliti untuk mengetahui seberapa jauh hubungan sebab akibat pendekatan pemecahan masalah dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan berpikir
kreatif peserta didik. Dalam penelitian ini diambil dua kelompok peserta didik dengan
pembelajaran yang berbeda. Kelompok yang satu merupakan kelompok eksperimen, yaitu kelompok peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan
pendekatan pemecahan masalah. Sedangkan kelompok lain adalah kelompok kontrol, yaitu kelompok peserta didik yang mengikuti pembelajaran konvensional
dengan metode ekspositori. Kedua kelompok diberikan pretes dan postes, dengan menggunakan instrumen tes yang sama. Pengelompokkan subjek dilakukan secara
acak. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kelompok kontrol pretes-postes. Desain penelitian tersebut berbentuk:
Sugiyono, 2009 Keterangan:
R = pemilihan sampel secara random acak
R O
1
X O
2
R O
1
O
2
Hayat Nandang Kurnia, 2012 Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui
Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
X = perlakuan pembelajaran pemecahan masalah O
1
= pengukuran pretes pada kelompok eksperimen dan kontrol O
2
= pengukuran postes pada kelompok eksperimen dan kontrol Pada desain ini setiap kelompok diberi tes awal O
1
, dan setelah diberi perlakuan diukur dengan tes akhir O
2
. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif peserta didik sebelum
dan sesudah pembelajaran.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik sekolah dasar di Kabupaten Garut Kecamatan Cigedug. Pemilihan sampel dalam penelitian ini
dilakukan secara acak berstrata stratifikasi random Sudjana:2007, yaitu sekolah yang memiliki perbedaan-perbedaan atau karakteristik yang tidak sama.
Dalam penelitian ini dipilih sekolah yang memiliki perbedaan dalam katagori sebagai sekolah berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah dilihat dari
kemampuan akademik peserta didiknyanya. Dari data yang tersedia di Kantor UPTD Pendidikan Dasar Kecamatan Cigedug memiliki 17 Sekolah Dasar. Untuk
menentukan seberapa besar jumlah sekolah yang berada pada kelompok atas, berapa besar sekolah yang berada pada kelompok sedang dan rendah, maka dapat
kita pedomani Arikunto 2007, yang membuat besarnya kelompok atas adalah 27 dari urutan peringkat sekolah teratas disebut kelompok baik, sedangkan
besarnya kelompok bawah 27 dari urutan peringkat sekolah terbawah disebut kelompok kurang, dan sisanya merupakan kelompok cukup. Sehingga diperoleh
Hayat Nandang Kurnia, 2012 Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui
Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
sekolah dengan peringkat baik sebanyak 5 sekolah, peringkat sedang 7 sekolah dan kelompok dengan peringkat rendah sebanyak 5 sekolah. Sedangkan
pertimbangan urutan peringkat sekolah berdasarkan hasil UASBN dan UKK Tahun Pelajaran 20102011 pada Kecamatan Cigedug.
Alasan dipilihnya sekolah pada strata-strata ini dikarenakan pada level ini kemampuan akademik peserta didiknya relatif seimbang untuk masing-masing
level. Menurut Darhim 2004 sekolah yang berasal dari level tinggi baik cenderung memiliki hasil belajar yang lebih baik tetapi baiknya itu bisa
disebabkan oleh faktor lain diluar faktor edukatif, bukan akibat baiknya pembelajaran yang dilakukan. Demikian juga halnya dengan sekolah pada level
rendah, cenderung hasil belajarnya akan kurang dan itu bisa terjadi bukan akibat kurang baiknya pembelajaran yang dilakukan.
Sekolah dengan level baik terpilih kelas V SDN Sukahurip 01 sebagai kelas eksperimen dan kelas V SDN Cintanagara 01 sebagai kelas kontrol. Sekolah
dengan level cukup terpilih kelas V SDN Cintanagara 02 sebagai kelas eksperimen dan kelas V SDN Sindangsari 01 sebagai kelas kontrol. Sedangkan
sekolah dengan level kurang terpilih kelas V SDN Cigedug 03 sebagai kelas eksperimen dan kelas V SDN Sindangsari 04 sebagai kelas kontrol, karena hanya
terdapat masing-masing satu rombongan belajar. Alasan peneliti menentukan kelas V sebagai subjek dalam penelitian ini
karena dengan asumsi bahwa pada tingkat ini, kondisi aktivitas peserta didik masih cukup stabil dan tidak terganggu oleh aktivitas ujian sekolah. Serta pada
kelas ini peserta didik sudah memiliki prasyarat dalam melakukan pembelajaran.
Hayat Nandang Kurnia, 2012 Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui
Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
C. Variabel Penelitian