Hayat Nandang Kurnia, 2012 Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui
Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
Kegiatan  pembelajaran  pada  kelas  kontrol  dilakukan  sebagaimana biasanya  guru  memulai  pembelajarannya  dengan  membahas  soal-soal  yang
diberikan waktu  yang lalu, kemudian dilanjutkan dengan memberikan penjelasan konsep  yang baru secara informatif dilanjutkan dengan memberikan contoh soal,
dan  berakhir  dengan  memberikan  soal-soal  rutin  untuk  latihan  serta  ditutup dengan memberikan pekerjaan rumah.
Sedangakan  proses  pembelajaran  pada  kelas  eksperimen,  aspek-aspek pembelajaran yang menyangkut bahan ajar dan pola interaksi di dalam kelas yang
dijabarkan  dalam  bentuk  skenario  pembelajaran.  Secara  lengkap  dapat  dilihat pada Lampiran A.18 halaman 184.
Secara  garis  besar  langkah-langkah  yang  digunakan  dalam  pembelajaran matematika  dengan  pendekatan  pemecahan  masalah  pada  penelitian  ini  adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal ± 10 menit
a. Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik untuk menggali kemampuan awal yang berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari.
b. Peserta didik dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen terdiri dari  4-5  orang.  Pengelompokan  berdasarkan  hasil  pretes  matematika  peserta
didik.
2. Kegiatan Inti ± 50 menit
a. Peserta didik dihadapkan pada masalah:   Peserta didik duduk berdasarkan kelompoknya masing-masing.
Hayat Nandang Kurnia, 2012 Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui
Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
  Guru  membagikan  bahan  ajar  pada  setiap  peserta  didik,  yang  disajikan dalam bentuk soal-soal pemecahan masalah yang harus didiskusikan pada
kelompok masing-masing.   Guru  mempersilahkan  peserta  didik  untuk  membaca  dan  memahami
LKPD  sebelum  diskusi  kelompok,  kemudian  memberikan  kesempatan kepada  peserta  didik  untuk  bertanya,  barangkali  ada  bagian-bagian  yang
perlu dijelaskan. b. Diskusi kelompok
  Peserta  didik  berdiskusi  dengan  teman  satu  kelompoknya  untuk menyelesaikan masalah yang diberikan.
  Pada saat peserta didik berdiskusi, guru berkeliling pada setiap kelompok untuk memberikan bantuan pada kelompok yang mengalami kesulitan.
  Guru  membantu  kelompok  yang  mengalami  kesulitan  dengan menggunakan  teknik  scaffolding,  artinya  guru  memberikan  pertanyaan-
pertanyaan  arahan  secara  lisan  agar    peserta  didik  sampai  pada  solusi. Guru  memberikan  bantuan  kepada  peserta  didik  secukupnya  hanya  pada
saat peserta didik mengalami kesulitan saja. c. Diskusi Kelas menyajikan hasil kerja kelompok di depan kelas
  Setelah  diskusi  kelompok,  guru  mempersilakan  peserta  didik  untuk menyajikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas.
  Menyajikan  hasil  kelompok  secara  bergiliran.  Kesempatan  pertama diberikan  kepada  kelompok  yang  siap  menyajikan  hasil  pekerjaannya,
Hayat Nandang Kurnia, 2012 Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui
Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
tetapi  seandainya  tidak  ada  kelompok  yang  siap  maju,  guru  menunjuk kelompok secara acak untuk menyajikannya di depan kelas.
  Pada  saat  satu  kelompok  menyajikan  pekerjaanya  di  depan  kelas perwakilan,  anggota  kelompok  lain  mencermati,  mengoreksi,  terhadap
pekerjaan yang disajikan.   Kelompok  lain  memberikan  tanggapan  terhadap  apa  yang  disajikan.
Kelompok penyaji menanggapi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik atau kelompok lain.
  Selama  diskusi  berlangsung,  guru  bertindak  sebagai  fasilitator  dan moderator  jalannya  diskusi    supaya  peserta  didik  dapat  mengkonstruksi
pengetahuannya.   Guru  bersama-sama  dengan  peserta  didik  melakukan  refleksi  yaitu
menganalisis kembali proses pemecahan masalah yang telah disajikan.   Apabila  proses  pemecahan  masalah  sudah  benar,  maka  guru  bertanya
kepada peserta didik  mengenai alternatif pengerjaan yang lain. d.  Guru  meminta  peserta  didik  untuk  memahami  setiap  cara  pengerjaan  yang
disajikan  oleh  setiap  kelompok  dan  bertanya  apabila  ada  cara  penyelesaian masalah yang diberikan tidak dipahami.
3. Kegiatan Akhir ± 10 menit