2 Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat
mengakibatkan terjadinya verbalisme 3
Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan.
4 Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh
peserta didik sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum.
18
Walaupun metode ceramah sering dianggap sebagai penyebab utama dari rendahnya minat belajar pada peserta didik tetapi anggapan itu
sepenuhnya kurang tepat, karena setiap metode, model, atau teknik pembelajaran sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing yang saling melengkapi satu dengan lainnya.
5. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa inggris „science‟. Kata „science‟
sendiri berasal dari kata dalam bahasa latin „scientia‟ yang berarti sata tahun.
„science’ terdiri dari social sciences ilmu pengetahuan sosial dan natural science ilmu pengetahuan alam. Namun, dalam perkembangannya science
sering diterjemahkan sebagai sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam IPA saja. Ilmu pengetahuan pada dasarnya adalah kumpulan - kumpulan
pengetahuan yang diperoleh manusia dari berbagai sumber.
19
Ilmu
18
Ibid, h. 148.
19
Jalaludin, Filsafat Ilmu Pengetahuan Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2012, h. 100.
pengetahuan alam, yang sering disebut juga dengan istilah pendidikan sains, di singkat menjadi IPA.
Menurut H.W Flower, IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan
didasarkan terutama atas pengematan dan deduksi. Menurut Kardi dan Nur IPA adalah ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati
yang diamati. Adapun wahyana mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaanya
secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
20
Pengertian diatas dapat di pahami bahwa IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan alam sekitar dan gejala-gejalanya. IPA adalah suatu
kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode
ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia
melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 13 yang berbunyi:
Artinya : “dan Dia mengendalikan apa yang Dia ciptakan untukmu di bumi
dengan berbagai jenis dan macam warnanya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Allah bagi kaum yang mengambil
pelajaran. ”
21
20
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Jakarta: Bumi Aksara, 2012, h. 136.
21
Al- Qur‟an dan Terjemahnya, Op. Cit. h. 365.