Pemahaman Proses Pelaksanaan Inkuiri

Bloom menyatakan bahwa pemahaman adalah kemampuan peserta didik untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. 14 Carin dan Sund menjelaskan pemahaman adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahapan kemampuan dan kriterianya sebagai berikut: a. Pemahaman merupakan kemampuan untuk menerangkan dan menginterpretasikan sesuatu, b. Pemahaman bukan sekedar mengetahui, c. Pemahaman lebih dari sekedar mengetahui, karena pemahaman melibatkan proses metal yang dinamis, d. Pemahaman merupakan suatu proses bertahap yang masing-masing tahap mempunyai kemampuan tersendiri, seperti menerjemahkan, menginterpretasikan, eksplorasi, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Penjelasan yang diberikan Carin dan Sund diatas dapat dipahami seseorang yang telah memahami sesuatu atau telah memperoleh pemahaman akan mampu menerangkan atau menjelaskan kembali apa yang telah ia terima. Selain itu, bagi mereka yang telah memahami tersebut, maka ia mampu memberikan interpretasi atau menafsirkan secara luas sesuai dengan keadaan yang ada disekitarnya, ia mampu menghubungkan dengan kondisi yang ada saat ini dan yang akan datang. Pemahaman bukan sekedar mengetahui yang 14 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar Jakarta: Kencana, 2013, h. 6. biasanya hanya sebatas mengingat kembali pengalaman dan memproduksi apa yang pernah dipelajari. Bagi orang yang benar-benar telah paham ia akan mampu memberikan gambaran, contoh dan penjelasan yang lebih luas dan memadai. Pemahaman lebih dari sekedar mengetahui, dengan memahami ia akan mampu memberikan uraian dan penjelasan yang lebih kreatif, tidak hanya memberikan gambaran dalam satu contoh saja tetapi mampu memberikan gambaran yang lebih luas dan baru sesuai dengan kondisi saat ini. Pemahaman IPA adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran IPA, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada peserta didik bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan pemahaman peserta didik dapat lebih mengerti akan materi IPA itu sendiri. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa pemahaman IPA adalah kemampuan peserta didik dalam menguasai materi IPA serta mampu mengungkapkan secara jelas sehingga mudah dipahami. Untuk mengukur hasil belajar peserta didik yang berupa pemahaman, guru dapat melakukan evaluasi produk. Sehubungan dengan evaluasi ini, W.S. Winkel menyatakan bahwa melalui produk dapat diselidiki apakah dan sampai berapa jauh tujuan intruksional telah tercapai. Semuai tujuan itu merupakan hasil belajar yang seharusnya diperoleh peserta didik. Evaluasi dapat dilakukan dengan mengadakan berbagai macam tes, baik secara lisan maupun tertulis.

4. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode yang sampai sekarang masih sering digunakan oleh setiap guru. Sanjaya menyatakan bahwa metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok peserta didik. 15 Penjelasan ini menunjukkan bahwa metode ceramah adalah suatu metode yang digunakan guru dengan menyampaikan pembelajarannya menggunakan lisan dan langsung kepada peserta didik. Metode ceramah merupakan metode yang saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adannya faktor kebiasaan baik dari guru ataupun peserta didik. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian pula dengan peserta didik, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar. Rosetiyah mengatakan bahwa biasanya pendidik menggunakan metode ceramah bila memiliki tujuan agar peserta didik mendapatkan informasi tentang suatu pokok atau persoalan tertentu. 16 Kegiatan dalam metode ceramah berpusat pada guru dengan komunikasi satu arah antara guru dan peserta didik karena 15 Wina Sanjaya, Op. Cit. h. 147. 16 Roestiyah, Op. Cit. h. 137. peserta didik hanya sebagai pendengar dan guru sebagai pembicara didalam kelas.

A. Langkah-langkah menggunakan metode ceramah

Sanjaya menyatakan agar metode ceramah berhasil, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu : 1 Tahap persiapan a. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai b. Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan c. Mempersiapkan alat bantu 2 Tahap pelaksanaan a. Langkah pembukaan 1 Yakin bahwa peserta didik memahami tujuan yang akan dicapai. 2 Lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan b. Langkah penyajian 1 Menjaga kontak mata secara terus menerus dengan peserta didik 2 Gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna oleh peserta didik 3 Sajiakan materi pembelajaran secara sistematis 4 Tanggapilah respons peserta didik dengan segera 5 Jagalah agar kelas tetap kondusif dan mengairahkan untuk belajar c. Langkah mengakhiri atau menutup ceramah 1 Membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi pelajaran yang baru saja disampaikan 2 Merangsang peserta didik untuk dapat menanggapi atau memberi semacam ulasan tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan 3 Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan peserta didik menguasai materi pembelajaran yang baru saja disampaikan. 17 Biasanya guru menggunakan metode ceramah bila memiliki tujuan agar peserta didik mendapatkan informasi tetang suatu pokok atau persoalan tertentu. Yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan metode ceramah adalah guru harus memiliki keterampilan berbicara yang dapat menarik perhatian peserta didik.

B. Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS VC MIN 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015 2016

0 10 116

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK KELAS IV MI ISMARIA AL-QUR’ANIYYAH BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 1 185

PENGARUH PENGGUNAAN METODE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V MIN 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 - Raden Intan Repository

0 0 168

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V DI MIN 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 1 85

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 1 151

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR IPA KELAS V MIN 6 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 103

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR FIQIH PESERTA DIDIK KELAS IV MIN 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 79

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS V MIN 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016 - Raden Intan Repository

0 3 227

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KREATIF – PRODUKTIF TERHADAP KAMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI MATERI BIOLOGI DI SMA NEGERI AJIBARANG TAHUN AJARAN 2016 2017

0 0 17