dengan uji t, maka diperoleh nilai t
hitung
lihat lampiran 29. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 17 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis
Kelompok Jumlah
Sampel Rata-rata
x ̅
T
hitung
T
tabel
Eksperimen 28
80 2,93481
2,00575
Kontrol 27
69,62963
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, diketahui bahwa sampel berasal dari distribusi yang normal dan memiliki varian yang homogen, artinya kedua
sampel memiliki kemampuan yang sama sehingga dapat digunakan sebagai sampel penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai akhir
peserta didik baik dikelas eksperimen maupun kelas kontrol meningkat. Kelas eksperimen dalam proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran
inkuiri diperoleh nilai rata-rata awal 62,32143 menjadi 80 tes akhir. Sedangkan pada kelas kontrol yang dalam proses pembelajarannya menggunakan metode
ceramah diperoleh nilai rata-rata awal 62,40741 menjadi 69,62963 tes akhir. Hasil yang diperoleh terdapat hasil yang signifikan antara nilai rata-rata
peserta didik pada pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran inkuiri. Hasil nilai rata-rata ini bisa menjadi timbangan bagi pemahaman peserta didik
pada materi IPA. Karena peserta didik mendapatkan nilai dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Dari pernyataan tersebut diketahui bahwa
penggunaan model pembelajaran inkuiri dapat mempengaruhi pemahaman materi IPA peserta didik kelas V di MIN 6 Bandar Lampung pada materi bagian tubuh
tumbuhan. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri dapat mempengaruhi pemahaman materi IPA peserta didik pada materi bagian
tubuh tumbuhan. Pengaruh model pembelajaran inkuiri membuat peserta didik aktif dan lebih
memahami dalam proses pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok. Selain itu, peserta didik juga mengali informasi, baik dari buku paket yang relevan
maupun dari internet. Kegiatan-kegiatan peserta didik tersebut diduga berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pemahaman peserta didik tersebut.