Letak, Luas dan Batas

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

2.1. Letak, Luas dan Batas

Secara astronomis Kota Jatinom terletak pada 110 11’ – 110 15’ BT dan antara 7 6’ – 7 10’ LS yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten. Sebagai bekas wilayah pembantu bupati, kota Jatinom menampung hampir semua kegiatan yang berciri kekotaan bagi kecamatan Jatinom. Domisili kegiatan yang menonjol di Kota Jatinom antara lain Perdagangan dan Pekerjaan Umum. Kota Jatinom ini telah cukup tinggi invertasi perkembangan serta mempunyai pengaruh yang besar terhadap Kecamatan Jatinom dan kecamatan lainya di Kabupaten Klaten. Dan Kota Jatinom merupkan satuan wilayah pengembangan VI SWP VI. Kota Jatinom terletak di persimpangan jalan antara Klaten, Solo dan Boyolali. Secara jelas Kota Jatinom terletak kurang lebih 10 Km dari kota Klaten, kea rah selatan dan kurang lebih 10 Km dari Kota Boyolali kearah utara. Secara administrasi Kota Jatinom merupakan bagian dari Kecamatan Jatinom. Kota Jatinom terdiri dari 1 kelurahan dan 3 desa. Kota Jatinom mempunyai luas 378 Ha, terdiri dari Kelurahan Jatinom 44 Ha, Desa Krajan 150 Ha, Desa Bonyokan 96 Ha, Desa Pandeyan 88 Ha . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 2.1. Tabel 2.1. Luas Wilayah Kota Jatinom Tahun 2003 Desa Luas Ha Persentase Krajan Jatinom Boyokan Pandeyan 150 44 96 88 39,7 11,6 25,4 23,3 Jumlah 378 100 S umber : Monografi Kecamatan Jatinom, 2003 Menurut RUTRK Jatinom 2003 daerah hinterland belakang Kota Jatinom berasal dari desa- desa di wilayah Kecamatan Jatinom dan kecamatan yang berdekatan dengan Kecamatan Jatinom. Yaitu Kecamatan Karanganom, Kecamatan Tulung, Kecamatan Ngawen. 19

2.2. Kondisi Fisik Wilayah

Kota Jatinom mempunyai topografi berupa dataran dengan kemiringan lereng sekitar 2-15 datar agak curam. Kemiringan lereng menurun kearah timur sejajar dengan jalur-jalur sungai. Ketinggian Kota Jatinom berada pada 340- 375 m diatas permukaan laut. Keadaan topografi Kota Jatinom yang berupa dataran mempunyai segala aktivitas yang ada di kota Jatinom. Karena tidak ada hambatan terhadap kelancaran aktivitas yang ad di kota tersebut. Untuk kemiringan lereng di daerah hinterland bervareasi yaitu 2-10 datar-sangat curam

2.2.1 Tanah

Kota Jatinom mempunyai kedalaman tanah lebih 50 dengan tekstur tanah sedang agak kasar sampai agak lembut. Tanah yang berada di Kota Jatinom ini merupakan endapan vulkanik gunung berapi yang terdiri atas Sanddune, alluvium. Jenis tanah yang ada di kota Jatinom adalah Regosol Kelabu, ini merupakan bahan Induk abu dan volkan intermedier. Menurut Hardjowigeno 1987 tanah yang terbentuk dari endapan volkanik merupakan tanah yang subur, tanah yang subur ini sangat baik untuk pertanian. Hasil pertanian yang meningkat menjadikan pendapatan masyarakat Kota Muntilan juga meningkat. Dan ini mempengaruhi perdagangan di Kota Jatinom. Di hinterland Kota Jatinom bagian barat gunung berapi yaitu Gunung Merapi, gunung ini menghasilkan batuan vulkanik yang relative muda. Tanah yang berada di daerah hinterland Kota Jatinom berasal dari endapan Vulkanik, jenis tanah di daerah hinterland adalah regosol kelabu. Iklim Iklim Kota Jatinom secara umum menunjukkan tropis lembab dengan suhu bervareasi antara 22-26 C. suhu tersebut tidak menghambat segala aktivitas yang ada di Kota Jatinom karena suhu tersebut termasuk normal untuk ukuran daerah di Indonesia.curah hujan tahunan rata-rata di Kota Jatinom berkisar antara 1500-2000 mm. hujan jatuh bulan-bulan September sampai juni seperti bulan hujan yang ada di Indonesia. Curah hujan tahunan rata-rata di daerah hinterland kota Jatinom berkisar antara 1500-2500 mm. suhu rata-rata berkisar antara 20- 30 C. sehingga iklimnya tropis lembab. Keadaan iklim demikian membantu meningkatkan aktivitas pertanian yang ad di kota Jatinom. Produktivitas pertanian yang meningkat akan berdampak baik pada system perdagangan yang ada, bagitu juga pendapatan penduduk Kota Jatinom juga akan meningkat pula. Bentuk Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di kota Jatinom dan di daerah hinterland kota Jatinom terdiri dari lahan bentuk sawah, permukiman, tegal. Penggunaan lahan untuk sawah merupakan penggunaan lahan yang terbesar disbanding dengan penggunaan lahan lainnya lihat tabel 2.2.. Sebagian besar sawah di Kota Jatinom dan di daerah hinterland ditanami padi sepanjang tahun. Sawah ini merupakan sawah irigasi dalam satu tahun mempunyai pola tanam dua kali padi. Tanah yang di tanami padi mendapatkan air dari sumber mata air. Sedangkan sawah yang memiliki pola tanam non padi terletak pada dataran agak tinggi dan untuk dataran tinggi khususnya sebelah barat kota Jatinom yang tanahnya merupkan tanah tegalan di tanami tanaman polowijo dengan mengandalkan sumber air tadah hujan. Tanaman non padi seperti sayur-sayuran cabe, tomat, sawi, kacang panjang, timun tumbuh di Kota Jatinom dan daerah hinterland bagian timur, selatan dan utara. Sedangkan hinterland bagian barat yang didominasi dataran tinggi serta lahan kering ditanami tanaman polowijo, pisang, rambutan, mangga, jeruk, kayu. Penggunaan lahan di kota Jatinom dan daerah hinterland Kota Jatinom pada tabel 2.2. Tabel 2.2. Penggunaan Lahan di Kota Jatinom dan Daerah Hinterland Kota Jatinom Tahun 2003 No Wilayah Luas Penggunaan Lahan Ha Permukiman Sawah Tegal Lain Jumlah 1 2 3 4 5 6 Kota Jatinom Kec. Jatinom Kec. Tulung Kec.Kr.Anom Kec. Ngawen Kec. Karangko 342 90,5 1.168 35,2 816 26,9 577 25,3 598 36 909 36 10 2,6 610 18,4 1745 57,6 1696 74,3 1053 63,4 766 30,3 15 4 1540 46,3 466 15,3 9 0,3 8 0,4 848 33,5 11 2,9 3 0,1 1 0,09 - - 3 0,1 378 3321 3028 2282 1659 2526 Jumlah 4410 33,4 5880 44,6 288621,6 18 0,1 13194 Sumber: Kabupaten Klaten Dalam Angka 2003