4.1.2. Orientasi Penduduk Kota Jatinom dan Sekitarnya dalam Menggunakan Fasilitas Ekonomi
Pelayanan ekonomi di Kota Jatinom dapat dibagi menjadi dua yaitu: pelayanan menurut kebijakan pemerintah dan pelayanan yang tidak menurut
kebijakan pemerintah. Pelayanan yang menurut kebijakan pemerintah adalah pelayanan pasar, pertokoan, yang dibangun pemerintah serta bank pemerintah.
Sedangkan pelayanan yang tidak menurut kebijakan pemerintah adalah pertokoan yang dibangun swasta, warung kios dan bank swasta. Dalam penelitian ini yang
dimaksud dengan pemanfaatan pelayanan ekonomi adalah pelayanan akan kebutuhan barang dan pelayanan keuanganperbankan.
4.1.2.1. Pelayanan Kebutuhan Barang
Pelayanan kebutuhan barang yang diuraikan dalam bab ini terdiri dari pelayanan kebutuhan barang orde rendah dan barang orde tinggi.
Penduduk Kota Jatinom dan daerah sekitarnya untuk mendapatkan pelayanan kebutuhan barang orde rendah yaitu barang-barang untuk kebutuhan
sehari-hari seperti bumbu dapur, barang keperluan mandi, makanan kecil, perlengkapan sekolah atau kantor akan pergi ke tempat fasilitas pelayanan yang
berada di sekitar tempat tinggal mereka. Karena pelayanan kebutuhan barang orde rendah sudah ada di daerah mereka masing-masing. Di daerah mereka masing-
masing banyak terdapat warung maupun toko yang menyediakan barang-barang orde rendah seperti : gula, tepung, pasta gigi, garam, perlengkapan sekolah atau
kantor. Penduduk Kota Jatinom dan daerah sekitar untuk mendapatkan barang
orde tinggi seperti sandang, perlengkapan rumah tangga, perhiasan atau emas, mebel, bahan bangunan, barang elektronik dan barang pertanian akan menuju
Kota Jatinom. Pertimbangan mereka yaitu Kota Jatinom terdapat toko-toko besar yang menyediakan kebutuhan barang orde tinggi yang sudah cukup lengkap. Jarak
yang ditempuh lebih dekat dan biaya transportasi murah. Orientasi penduduk untuk mendapatkan kebutuhan barang-barang tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4.
di bawah ini:
Tabel 4.4. Orientasi Penduduk Kota Jatinom dan Sekitarnya Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kebutuhan Barang di Kota Jatinom
Jenis Fasilitas Variable Pengaruh Asal Pengguna Fasilitas Variabel Terpengaruh
Kota Daerah Sekitar
n n Fasilitas Kebutuhan Barang
- Barang Orde Rendah
- Barang Orde Tinggi
37 15
30,83 12,50
23 45
19,17 37,50
Jumlah 52 43,33
68 56,67
Sumber : Data Primer, 2003
Keterangan: Kota Jatinom: - Kalurahan Jatinom
- Desa Krajan -
Desa Bonyokan
- Desa Pandeyan Desa Sekitar:
- Desa Kayumas - Desa Bengking
- Desa Temuireng - Desa Mranggen
- Desa
Bandungan -
Desa Randulanang
- Desa
Beteng -
Desa Cawan
- Desa Bengking - Desa Gedaren
- Desa Tibayan - Desa Jemawan
- Desa Socokangsi - Desa Glagah
- Desa Puluhan - Kecamatan Karanganom
- Kecamatan Musuk - Kecamatan Tulung
Dari tabel di atas, terlihat bahwa penduduk yang memanfaatkan fasilitas kebutuhan barang berasal dari Kota Jatinom sendiri, untuk kebutuhan barang orde
rendah 30,83 dan barang orde tinggi sebesar 12,50. Sedangkan dari daerah sekitar untuk barang orde rendah adalah 19,17 dan barang orde tinggi 37,50
Hal ini disebabkan kebutuhan barang orde rendah sudah tersedia di daerah mereka masing-masing, sehingga penduduk daerah sekitar tidak perlu pergi ke Kota
Jatinom untuk mendapatkan barang-barang kebutuhan sehari-hari mereka. Penduduk daerah sekitar yang pergi ke Kota Jatinom biasanya hanya untuk
keperluan kulakan untuk kemudian dijual lagi di daerah mereka masing-masing. Sedangkan pemanfaat pelayanan barang orde tinggi dari luar daerah Kota Jatinom
cukup besar, bahkan persentasenya paling besar 37,50 dibanding yang lain. Hal ini dikarenakan di Kota Jatinom telah ada cukup banyak penyedia barang orde
tinggi yang tidak dapat mereka peroleh di daerah masing-masing. Berikut ini adalah Peta Asal Pengguna Fasilitas Kesehatan di Kota
Jatinom:
4.1.2.2. Pelayanan Kebutuhan KeuanganPerbankan
Pelayanan kebutuhan keuangan di Kota Jatinom yang sering digunakan oleh penduduk Kota Jatinom dan daerah sekitar adalah lembaga keuangan yang
sudah dikenal oleh masyarakat dan merupakan lembaga yang berkualitas, baik itu lembaga keuangan milik pemerintah seperti BRI dan BPD namun ada sebagian
penduduk Kota Jatinom dan daerah sekitar yang menggunakan fasilitas perbankan yang lain seperti Bank Pasar atau Bank Perkreditan Rakyat juga BMT yang
melayani nasabah kemampuan ekonomi rendah. Untuk lebih jelasnya pemanfaatan pelayanan keuanganperbankan di Kota Jatinom dapat dilihat pada
tabel di bawah ini : Tabel 4.5. Pelayanan Kebutuhan KeuanganPerbankan
Jenis fasilitas Variabel Pengaruh
Asal Pengguna Fasilitas Variabel Terpengaruh
Kota Jatinom Daerah Sekitar
n n Fasilitas KeuanganPerbankan
- Bank Pemerintah
- Bank Swasta
22 19
18,33 15,83
38 41
31,67 34,17
Jumlah 41 34,16
79 65,84
Sumber : Data Sekunder, 2003
Keterangan: Kota Jatinom: - Kalurahan Jatinom
- Desa Krajan -
Desa Bonyokan
- Desa Pandeyan Desa Sekitar:
- Desa Kayumas - Desa Bengking
- Desa Temuireng - Desa Mranggen
- Desa
Bandungan -
Desa Randulanang
- Desa
Beteng -
Desa Cawan
- Desa Bengking - Desa Gedaren
- Desa Tibayan - Desa Jemawan
- Desa Socokangsi - Desa Glagah
- Desa Puluhan - Kecamatan Karanganom
- Kecamatan Musuk - Kecamatan Tulung
Dari tabel 4.5. di atas dapat dlihat penduduk Kota Jatinom yang menggunakan fasilitas keuanganperbankan sebesar 34,16 41120x100 dan
penduduk daerah sekitar yang menggunakan fasilitas keuanganperbankan sebesar 65,84 79120x100.
Dengan demikian fasilitas keuanganperbankan lebih banyak dimanfaatkan oleh penduduk di sekitar Kota Jatinom. Ini dikarenakan tidak ada fasilitas
perbankan di daerah masing-masing jadi mereka harus menuju Kota Jatinom untuk menggunakan fasilitas perbankan tersebut.
Berikut ini adalah Peta Asal Pengguna Fasilitas JasaPerbankan di Kota Jatinom:
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
Bab ini dari sub bab kesimpulan dan sub bab implikasi kebijakan. Kesimpulan memuat hasil akhir dari semua jawaban pertanyaan penelitian.
Sedangkan sub bab implikasi kebijakan merupakan hal-hal yang dipandang perlu untuk diimplementasikan untuk kelangsungan pembangunan di daerah penelitian
dengan memacu pada hasil kesimpulan.
5.1. Kesimpulan
Berikut ini beberapa hal yang dapat disimpulkan dari uraian bab-bab terdahulu : 1.
Kota Jatinom telah memiliki fasilitas pelayanan sosial ekonomi yang cukup lengkap dan telah dimanfaatkan oleh penduduk Kota Jatinom sendiri maupun
penduduk dari daerah sekitar. 2.
Fasilitas pendidikan TK dan SD di Kota Jatinom lebih banyak dimanfaatkan oleh penduduk Kota Jatinom sendiri dengan persentase 84,3 dan 81,1. Hal
ini dikarenakan di masing-masing daerah sekitar Kota Jatinom telah tersedia fasilitas tersebut. Sedangkan pengguna fasilitas pendidikan SLTP dan SLTA
lebih banyak dari daerah luar Kota Jatinom dengan persentase 77,1 dan 87,3.
3. Fasilitas kesehatan yang berupa Puskesmas dan RSU di Kota Jatinom juga
lebih banyak dimanfaatkan oleh penduduk sekitar Kota Jatinom 53,84 karena telah memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan dokter ahli.
4. Fasilitas perdagangan untuk barang orde rendah misalnya kebutuhan sehari-
hari seperti beras, gula, garam, dll di Kota Jatinom lebih banyak dimanfaatkan oleh penduduk Kota Jatinom sendiri 30,83 karena di masing-masing
daerah sekitar Kota Jatinom telah memiliki penyedia kebutuhan tersebut.Penduduk daerah sekitar yang pergi ke Kota Jatinom biasanya hanya
untuk keperluan kulakan untuk kemudian dijual lagi didaerah mereka masing- masingt. Sedangkan untuk barang orde tinggi lebih banyak dimanfaatkan oleh
penduduk daerah sekitar dengan 37,50 karena di tempat mereka belum tersedia penyedia kebutuhan tersebut.
57