Fasilitas Jasa Fasilitas Pelayanan Ekonomi

pertama adalah manusia sebagai subyeknya yang berperan sebagai pengatur ruang lingkungan. Unsur kedua adalah sumber daya alam sebagai obyek yang digali atau dimanfaatkan oleh manusia. Unsur ketiga adalah ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai alat yang digunakan manusia untuk menggali sumber daya alam dan memenuhi kebutuhannya. Dan unsur yang keempat adalah aspek spasial yang mencakup lokasi, jarak, arah, kepadatan dan rangkaian dari unsur tersebut. Suatu struktur ruang kota yang ideal adalah struktur yang mampu mencerminkan daya guna dan hasil guna distribusi di dalam fungsi-fungsi ruang kota tersebut dan mampu sebagai elemen kota untuk kehidupan sosial ekonomi tersebut. Dalam upaya membentuk struktur tata ruang kota yang di tuju, maka konsep pengembangan harus didasarkan atas kondisi, situasi dan kecenderungan perkembangan seluruh kota. Dengan demikian beberapa faktor yang harus dipertimbangkan adalah : - Morfologi daerah pinggiran kota untuk melihat area-area yang dapat dikembangkan. - Struktur ruang yang ada sebagai usaha meminimalisasi penambahan struktur kota yang tidak perlu. - Pola pergerakan antara pusat kegiatan fungsional yang satu dengan pusat kegiatan yang lainnya, sehingga usaha mendayagunakan pola pergerakan tersebut secara berdayaguna dan berhasil guna untuk masa mendatang. Struktur tata ruang Kota Jatinom pada saat ini cenderung berbentuk linier, yang berkembang pada sepanjang jalan utama. Didasarkan atas kondisi fisik Kota Jatinom, pada wilayahnya masih terlihat adanya sifat pedesaan dan kota yang masih melekat. Kegiatan perkotaan yang terpusat pada jalan utama yang menyebabkan perkembangan wilayah kota lebih dominan menuju ke arah Selatan dan Utara serta Barat Daya, yang merupakan arah Kota Yogyakarta – Surakarta. Pewilayahan pembangunan merupakan suatu batas wilayah ruang yang ditetapkan sebagai suatu wilayah pengembangan. Pewilayahan ini detetapkan dengan maksud untuk : 1. Percepatan laju pertumbuhan dan pengendalian pembangunan. 2. Keseimbangan laju pertumbuhan dan pembangunan antara wilayah dan sektor. 3. Peningkatan koordinasi, kerja sama dan keterpaduan pembangunan antar wilayah dan antar sector. 4. Pemanfaatan ketergantungan antar wilayah menuju upaya keserasian pertumbuhan dan pembangunan antar wilayah dan antar sector. 5. Efisiensi dan efektivitas dan pelaksnaan pembangunan. Penetapan perwilayahan pembangunan di Kota Jatinom berpedoman pada beberapa pendekatan: 1. Pendekatan pertumbuhan yang dikaitkan dengan upaya peningkatan produktivitas wilayah. 2. Pendekatan pemerataan yang dikaitkan dengan upaya pemerataan pelayanan wilayah dan peluang pembangunan, khususnya pada wilayah yang kurangbelum berkembang. 3. Pendekatan lingkungan yang dikaitkan dengan upaya pelestarian lingkungan guna menjamin terciptanya pola pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Atas dasar pendekatan tersebut tujuan perwilayahan di arahkan pada : 1. Peningkatan hubungan kerja sama yang lebih erat antar wilayahdaerah dalam bentuk kerja sama perencanaan, pengelolaan dan pengendalian serta pengembangan wilayahdaerah secara saling menguntungkan. 2. Peningkatan perencanaan terpadu antar wilayah dan antar sektor terutama pada sektor-sektor strategis dengan mempertimbangkan potensi dari masalah spesifik wilayah yang bersangkutan. 3. Pemerataan kesempatan kerja dan peluang pertumbuhan antar wilayah termasuk pemerataan penyediaan sarana dan prasarana dasar secara proposional. 4. Percepatan laju pertumbuhan di dalam antar wilayah guna meningkatkan standar kehidupan masyarakat serta mendukung laju pertumbuhan ekonomi. 5. Penciptaan kelestarian lingkungan hidup untuk menjamin terwujudnya kesinambungan pembangunan melalui pembangunan berwawasan lingkungan. 6. Pada wilayah yang kurangbelum berkembang perlu penanganan secara khusus untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah.

BAB IV PERANAN KOTA JATINOM SEBAGAI PUSAT PELAYANAN

SISOAL EKONOMI PENDUDUK DAERAH SEKITARNYA Pada bab terdahulu telah diuraikan mengenai macam, jumlah dan penyebaran fasilitas pelayanan sosial ekonomi. Penyebaran fasilitas pelayanan sosial ekonomi sudah ada yang merata pada suatu tempat tetapi ada juga yang belum merata. Mengenai jumlah fasilitas pelayanannya sudah lengkap bagi penduduk Kota Jatinom dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan sosial ekonomi.

4.1 Peranan Kota Jatinom Sebagai Pusat Pelayanan Sosial Ekonomi

Fasilitas pelayanan yang tersedia ada yang menurut kebijaksanaan pemerintah dan ada yang tidak menurut kebijaksanaan pemerintah. Fasilitas pelayanan yang tersedia menurut pemerintah seperti sekolah, puskesmas, bank, dan pasar, sedangkan yang tidak disediakan pemerintah seperti warung dan toko. Seperti telah disebutkan dalam bab I, analisis terhadap penduduk yang memanfaatkan fasilitas soaial yaitu: pendidikan dan kesehatan menggunakan analisis data sekunder. Sedangkan untuk fasilitas ekonomi yaitu perdagangan dan keuanganperbankan dengan analisis data primer yang diambil dari 240 responden yang memanfaatkan fasilitas tersebut. Responden diambil secara insidental di lokasi fasilitas pelayanan.

4.1.1. Orientasi Penduduk Kota Jatinom dan Sekitarnya dalam Menggunakan Fasilitas Sosial

Pelayanan sosial menurut kebijakan pemerintah yang tersedia di Kota Jatinom adalah pendidikan, kesehatan, komunikasi, agama, dan administrasi pemerintah. Pada bagian bab ini akan diuraikan adalah orientasi penduduk Kota Jatinom dan sekitarnya dalam menggunakan fasilitas sosial yang berupa sekolah dan puskesmas.