commit to user 58
BAB III PROSES PERANCANGAN
A. Bagan Pemecahan Masalah
Magic
Ilusi Mata Solo Magic Cafe
Bentuk, warna
Aspek Fungsi Pelengkap
Interior Aspek Teknik
Printing Aspek Estetis
Visualisasi karakter ilusi magic
Konsep Desain
Aspek Bahan Kain katun
Kain Santung
Visualisasi
commit to user 59
B. Konsep Desain
Perancangan sebuah karya ada beberapa hal yang harus diperhatikan, salah satunya konsep desain. Konsep desain harus benar-benar matang agar karya yang
dihasilkan dapat maksimal dan tujuan dari perancangan dapat tercapai. Konsep yang diangkat adalah
“perancangan tekstil pelengkap interior Solo Magic Café” yang dikemas dengan memakai konsep optic art dengan bentuk desain ilusi mata
dengan gaya eklektik. Gaya eklektik terbentuk karena kejenuhan terhadap pola klasik, juga disebabkan semakin banyak pilihan untuk digabungkan atau diulang
tetapi dalam pola, konsep dan bentuk baru. Desain yang akan dibuat yaitu perpaduan unsur atau gaya kedalam bentuk sendiri. Artinya pemilihan unsur atau
bentuk yang terbaik dari yang sudah ada sebelumnya kemudian digabung atau ditambah dengan unsur dan bentuk-bentuk baru. Desain yang akan dibuat dalam
perancangan ini, mengarah pada bentuk dinamik yaitu bentuk desain dimana mata terus menerus menjelajahi satu bagian ke bagian lain. Dipilih bentuk dinamis
karena secara visual tidak terlihat monoton dan bentuk terlihat bergerak. Teknik yang digunakan untuk memvisualisasikan desain dalam perancangan tekstil ini
adalah teknik hand print atau printing. Konsep desain meliputi beberapa aspek antara lain:
a. Aspek Estetis
Elemen dalam desain salah satunya nilai estetis yang meliputi warna, bentuk, komposisi. Dalam karya ini penulis mengangkat tentang perancangan
commit to user 60
tekstil pelengkap interior Solo Magic Café dengan visual perpaduan dan pengulangan bentuk sehingga tercipta desain ilusi mata yang imajinatif serta
paduan hitam dan putih yang merupakan penggambaran karakter magic, hanya saja diperlukan pemikiran yang matang agar hasilnya tidak sama dengan desain
yang sudah ada agar pesan tersebut dapat tersampaikan.
b. Aspek Bahan dan Teknik
Bahan merupakan komponen yang sangat berpengaruh sesuai dalam fungsi produk. Agar tercapai bentuk visual yang diinginkan dan dapat mendukung
aspek estetis, dibutuhkan bahan dan teknik yang tepat dan sesuai dengan perancangan tekstil. Bahan utama yang digunakan adalah kain katun primisima
dan kain santung, dengan pertimbangan kain katun primisima merupakan jenis kain katun yang baik dan lembut, sedangkan kain santung lebih ringan dan
memberi kesan jatuh. Teknik yang digunakan untuk mewujudkan bentuk visual adalah teknik
hand print atau printing karena dengan teknik printing dapat menjangkau detail –
detail yang rumit. Teknik tersebut dipilih dengan pertimbangan untuk menghemat waktu dan biaya produksi karena adanya perubahan waktu dalam pemasangan
pelengkap interior pada Solo Magic Café.
c. Aspek Fungsi
Arahan fungsi perancangan produk sebagai tekstil pelengkap interior Solo Magic Café juga sebagai sarana komunikasi kepada orang lain dalam bentuk
unsur dekoratif melalui tekstil yang diwujudkan dalam bentuk dekorasi atau
commit to user 61
pelengkap interior Solo Magic Cafe. Karena dalam perkembangannya sekarang, Café bukan sekedar tempat untuk makan dan minum melainkan sudah menjadi
bagian dari gaya hidup masyarakat yang ingin menghabiskan waktu untuk sekedar bersantai di Cafe. Dan yang tidak kalah penting, kini banyak Cafe yang memiliki
kekuatan untuk merepresentasikan berbagai macam identitas dan idiologi tertentu, fakta itulah yang membuat Café banyak diminati orang. Solo Magic Café
menginginkan tampil berbeda dengan yang lain sebagai Café Magic yang akan memulai pencarian jati diri agar eksistensi diakui oleh lingkungan sekitar.
C. Kriteria Desain