Penyeleksian dan Pengelompokan Data Penyajian Data Bagi Guru

Jamaludin Akbar, 2013 Implementasi Kompetensi Profesional Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran PKn Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperti apa yang diungkapkan oleh Miles dan Huberman Sugiyono 2012: 246, bahwa terdiri atas tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulanverifikasi. Berikut adalah bagan mengenai komponen-komponen analisis data menurut Miles dan Huberman: Gambar 3.4 Komponen-komponen Analisis Data Sumber: Miles dan Huberman Sugiyono, 2012: 247. Dengan mengacu pendapat di atas, maka proses analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Penyeleksian dan Pengelompokan Data

Data yang sudah terkumpul lalu diseleksi kemudian dirangkum dan disesuaikan dengan fokus penelitian yang telah ditetapkan. Kemudian data dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu untuk dicari tema dan polanya berdasarkan rumusan masalah yang dibuat. Untuk memperjelas data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi yang ditujukan kepada pembina paskibra, pelatih paskibra, dan siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakulikuler paskibra. Dengan kata lain, reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang telah terkumpul dari hasil catatan lapangan dengan cara Pengumpulan data Reduksi data Kesimpulan: Penarikanverifikas i Penyajian data Jamaludin Akbar, 2013 Implementasi Kompetensi Profesional Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran PKn Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu merangkum, mengklasifikasikan sesuai masalah dan aspek-aspek permasalahan yang dapat diteliti.

2. Penyajian Data

Penyajian data atau display data adalah sekumpulan informasi yang akan memberikan gambaran penelitian secara menyeluruh. Dengan kata lain, menyajikan data secara terperinci dan menyeluruh dengan mencari pola hubungannya. Penyajian data merupakan hasil dari wawancara dengan guru PKn, siswa kelas VII, dan kepala sekolah SMP Negeri 15 Bandung, hasil dari observasi lapangan, dan dokumentasi. Dari keseluruhan data yang telah didapat tersebut, dipahami satu persatu, kemudian disatukan dan diinterpretasikan sesuai dengan rumusan masalah.

3. Penarikan Kesimpulan Verifikasi Data

Kesimpulan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat tentang bagaimana persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dengan mengacu kepada tujuan penelitian. Dengan demikian, secara umum proses pengolahan data dimulai dengan pencatatan data lapangan data mentah, kemudian ditulis kembali dalam bentuk unifikasi dan kategorisasi data, setelah data dirangkum, direduksi, dan disesuaikan dengan fokus masalah penelitian. Akan tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Adapun dalam pengolahan data angket, peneliti menggunakan rumus statistik sederhana. Adapaun pengukuran dapat dipersentasekan kedalam rumus sebagai berikut: Jamaludin Akbar, 2013 Implementasi Kompetensi Profesional Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran PKn Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Rumus 3.1 Menentukan Persentase Sumber: Ali Kusmiati, 2004: 81 Keterangan: P = Persentase Jawaban F = Frekuensi jawaban Responden N = Jumlah Seluruh Responden 100 = Bilangan Tetap Untuk proses penyimpulan dari data kuantitatif seperti hasil pre test, post test, dan pedoman observasi dengan fokus penelitian siswa yang mana hasil dari semuanya adalah angka-angka, maka untuk menentukan penilaian terhadap data kuantitaif yang diperoleh, diterapkan kriteria penilaian sebagai berikut. Rumus 3. 2 Penafsiran Persentase = Ditafsirkan tidak ada 1 - 24 = Ditafsirkan sebagian kecil 25 - 49 = Ditafsirkan hampir setengahnya 50 - 74 = Ditafsirkan sebagian besar 75 - 99 = Ditafsirkan hampir seluruhnya 100 = Ditafsirkan seluruhnya. Sumber: Suryadi Kusmiati, 2004: 81 Demikian prosedur pengolahan dan analisis data yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian ini. Dalam tahap ini, peneliti memperoleh data secara lengkap dan yang memenuhi keabsahan data sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku. Jamaludin Akbar, 2013 Implementasi Kompetensi Profesional Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran PKn Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti pada siswa, guru PKn serta Kepala SMP Negeri 15 Bandung tentang kompetensi profesional guru dalam meningkatkan berpikir krtitis siswa, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan dari setiap pertanyaan dan fakta-fakta penelitian. Di samping itu, peneliti mengungkapkan beberapa saran yang kiranya dapat membangun dalam meningkatkan kinerja guru dan berpikir kritis pada siswa.

A. Kesimpulan

Secara keseluruhan diketahui bahwa kompetensi profesioanl guru PKn berperan positif dalam upaya meningkatkan berpikir kritis siswa kelas VII khususnya, dan siswa SMP Negeri 15 Bandung pada umumnya. Hal ini dapat diketahui sebagai berikut. 1. Perencanaan program pembelajaran PKn oleh guru yang memiliki kompetensi profesional diantaranya guru sudah mampu mengembangkan kerangka dasar kurikulum, guru telah mengaplikasikan beban belajar sebelum masuk kedalam pembelajaran, menyusun kalender akademik dan mengembangkan silabus serta menyusun RPP yang berlandaskan pada peningkatan berpikir kritis siswa dalam setiap materi yang akan disampaikan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan belum maksimalnya karakter siswa yang diterapkan sesuai RPP yang telah disusun dalam proses pembelajaran, ditemukannya kesulitan bagi guru dalam menentukan model pembelajaran apa yang mampu meningkatkan berpikir kritis pada siswa yang akan dicapai dalam RPP. Jamaludin Akbar, 2013 Implementasi Kompetensi Profesional Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran PKn Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pelaksanaan proses pembelajaran PKn oleh guru yang memiliki kompetensi profesional dalam meningkatkan berpikir kritis siswa yaitu guru telah menguasai standar proses pembelajaran PKn di dalam kelas, mampu mengembangkan materi pembelajaran PKn secara kreatif, mampu memanajemen kelas dalam pembelajaran PKn, dan guru sudah menguasai standar penilaian pendidikan dalam pembelajaran PKn. Berdasarkan hasil temuan di lapangan penerapan metode pembelajaran dengan menggunakan media sebagai model pembelajaran secara kreatif mampu memberikan stimulus positif dalam meningkatkan berpikir kritis siswa, peneliti menemukan belum maksimalnya penguasaan media pembelajaran oleh guru, hal itu ditemukan masih terfokus pada media gambar berupa poster. Kurangnya penguasaan guru dalam pemanfaatan teknologi dan informasi, itu dibuktikan dengan jarangnya guru memberikan tugas melalui media sosial network serta guru masih kurang mengetahui cara memperoleh data sebagai penunjang dalam proses pembelajaran melalui web internet. 3. Kemampuan berpikir kritis pada siswa dalam pembelajaran PKn yaitu ditandi dengan termotivasinya siswa untuk mengemukakan pendapat, mampu menemukan masalah-masalah aktual, berdiskusi dalam memecahkan masalah pada proses pembelajaran, memberikan kontribusi pemecahan masalah, menyimpulkan jawaban dengan kriteria-kriteria alasan yang logis, mampu mengoreksi opsiargumen, dan siswa mampu mengembangkan berpikir secara kreatif dalam pembelajaran PKn. Berdasarkan hasil temuan dilapangan, pemberian materi dengan mengembangkan materi secara kreatif serta didukung dengan manajemen kelas oleh guru dengan baik mampu memotivasi siswa dalam mengemukakan pendapatnya. Namun masih ditemukannya siswa yang merasa takut dan malu untuk mengemukakan pendapatnya. Jamaludin Akbar, 2013 Implementasi Kompetensi Profesional Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran PKn Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Program-program sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru diantaranya sekolah telah mengembangkan kompetensi profesional guru dengan mengikutsertakan para guru mengikuti sertifikasi guru, mengikuti sertifikasi kepala sekolah, sekolah mengadakan pembinaan dan pelayanan terhadap guru PKn dengan menjadi supervisi penilaian terhadap kinerja guru PKn, mengumpulkan administrasi pembelajaran oleh guru PKn kepada sekolah, mengadakan pelatihan dengan mengadakan acara pembinaan disekolah, mengikutsertakan guru PKn pada pelatihan-pelatihan yang menunjang untuk meningkatkan kompetensi profesional guru. Serta mengikutsertakan guru PKn dalam kegiatan PPDKB di sekolah. Dalam hal ini, peneliti belum menemukan program yang menerapkan program pelatihan komputerisasi bagi para guru, reward kepada guru yang berprestasi, tidak adanya ruangan khusus dalam menunjang pembelajaran PKn.

A. SARAN

1. Bagi Guru

a. Mempertahankan partisipasi guru dalam mengikuti pelatihan workshop yang diadakan oleh pihak sekolah. b. Masih kurangnya guru dalam memahami karakter setiap peserta didiknya, diharapakan guru mengadakan pertemuan dengan siswa minimal seminggu satu kali pertemuan. Interaksi yang lebih personal akan membangun kepercayaan antara guru dan siswa. dengan begitu guru bisa melihat keadaan psikis dan psikologi setiap peserta didik, baik sifat maupun sikap karakter setiap peserta didik. c. Mampu memberikan kontribusi dalam proses pembelajaran, dengan menemukan metode atau model dalam pembelajaran yang dapat diaplikasikan oleh guru-guru lain. Seperti guru mampu mempadukan pembelajaran kontekstual seperti strategi Jamaludin Akbar, 2013 Implementasi Kompetensi Profesional Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran PKn Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran berbasis masalah dengan strategi pembelajaran kooperatif sehingga mampu mengembangkan berpikir kritis pada siswa. d. Sehubungan rendahnya guru dalam menguasai serta memanfaatkan teknologi dan informasi, maka guru diharapkan mengikuti acara-acara pelatihan yang bertemakan komputerisasi ataupun web informasi, mengadakan pertemuan guru-guru PKn dalam mencari solusi untuk meningkatkan kompetensi ilmu komunikasi, teknologi dan informasi yang akan diaplikasikan dalam proses pembelajaran, memahami situs-situs dunia pendidikan dalam rangka mempermudah guru untuk mendapatkan informasi melalui web internet seperti bagaimana mencari situs atau blog pendidikan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, bagaimana mendowload video yang akan dijadikan sebagai sumber belajar, serta mengikuti kursus komputer dalam meningkatkan skill penguasaan koputerisasinya seperti penguasaan MO Power Point, MO word yang selalu mengalami perubahan 2007-2010, MO Excel yang digunakan dalam membuat LHBS. e. Guru diharapakan lebih dapat memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya dan menjadikan suasana kelas yang demokrasi. Dalam hal ini, guru memberikan kebebasan positif pada siswa, guru memfasilitasi serta membimbing penemuan- penemuan siswa pada arah yang positif dengan hasil yang baik, seperti siswa ditugaskan untuk membuat laporan tentang sebuah kasus yang terjadi pada saat ini sesuai dengan SK dan KD materi pembelajaran yang bertujuan melatih siswa dalam menganilis sebuah kasus, bagaimana cara mengatasi masalah tersebut serta mengaitkannya dengan materi yang relevan. Jamaludin Akbar, 2013 Implementasi Kompetensi Profesional Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran PKn Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu f. Mengembangkan manajemen kelas kembali, dengan meninjau psikologis pada peserta didik. Seperti lebih peka kembali terhadap masalah yang dihadapi oleh siswa, karena dalam hal ini guru menjadi orang tua kedua di sekolah. Memanggil siswa tersebut dan mengadakan bimbingan konseling terhadap siswa yang bermasalah dikelasnya secara personal. g. Guru diharapkan lebih bisa memanfaatkan sarana dan pra sarana lingkungan sekolah sebagai salah satu usaha dalam meberikan susana baru dalam proses pembelajaran, seperti taman sekolah, lapangan upacara, serta ruang sekolah lain yang mampu dijadikan sebagai sarana dalam proses pembelajaran.

2. Bagi Siswa

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP

0 16 152

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATEMATIKA PADA SISWA SMP KELAS VII

20 90 540

IMPLEMENTASI QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIKA SISWA SMP-LB Implementasi Quantum Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematika Siswa SMP-LB Tunagrahita (PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII C SLB Negeri

0 1 19

PERANAN PEMBELAJARAN PKN DALAM MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME SISWA SMP: Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

0 0 16

PENGGUNAAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Deskriptif Analitis di SMA Negeri 15 Bandung).

0 1 46

IMPLEMENTASI MODEL WORD SQUARE DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN: Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 26 Bandung.

0 4 23

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP: Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII di Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung.

1 3 51

PERANAN PEMBELAJARAN PKN DALAM MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME SISWA SMP: Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2014 2015 - repository UPI S PKN 1100833 Title

0 1 4

DEFRAGMENTING BERPIKIR PSEUDO SISWA DALA

0 0 21

Pelatihan Keterampilan Berpikir Ilmiah p

0 0 1