Jamaludin Akbar, 2013 Implementasi Kompetensi Profesional Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Pada
Pembelajaran PKn Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
5. Catatan Lapangan
Catatan yang digunakan oleh peneliti berupan tulisan tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka
pengumpulan data terhadap data penelitian kualitatif.
G. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian guna memperoleh data penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 15
Bandung, yang terletak dijalan Setiabudi No. 89, Telp 2034914 Kota Bandung. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah:
a. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada observasi awal
terlihat bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemberian argumentasi pada saat pembelajaran PKn yang
beragam. b.
Tenaga pendidik khusunya dalam pembelajaran PKn telah mengikuti sertifikasi guru, peneliti beranggapan bahwa kondisi
tersbut sesuai dengan konsep penelitian yang akan dilaksanakan.
c. Adanya keterbukaan dari pihak sekolah terutama guru mata
pelajaran PKn terhadap penelitianyang akan dilaksanakan.
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 15 Bandung dengan subjek penelitiannya adalah Guru PKn, Kepala Sekolah dan siswa kelas
VII SMP Negeri 15 Bandung. Peneliti mengambil 25 dari keseluruhan jumlah siswa kelas VII A-VII H sebanyak 288 siswa sehingga siswa yang
memiliki subjek dalam penelitian yakni sebanyak 72 siswa. Pengambilan 72 siswa ini diambil secara acak dari kelas VII A-VII H dengan
menggunakan teknik nonprobability sampling yakni dengan teknik sampling sistematis.
Jamaludin Akbar, 2013 Implementasi Kompetensi Profesional Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Pada
Pembelajaran PKn Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian guna memperoleh data penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 15
Bandung, yang terletak dijalan Setiabudi No. 89, Telp 2034914 Kota Bandung. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah:
a. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada observasi awal
terlihat bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemberian argumentasi pada saat pembelajaran PKn
berlangsung masih rendah. b.
Tenaga pendidik khusunya dalam pembelajaran PKn telah mengikuti sertifikasi guru, peneliti beranggapan bahwa kondisi
tersbut sesuai dengan konsep penelitian yang akan dilaksanakan.
c. Adanya keterbukaan dari pihak sekolah terutama guru mata
pelajaran PKn terhadap penelitianyang akan dilaksanakan.
2. Subjek Penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 15 Bandung dengan subjek penelitiannya sebagai sumber data adalah guru PKn 3 Nara
sumber, kepala sekolah dan siswasiswi kelas VII SMP Negeri 15 Bandung.
Subjek penelitian yang dikemukakan oleh Sugiyono 2012: 215 bahwa:
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan “Social Situation” atau situasi
sosial yang terdiri atas tiga elemen, yaitu tempat place, pelaku actor, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis.
Situasi sosial tersebut dapat dinyatakan sebagai objek penelitian
Jamaludin Akbar, 2013 Implementasi Kompetensi Profesional Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Pada
Pembelajaran PKn Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang ingin difahami secara lebih mendalam “apa yang terjadi” di
dalamnya. Sedangkan subjek penelitian yang menjadi sampel penelitiannya
seperti yang dikemukakan oleh Nasution 2003: 32 bahwa: Dalam penelitian kualitatif yang dijadikan sampel hanyalah sumber
yang dapat memberikan informasi. Sampel dapat berupa hal, peristiwa, manusia, situasi yang diobservasi. Sering sampel dipilih
secara purposive bertalian dengan purpose atau tujuan tertentu. Sering pula responden diminta untuk menunjuk orang
lain yang dapat memberikan informasi kemudian responden ini diminta pula menunjuk orang lain dan seterusnya. Cara ini lazim
disebut snowball sampling yang dilakukan secara serial atau berurutan.
Peneliti dapat menyimpulkan subjek penelitian kualitatif adalah sumber yang dapat memberikan informasi dipilih secara purposive
bertalian dengan purpose atau tujuan tertentu. Oleh karena itu, subjek yang diteliti akan ditentukan langsung oleh peneliti berkaitan dengan masalah
dan tujuan peneliti. Akan tetapi, ada juga subjek yang ditentukan secara khusus dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk
dijadikan sample penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sample purposive, sehingga besarnya jumlah sampel ditentukan oleh
pertimbangan informasi. Dalam pengumpulan data, responden di dasarkan pada ketentuan atau kejenuhan data dan informasi yang diberikan. Jika
beberapa responden yang dimintai keterangan diperoleh informasi yang sama, maka itu sudah dianggap cukup untuk proses pengumpulan data
yang diperlukan sehingga tidak perlu meminta keterangan dari responden berikutnya.
Berdasarkan uraian tersebut dan hasil observasi pra penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII
di SMP Negeri 15 Bandung sebanyak 288 orang dengan nara sumbersubjek yang diteliti akan ditentukan langsung oleh peneliti
berkaitan dengan masalah dan tujuan peneliti. Hal uatama penelitian mengambil studi deskritif hanya mengambil subjek penelitian kelas VII
Jamaludin Akbar, 2013 Implementasi Kompetensi Profesional Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Pada
Pembelajaran PKn Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
saja dikarenakan terdapat transisi pola pikir dari pendidikan dasar menuju pendidikan menengah pertama, beragamanya persepsi siswa tentang
pembelajaran PKn khususnya kinerja guru dalam proses pembelajaran. kurangnya keseriusan siswa terhadap mata pelajaran PKn, yang
berakibatkan kurangnya memahami dan mengetahui materi yang diajarkan oleh guru, yang menuntut mereka berpersepsi bahwa mata pelajaran PKn
lebih mengharuskan mereka untuk menghafal teori saja dan metode yang digunakan saat pembelajaran masih terpaku pada metode ceramah yang
menjadikan mereka merasa jenuh pada saat pembelajaran berlangsung. Kelas VII terdiri dari delapan kelas, dalam hal ini peneliti
mengambil delapan nara sumber siswa, yakni satu orang mewakili satu kelas hal ini diharapakan pengumpulan data menajdi lebih kuat, penentuan
unit sampel dianggap telah memadai apabila telah sampai kepada taraf „redundancy‟ atau datanya telah jenuh tahap ada informasi yang baru.
Adapun narasumber siswa kelas VII yang diwawancarai yakni KR VII A, SA VII B, JA VII C, NA VII D, FH VII E, TP VII F, AF VII
G, dan EF VII H. Kemudian data juga diperoleh dari nara sumber pendidik PKn itu sendiri yang terdiri dari tiga orang nara sumber yakni
Herry Hermawan SH HH sebagai tenaga pengajar pelajaran PKn, Hj. Sri Mulyani M,Pd SM sebagai tenaga pengajar pelajaran PKn, dan Hj.Yuli
Nurhayati, M.Pd YN sebagai kepala sekolah serta pengajar pelajaran PKn di SMP Negeri 15 Bandung. Dalam penyebaran angket, peneliti
mengambil 25 dari keseluruhan jumlah siswa kelas VII A-VII H sebanyak 288 siswa sehingga siswa yang memiliki subjek dalam penelitian
yakni sebanyak 72 siswa. pengambilan 72 siswa ini diambil secara acak dari kelas VII A-VII H dengan menggunakan teknik nonprobability
sampling yakni dengan teknik sampling sistematis.
Jamaludin Akbar, 2013 Implementasi Kompetensi Profesional Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Pada
Pembelajaran PKn Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Pendekatan dan Metode Penelitian