Observasi IMPLEMENTASI KOMPETENSI PROFESIONAL DALAM MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN : Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung.

Jamaludin Akbar, 2013 Implementasi Kompetensi Profesional Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran PKn Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu persepsi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Bandung tentang kompetensi profesional guru dalam meningkatkan berpikir kritis.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan proses yang penting dalam mendukung suatu penelitian. Menurut Sugiyono 2012: 224 teknik pengumpulan data adalah, Langkah yang paling utama dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang diterapkan. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam sebuah penelitian, karena tujuan dari penelitian itu sendiri adalah menemukan dan mendapatkan data. Jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer berupa sumber data yang langsung memberikan data kepada peneliti, berupa keterangan-keterangan yang langsung dicatat oleh peneliti yang bersumber dari tenaga pendidik sekolah, kepala sekolah dan masyarakat setempat yang mungkin mengetahui secara rinci tentang masalah yang diteliti. Sedangkan data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti yang berupa catatan yang bersember dari rekaman atau dokumen- dokumen sebagai pelengkap data. Adapun teknik penelitian yang digunakan dalam proses pengumpulan data adalah sebagai berikut.

1. Observasi

Observasi menurut Sugiyono 2012: 145 yaitu “observasi sebagai teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri spesifik berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan responden yang diamati tidak terlalu besar”. Proses observasi ini, peneliti dapat mengamati situasi- situasi yang ada di lapangan dengan mencatat apa-apa yang dianggap penting guna menunjang terhadap tujuan penelitian. Jamaludin Akbar, 2013 Implementasi Kompetensi Profesional Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran PKn Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Observasi ini memberikan kemudahan terutama dalam hal memperoleh data di lapangan. Adapun manfaat pengamatan observasi menurut Patton Nasution 2003: 59 ialah: a. Dengan berada dilapangan peneliti lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi. b. Pengalaman langsung memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif. c. Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau yang tidak diamati orang lain. d. Peneliti daapt menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena berifat sensitif. e. Peneliti dapat menemukan hal-hal di luar pesepsi responden. f. Dalam lapangan peneliti tidak hanya dapat mengadakan pengamatan akan tetapi juga memperoleh kessan pribadi. Peneliti memperoleh data penelitian dalam hal bagaimana proses kerja guru yang memiliki kompetensi profesional. Lebih lanjut Sugiyono 2012: 145 menjelaskan “teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja...”. Peneliti ada di tempat kegiatan orang yang diamati , tetapi tidak ikut terlibat dengan kegaiatan tersebut atau disebut dengan partisipasi pasif. Dalam hal ini, peneilti melakukan format penilaian terhadap guru yang berkompetensi profesional dan mengukur sejauh mana tingkat berpikir kritis peserta didik khususnya pada kelas VII. Lebih lanjut Spradly Sugiyono, 2012: 229 menjelaskan objek penelitian disebut dengan “situasi sosial yang terdiri atas tiga komponen yaitu palce tempat, actor pelaku, dan activities aktivitas”. Jamaludin Akbar, 2013 Implementasi Kompetensi Profesional Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran PKn Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tiga elemen utama tersebut, dapat diperluas, sehingga peneliti mendapatkan data lebih luas, diantaranya: a. Space atau ruang dalam aspek fisiknya. peneliti mendapatkan data observasi bertempatkan di sekolah SMPN 15 Bandung, kelas yang di gunakan untk belajar siswa, serta ruangan yang menunjang digunakan untuk pengumpulan data lain. b. Actor atau orang yang terlibat dalam situasi sosial tersebut, yakni guru dan siswa yang diteliti. c. Activity atau seperangkat kegiatan yang dilakukan oleh objek penelitian, yakni bagaimana guru mengaplikasikan kompetensi profesional dalam kegiatan pembelajaran pada siswa. d. Object atau benda-benda yang terdapat di tempat tersebut, dalam hal ini berupa keadaan kelas tersebut dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. e. Act atau perbuatan atau tindakan-tindakan tertentu. Melihat bagaimana guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan, bagaiaman guru mengoleh materi tersebut, dari kegiatan awal, inti samapi akhir pembelajaran. f. Event atau rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh subjek penelitian, melihat proses pembelajaran yang diapliaksiakn oleh guru dari kegaiatan awal, inti dan akhir. Serta metode pembelajaran seperti apa yang dapat meningkatakan berpikir kritis siswa. dalam hal ini juga peneliti melihat bagaiamana aktivitas siswa ketika guru mengaplikasiakan kompetensi profesional tersebut. Jamaludin Akbar, 2013 Implementasi Kompetensi Profesional Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran PKn Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu g. Time atau urutan kegaiatan. Seperti halnya aktivitas dalam hal ini peneliti mengamati urutan ketika proses pembelajaran, baik deri segi guru mengajar dan fedd back yang diberikan oleh siswa seperti bagaimana siswa berargumen, bertanya serta proses lainya. h. Goal atau tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini peneliti ingin tahu sejauhmana guru PKn dalam mengapliaksiakn kompetensi profesionalnya, baik dalam penguasaan materi, mengembangkan pembelajaran secara kreatif baik dengan metode ataupun model pembelajaran baiak dengan media gambar, cetak, maupun elektronik. i. Feeling atau emosi yang dirasakan dan diekpresikan oleh objek peneliti. Dalam hal ini peneliti melihat hasilnya yaitu tingkat berpikir kritis siwa. Seperti bagaimana siswa berpendapat, bertanya, serta partisipasi mereka dalam pembelajaran.

2. Wawancara

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP

0 16 152

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATEMATIKA PADA SISWA SMP KELAS VII

20 90 540

IMPLEMENTASI QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIKA SISWA SMP-LB Implementasi Quantum Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematika Siswa SMP-LB Tunagrahita (PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII C SLB Negeri

0 1 19

PERANAN PEMBELAJARAN PKN DALAM MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME SISWA SMP: Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

0 0 16

PENGGUNAAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Deskriptif Analitis di SMA Negeri 15 Bandung).

0 1 46

IMPLEMENTASI MODEL WORD SQUARE DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN: Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 26 Bandung.

0 4 23

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP: Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII di Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung.

1 3 51

PERANAN PEMBELAJARAN PKN DALAM MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME SISWA SMP: Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2014 2015 - repository UPI S PKN 1100833 Title

0 1 4

DEFRAGMENTING BERPIKIR PSEUDO SISWA DALA

0 0 21

Pelatihan Keterampilan Berpikir Ilmiah p

0 0 1