Lompat Jauh Gaya Jongkok

commit to user b. Kemampuan fisik kekuatan, kecepatan, daya tahan, kelentukan, dan koordinasi yang memadai. c. Kesehatan baik fisik maupun mental. d. Ketrampilan penguasaan teknik dan taktik. e. Aspek kejiwaan yang baik seperti kepribadian, disiplin, ketekunan, kesungguhan dan daya fikir. f. Pengalaman bertanding sebagai usaha untuk meningkatkan penampilan menuju kematangan juara. 2. Faktor eksogen Adalah faktor di luar atlet yang mempengaruhi pencapaian prestasi maksimal, separti: a. Kerjasama antar pelatih, asisten pelatih, atlet dan semua yang terlibat dalam proses latihan. b. Kuantitas maupun kualitas sarana dan prasarana olahraga yang tersedia. c. Lingkungan hidup atlet yang menunjang. d. Fasilitas dan kemudahan-kemudahan yang menjamin kehidupan atlet. e. Adanya dukungan dari pemerintah. Menurut Soegito, dkk 1992: 55 ”bahwa faktor-faktor yang sangat menentukan untuk mencapai prestasi lompat jauh adalah awalan, tumpuan, saat melayang, dan pendaratan”. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat kita ketahui bahwa secara garis besar faktor-faktor yang mendukung pencapaian prestasi olahraga mencakup faktor indogen dan eksogen. Kedua faktor tersebut saling berkaitan dan harus dipenuhi dalam pembinaan olahraga sehingga prestasi yang tinggi dapat dicapai.

2. Lompat Jauh Gaya Jongkok

Gaya dalam lompat jauh merupakan sikap tubuh yang dilakukan saat melayang di udara. Menurut Aip syarifudin 1992: 75” bahwa lompat jauh gaya jongkok adalah sikap badan di udara jongkok, badan di bulatkan, kedua lutut di tekuk, kedua tangan lurus ke depan”. Sedang menurut Soegito dkk 1992: 147 commit to user “mengemukakan bahwa sikap pada saat melayang adalah sikap setelah gerakan lompatan dilakukan dan badan sudah terangkat tinggi ke atas”. Pada saat itu keseimbangan harus di jaga jangan sampai goyah atau terjatuh dan bahkan kalau mungkin diusahakan membuat sikap atau gerakan untuk menambah jangkauan lompatan. Usaha inilah yang dinamakan dengan gaya. Lompat jauh gaya jongkok merupakan gaya yang paling mudah di lakukan terutama pada anak-anak di sekolah. goyah atau terjatuh dan bahkan kalau mungkin diusahakan membuat sikap atau gerakan untuk menambah jangkauan lompatan. Usaha inilah yang dinamakan dengan gaya. Aip syarifudin 1992: 93 “menyatakan bahwa lompat jauh gaya jongkok tidak banyak gerakan yanng harus di lakukan pada saat melayang di udara dibandingkan dengan gaya yang lain. Konsentrasi atlet yang perlu di perhatikan pada gaya jongkok terletak pada membungkukkan badan dan menukuk kedua lutut dan menjulurkan kedua kaki kedepan dan kedua lengan tetap kedepan untuk mendarat”. Secara teknis semua gaya lompat jauh baik dalam awalan , tolakan, dan pendaratan adalah sama, yang membedakan terletak pada saat melakukan gerakan melayang di udara. Menurut Hamid 2000: 72 “bahwa Kelangsungan gerak pada lompat jauh terdiri atas: awalan, tumpuan, saat melayang, dan pendaratan”. a. Persiapan melompat Sebelum seorang pelompat melakukan lompatan, agar dapat berhasil dengan baik disarankan untuk membuat atau memasang tanda dalam pengambilan awalan. Tanda tersebut harus tepat sebab untuk menentukn kecepatan dalam melakukan awalan secara maksimal sampai pada balok tumpu tanpa mengurangi dan merubah langkah. Pada persiapan ini, pada waktu melakukan awalan langkah dipercepat setelah kira-kira sampai pada pertengahan awalan. b. Awalan Merupakan pengambilan ancang-nacang dengan berlari secepat mungkin untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi - tingginya sebelum mencapai balok tolakan Jarak ancang-ancang berkisar 35 sampai 40 meter. Tidak seluruh jarak commit to user digunakan untuk pembentukan momentum, tetapi empat langkah terakhir digunakan mempertahankan kecepatan sambil memusatkan perhatian kepada tolakan kaki dibalok. Dengan memiliki kecepatan pada awalan lari akan memberikan pengaruh dorongan kedepan yang lebih besar saat melayang diudara. Menurut Hamid 2000: 72” menyatakan beberapa teknik saat akan mengambil awalan, antara lain: berdiri dibelakang tanda titik awalan yang telah anda tentukan kemudian pusatkan perhatian konsntrasi sejanak, mulailah berlari dengan cepat dengan irama yang tetap menuju balok tolak, setelah kira-kira empat langkah dari balok tolak berkonsentrasi pada tumpuan dengan tidak mengurangi kecepatan, saat akan menumpu pada balok tumpuan badan agak condong kebelakang”. c. Tumpuan Tumpuan atau tolakan adalah merupakan bagian yang penting dalam lompat jauh. Tolakan merupakan waktu perpindahan yang cepat dari awalan dengan saat melayang yang dilakukan dengan cepat. Saat menumpu pada balok tumpuan hendaknya dilakukan dengan tenaga sekuat mungkin dalam waktu yang cepat eksplosive untuk mendapatkan tolakan kedepan atas setinggi mungkin. Tumpuan kaki di mulai dari tumit kemudian diteruskan seluruh permukaan kaki. Pandangan mata tetap lurus kedepan agak keatas dan jangan berusaha menundukkan kepala untuk melihat balok tumpuan. Sesaat menolakan kaki pada balok tumpuan disertai ayunan kaki setinggi mungkin dan bantuan ayunan kedua lengan kedepan atas akan memberikan pengaruh mengangkat seluruh badan keatas. Sudut lompatan ± 45º. d. Melayang di udara Sikap badan saat melayang di udara adalah suatu bentuk atau sikap setelah gerakan lompatan dilakukan dan badan sudah terangkat tinggi keatas. Pada saat itu keseimbangan badan harus dijaga jangan sampai goyah atau terjatuh dan bahkan kalau mungkin diusahakan membuat sikap atau gerakan untuk menambah jangkauan lompatan. Usaha inilah yang dinamakan dengan gaya. Menurut Hamid 2000: 74 bahwa sikap lompat jauh gaya jongkok saat badan melayang diudara adalah kaki diayunkan jauh kemuka, dengan lutut ditekuk membentuk sudut lebih dari 90º. Gerakan ini harus dipertahankan selama commit to user mungkin. Dan gerakan lengan diusahakan lebih mantap dengan tujuan mendukung badan melayang di udara. Sedapat mungkin posisi badan diusahakan melayang selama mungkin dan keseimbangan tetap harus dipertahankan. e. Pendaratan Sikap pendaratan pada ketiga teknik lompat jauh adalah sama,yaitu menyentuh bak pasir atau bak lompat dengan kedua telapak kaki. Posisi mendarat yang benar dan baik merupakan suatu lanjutan dari pola melayang, sehingga pada posisinya yang horizontal dari tubuh bagian atas harus setegak mungkin dengan tungkai dilempar lurus kedepan. Tangan yang terletak di belakang tubuh sebelum mendarat harus diayunkan ke muka. Hal ini bertujuan untuk memberikan bantuan dorongan badan kedepan agar waktu akan mendarat badan tidak jatuh ke belakang. Begitu keduaa kaki akan menyentuh pasir, kedua tangan dan kepala di bawa maju ke depan, bersamaan dengan itu pelompat jauh memegang lututnya dan menggeserkan pinggangnya ke depan. Mendarat yang baik disertai lebih efisien bila sikap badan hampir duduk. Soegito dkk 1992: 148 “mengemukakan pelaksanaan pendaratan sebagai berikut”: 1. Pada saat badan akan jatuh ketanah lakukan gerakan pendaratan sebagai berikut: luruskan kedua kaki kedepan, rapatkan kedua kaki, bungkukkan badan kedepan, berat badan usahakan jatuh kedepan. 2. Pada saat jatuh ketanah atau mendarat lakukan gerakan pendaratan sebagai berikut: usahakan jatuh pada ujungkaki rapat dan sejajar, segera lipat kedua lutut, bawa dagu kedada sambil kedua lengan kebawah arah belakang. Dari uraian pendapat diatas dapat disimpulkan gerakan lompat jauh mendarat dengan efisien merupakan kunci pokok yang harus dipahami oleh pelompat. Mendarat dengan sikap badan hampir duduk dan kaki lurus ke depan merupakan pendaratan yang efisien. commit to user

3. Pembelajaran Lompat Jauh

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERMAINAN LOMPAT KANGURU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PEDAGANGAN 01 KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013

1 43 133

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN RINTANGAN DAN RAIHAN TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI 01

6 169 67

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN SECARA TIDAK LANGSUNG DAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 2 57

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KISARAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 1 22

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BOX JUMP DAN LEAPS TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN 2010 2011

0 9 76

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011

0 1 65

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES KOMPETENSI DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK Kompetensi Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Dengan Strategi Pendekatan Pemainan Pada Siswa SMP Negeri 1 Punung Kabupaten Pacitan.

0 1 18

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES KOMPETENSI DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK Kompetensi Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Dengan Strategi Pendekatan Pemainan Pada Siswa SMP Negeri 1 Punung Kabupaten Pacitan.

0 0 21

Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lompat Jauh Dengan Pendekatan Tidak Langsung dan Langsung Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 5 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 0 24