commit to user
ability, sebab kemampuan motorik merupakan bagian dari domain psikomotor, serta kemampuan sering dianggap sebagai suatu hal yang mendasari terbentuknya
ketrampilan individu.
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan diatas dapat diajukan kerangka pemikiran sebagai berikut:
1. Pengaruh model pembelajaran dengan pendekatan taktis dan teknis terhadap
hasil belajar lompat jauh gaya jongkok Pembelajaran dengan pendekatan taktis dan teknis merupakan bentuk
pembelajaran yang memiiki penekanan yang berbeda. Pembelajaran dengan pendekatan taktis adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep
bermain melalui penerapan teknik yang sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan sesungguhnya. Pendekatan taktis adalah pembelajaran yang diberikan
dalam bentuk atau situasi bermain. Sedang pembelajaran dengan pendekatan teknis merupakan cara belajar suatu cabang olahraga dilakukan secara berulang-
ulang hingga menguasai gerakan tersebut secara otomatis.
Berdasarkan hal tersebut sudah jelas bahwa pembelajaran dengan pendekatan taktis dan teknis mempunyai penekanan tersendiri yang berbeda.
Karakteristik perlakuan dalam proses belajar mengajar akan mengakibatkan pengaruh terhadap kemampuan lompat jauh. Pengaruh perlakuan yang diberikan
dalam proses belajar mengajar akan menimbulkan respon terhadap hasil belajar lompat jauh.
2. Perbedaan pengaruh kemampuan motorik tinggi dan kemampuan motorik
rendah terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok Kemampuan motorik merupakan bagian dari domain psikomotor, yang
dalam perkembangannya diharapkan mengkristal kearah penguasaan ketrampilan gerak movement skill dalam cabang olahraga atletik khususnya nomor lompat
jauh. Seorang siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi dapat melaksanakan pembelajaran lompat jauh lebiih baik daripada siswa yang memiliki
kemampuan motorik rendah. Hal ini dikarenakan kemampuan motorik seseorang
commit to user
dapat mempunyai pengaruh besar terhadap pembelajaran lompat jauh. Siswa yang memiliki kemampuan motorik yang tinggi secara otomatis memiliki kemampuan
melakukan aktifitas lebih baik.
C. Hipotesis