commit to user 13
c. Daerah III, dengan EP = 0 sampai EP 0. Dalam keadaan ini produk total dalam keadaan menurun, nilai produk marginal menjadi negatif
dan produk rata-rata dalam keadaan menurun. Maka setiap upaya untuk menambah sejumlah input tetap merugikan
Fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan fungsi pangkat dari bentuk:
Q = A. K
a
. L
b
Keterangan: Q
= Kuantitas hasil produksi K
= Modal L
= Tenaga kerja A, a, b = Parameter yang akan diestimasi
Fungsi produksi Cobb-Douglas mempunyai beberapa ciri yang berguna. Pertama, produk marjinal dari modal dan produk marjinal dari
tenaga kerja tergantung pada kuantitas kedua-duanya, baik kuantitas modal maupun kuantitas tenaga kerja yang digunakan dalam produksi. Kedua,
pangkat K dan L yaitu a dan b mencerminkan elastisitas tenaga kerja dan modal terhadap output E
K
dan E
L
, dan jumlah dari pangkatnya a+b mengukur skala hasil. Jika a+b = 1, diperoleh skala hasil tetap; jika a+b
1, diperoleh skala hasil meningkat; dan jika a+b 1, diperoleh skala hasil menurun. Ketiga, fungsi Cobb-Douglas dapat diperoleh dengan estimasi
melalui analisis regresi dan mentransformasikannya menjadi linier dalam logaritma. Terakhir, fungsi produksi Cobb-Douglas dapat dengan mudah
dikembangkan dengan
menggunakan lebih
dari dua
masukan Salvatore, 2002:277.
5. Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor-faktor Produksi
Dalam kegiatan usahatani seorang petani akan selalu berfikir untuk mengalokasikan faktor produksi seefisien mungkin untuk memperoleh
produksi yang maksimal. Hal ini dilakukan karena petani melakukan konsep memaksimumkan keuntungan. Kondisi tersebut dapat dicapai
dengan dua pendekatan:
commit to user 14
a. Pendekatan Keuntungan Maksimum Profit maximization Yaitu upaya untuk mengalokasikan sarana produksi input yang
dimiliki seefisien mungkin untuk dapat memperoleh produksi maksimal.
b. Pendekatan Biaya Minimal Cost minimization Yaitu upaya memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan menekan
biaya produksi sekecil-kecilnya. Soekartawi, 1994:30.
Efisiensi ekonomi adalah efisiensi fisik yang dinilai dengan uang. Efisiensi fisik sendiri adalah banyaknya hasil produksi fisik yang dapat
diperoleh dari satu kesatuan faktor produksi input. Pada setiap panen petani akan menghitung berapa hasil bruto produksinya yaitu luas lahan
dikalikan hasil per satuan luas dan semua dinilai dengan uang. Tetapi hasil itu masih harus dikurangi dengan biaya-biaya yang harus
dikeluarkan. Setelah semua biaya-biaya tersebut dikurangi, barulah petani memperoleh hasil bersih. Apabila hasil bersih petani besar, maka ini
mencerminkan rasio yang baik dari nilai hasil dan biaya. Makin tinggi rasio ini berarti usahatani makin efisien Mubyarto, 1989:70.
Menurut Soekartawi 1994:41-42, efisiensi ekonomi tertinggi akan terjadi jika petani mampu membuat suatu upaya sehingga Nilai Produk
Marjinal NPMx untuk suatu faktor produksi sama dengan harga faktor produksi Px, atau dapat dituliskan:
NPMx = Px ; atau
1 Px
NPMx =
Pada kenyataannya, NPMx tidak selalu sama dengan Px, yang sering terjadi adalah sebagai berikut:
a. NPMx Px 1; artinya penggunaan faktor produksi x belum efisien. Untuk mencapai efisien, faktor produksi x perlu ditambah.
commit to user 15
b. NPMx Px 1; artinya penggunaan faktor produksi x tidak efisien. Untuk menjadi efisien, maka penggunaan faktor produksi x perlu
dikurangi.
6. Penelitian Terdahulu