Produksi, Faktor Produksi dan Fungsi Produksi

commit to user 9 b. Biaya mengusahakan yaitu biaya alat-alat luar ditambah dengan upah tenaga keluarga sendiri, yang diperhitungkan berdasarkan upah yang dibayarkan kepada tenaga luar. c. Biaya menghasilkan yaitu biaya mengusahakan ditambah dengan bunga dari aktiva yang dipergunakan dalam usahatani. Menurut Soekartawi 1995:54, penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Biaya usahatani adalah semua pengeluaran yang dipergunakan dalam suatu usahatani dan pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran. Secara matematis penerimaan usahatani dapat ditulis sebagai berikut: TR = Py x Y dimana : TR : Total penerimaan Y : Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani Py : Harga Y Dalam ilmu ekonomi dikatakan bahwa petani membandingkan antara hasil yang diharapkan akan diterima pada waktu panen penerimaan, revenue dengan biaya pengorbanan, cost yang harus dikeluarkannya. Hasil yang diperoleh petani pada saat panen disebut produksi dan biaya yang dikeluarkan disebut biaya produksi, sedangkan total penerimaan diperoleh dari produksi fisik dikalikan dengan harga produksi Mubyarto, 1989:68. Pendapatan kotor adalah seluruh pendapatan yang diperoleh dari semua cabang dan sumber di dalam usahatani selama satu tahun, yang dapat diperhitungkan dari hasil penjualan, pertukaran atau penaksiran kembali. Sedangkan pendapatan bersih net return dapat diperhitungkan dengan mengurangi pendapatan kotor dengan biaya mengusahakan Hadisapoetra, 1973:8.

4. Produksi, Faktor Produksi dan Fungsi Produksi

Produksi adalah proses kombinasi dan koordinasi material-material dan kekuatan-kekuatan masukan, faktor, sumberdaya, atau jasa-jasa commit to user 10 produksi dalam pembuatan suatu output atau produk. Produk tersebut dapat berupa barang ataupun jasa Beattle dan Taylor, 1995:3. Faktor produksi adalah semua masukan atau korbanan yang diberikan pada tanaman agar tanaman tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan dengan baik. Faktor produksi dikenal pula dengan istilah input, production factor dan korbanan produksi. Faktor produksi memang sangat menentukan besar kecilnya produksi yang diperoleh. Faktor produksi lahan, modal untuk membeli bibit, pupuk, obat-obatan dan tenaga kerja dan aspek manajemen adalah faktor produksi yang terpenting. Hubungan antara faktor produksi input dan produksi output biasanya disebut dengan fungsi produksi atau factor relationship Soekartawi, 2003:45-46. Faktor produksi terdiri dari empat komponen, yaitu tanah, modal, tenaga kerja, dan skill atau manajemen pengelolaan. Masing-masing faktor mempunyai fungsi yang berbeda dan saling terkait satu sama lain. Kalau salah satu faktor tidak tersedia maka proses produksi tidak akan berjalan, terutama tiga faktor terdahulu, seperti tanah, modal, dan tenaga kerja Daniel, 2002:50. Mubyarto 1989:68 menyatakan bahwa fungsi produksi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik output dengan faktor-faktor produksi input. Dalam bentuk matematika sederhana fungsi produksi ini dituliskan sebagai berikut: Y = f X 1 , X 2 , …, …, X n Keterangan: Y = Hasil produksi fisik X 1 , X 2 ,…X n = Faktor-faktor produksi Analisis fungsi produksi banyak diminati dan dianggap penting oleh para peneliti, karena mereka menginginkan informasi bagi sumberdaya yang terbatas seperti tanah, tenaga kerja, dan modal dapat dikelola dengan baik agar produksi maksimal dapat diperoleh. Salah satu fungsi produksi tersebut adalah fungsi Cobb-Douglas Soekartawi, 1994:157. commit to user 11 Fungsi produksi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi berpangkat yang terdiri dari dua variabel atau lebih, dimana variabel yang satu disebut variabel yang dijelaskan Y variabel tak bebas dan yang lain disebut variabel yang menjelaskan X variabel bebas. Penyelesaian hubungan antara Y dan X biasanya adalah dengan cara regresi dimana variasi Y akan dipengaruhi oleh variasi X Soekartawi, 1994:159. Hubungan antara hasil produksi dengan faktor produksi pada fungsi Cobb-Douglas dapat diketahui dengan melakukan analisis regresi linier berganda. Analisis tersebut kemudian dilakukan dengan cara melogaritmakan fungsi Cobb-Douglas agar diperoleh fungsi yang linier. Oleh karena itu, ada persyaratan yang harus dipenuhi sebelum menggunakan fungsi Cobb-Douglas yaitu: a. Tidak ada nilai pengamatan yang bernilai nol sebab logaritma dari bilangan nol adalah suatu bilangan yang besarnya tidak diketahui. b. Dalam fungsi produksi, perlu asumsi bahwa tidak ada perbedaan teknologi pada setiap pengamatan non neutral difference in the respective technology. Hal ini berarti, kalau fungsi Cobb-douglas yang dipakai sebagai model dalam suatu pengamatan dan bila diperlukan analisis yang merupakan lebih dari satu model katakanlah dua model, maka perbedaan tersebut terletak pada intercept dan bukan pada kemiringan garis slope model tersebut c. Tiap variabel X adalah perfect competition. d. Perbedaan lokasi pada fungsi produksi seperti iklim adalah sudah tercakup pada faktor kesalahan. Soekartawi, 1994:161-162. Menurut Daniel 2002:130-135 dalam perhitungan ekonomi usaha tani, dikenal tiga macam produk, yaitu produk rata-rata PR, produk total PT dan produk marginal PM. Hubungan antara produk total, produk rata-rata, dan produk marginal dalam proses produksi digambarkan pada Gambar 1. commit to user 12 Gambar 1. Hubungan antara Produk Total, Produk Rata-rata, dan Produk Marginal dalam Proses Produksi Daniel 2002:132 Masing-masing daerah I, II, dan III adalah suatu daerah yang menunjukkan elastisitas produksi EP yang besarnya berbeda-beda. Elastisitas produksi adalah persentase perubahan hasil total dibagi persentase perubahan faktor produksi. a. Daerah I, dengan EP 1 sampai EP = 1. Selama EP 1, Bila produk total menaik pada tahap increasing rate dan produk rata-rata juga menaik di daerah I. Pada tahap ini petani masih mampu memperoleh sejumlah produksi yang cukup menguntungkan manakala sejumlah input ditambahkan. b. Daerah II, dengan 0EP1. Dalam keadaan ini tambahan sejumlah input tidak diimbangi secara proporsional oleh tambahan output yang diperoleh, dimana pada sejumlah input yang diberikan maka produk total tetap menaik pada tahap decreasing rate. PM=PR PRmax MP max Ep=0 Ep= 1 Ep1 0Ep1 Ep0 Daerah II PT PR PM Daerah Daerah III Output Input commit to user 13 c. Daerah III, dengan EP = 0 sampai EP 0. Dalam keadaan ini produk total dalam keadaan menurun, nilai produk marginal menjadi negatif dan produk rata-rata dalam keadaan menurun. Maka setiap upaya untuk menambah sejumlah input tetap merugikan Fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan fungsi pangkat dari bentuk: Q = A. K a . L b Keterangan: Q = Kuantitas hasil produksi K = Modal L = Tenaga kerja A, a, b = Parameter yang akan diestimasi Fungsi produksi Cobb-Douglas mempunyai beberapa ciri yang berguna. Pertama, produk marjinal dari modal dan produk marjinal dari tenaga kerja tergantung pada kuantitas kedua-duanya, baik kuantitas modal maupun kuantitas tenaga kerja yang digunakan dalam produksi. Kedua, pangkat K dan L yaitu a dan b mencerminkan elastisitas tenaga kerja dan modal terhadap output E K dan E L , dan jumlah dari pangkatnya a+b mengukur skala hasil. Jika a+b = 1, diperoleh skala hasil tetap; jika a+b 1, diperoleh skala hasil meningkat; dan jika a+b 1, diperoleh skala hasil menurun. Ketiga, fungsi Cobb-Douglas dapat diperoleh dengan estimasi melalui analisis regresi dan mentransformasikannya menjadi linier dalam logaritma. Terakhir, fungsi produksi Cobb-Douglas dapat dengan mudah dikembangkan dengan menggunakan lebih dari dua masukan Salvatore, 2002:277.

5. Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor-faktor Produksi