Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor-faktor Produksi pada

commit to user 61 3. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat pola sebaran titik- titik pada diagram scatterplo Priyatno, 2009:164. Berdasarkan diagram scatterplot dapat diketahui bahwa titik-titik yang ada dalam diagram menyebar dan tidak membentuk suatu pola tertentu, berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model yang digunakan.

E. Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor-faktor Produksi pada

Usahatani Jagung Varietas Bisi-2 Efisiensi ekonomi dapat menjadi pedoman petani dalam mengalokasikan faktor produksi yang digunakan dalam usahataninya. Efisiensi ekonomi tertinggi akan menunjukkan bahwa produksi yang dihasilkan dalam suatu usahatani sudah mencapai keuntungan yang maksimal. Berdasarkan jumlah koefisien regresi dari semua faktor produksi yang berpengaruh nyata pada usahatani jagung varietas Bisi-2 diperoleh nilai sebesar 0,723. Nilai tersebut menunjukkan bahwa elastisitas produksi Ep usahatani jagung varietas Bisi-2 sebesar 0,723 atau 0 Ep 1 sehingga usahatani berada pada tahapan produksi II. Pada kondisi ini, untuk mengetahui tercapainya efisiensi ekonomi tertinggi digunakan konsep pendekatan keuntungan maksimum dimana efisiensi ekonomi tertinggi terjadi jika nilai produk marginal sama dengan harga masing-masing faktor produksi tersebut NPMxi = Pxi. Nilai perbandingan produk marginal dengan harga dari masing-masing faktor produksi dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaaan Faktor-faktor Produksi pada Usahatani Jagung Varietas Bisi-2 MT Oktober 2010 - Januari 2011 di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri Faktor Produksi xi bi PFMxi NPMxi Pxi NPMxi Pxi Benih X 3 Pupuk Phonska X 6 2,40 35,33 0,283 0,157 97,909 3,689 298.622,45 11.251,45 35.0000 2.400 8,532 4,688 Pupuk Urea X 5 66,83 0,122 1,516 4.623,8 1.700 2,719 Pupuk Kandang X 4 771,67 0,161 0,173 527,65 500 1,055 Sumber : Analisis Data Primer commit to user 62 Berdasarkan Tabel 22, diketahui bahwa perbandingan nilai produk marginal faktor produksi dengan harga faktor produksi berupa faktor produksi benih sebesar 8,532, untuk faktor produksi pupuk Phonska sebesar 4,688, untuk faktor produksi pupuk urea sebesar 2,719 dan untuk faktor produksi pupuk kandang sebesar 1,055 sehingga: 5 5 6 6 3 3 Hx NPMx Hx NPMx Hx NPMx ¹ ¹ 1 4 4 ¹ ¹ Px NPMx Nilai efisiensi ekonomi benih, pupuk Phonska, pupuk urea dan pupuk kandang lebih dari satu, artinya kombinasi penggunaan faktor produksi yang berupa benih, pupuk Phonska, pupuk urea dan pupuk kandang pada usahatani jagung varietas Bisi-2 di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri belum mencapai tingkat efisiensi ekonomi tertinggi.

F. Pembahasan