Luas Daun KAJIAN PUPUK ORGANIK ENCENG GONDOK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAYAM PUTIH DAN BAYAM MERAH ( Amaranthus tricolor L )

commit to user tanaman bayam putih pemberian dosis pupuk kompos sesuai perlakuan tidak menunjukan pertumbuhan jumlah daun yang normal. Histogram rerata jumlah daun pada perlakuan tanaman bayam putih dengan dosis 10 tonha dan 15 tonha menunjukkan jumlah daun yang lebih sedikit dibandingkan dengan perlakuan tanaman bayam putih dengan dosis 5 tonha. Hal ini terjadi karena pada perlakuan tanaman bayam putih dengan dosis 10 tonha dan 15 tonha daun tanaman bayam putih dimakan oleh hama ulat daun, sehingga menunjukan rerata jumlah daun yang lebih rendah dibandingkan dengan dosis 5 tonha. Pada perlakuan tanaman bayam merah pertumbuhan jumlah daun berjalan normal, jumlah daun tanaman bayam merah dengan dosis 20 tonha lebih tinggi dengan rata-rata 9 helai dibandingkan tanaman bayam putih dengan dosis yang sama yaitu dengan rata-rata 8,42 helai.

C. Luas Daun

Luas daun berkaitan dengan luas permukaan penyerapan sinar matahari. Fungsi utama daun adalah sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Pengamatan luas daun didasarkan pada fungsinya sebagai penerima cahaya dan tempat terjadinya fotosintesis Sitompul dan Guritno, 1995. Luas Daun dipengaruhi oleh jumlah dan ukuran daun, semakin banyak jumlah daun dan ukurannya yang semakin lebar maka luas daun makin besar dan berdampak pada berat segar brangkasan yang semakin besar pula. Tabel 3. Rerata luas daun tanaman bayam putih dan bayam merah Amaranthus tricolor L. pada perlakuan dosis pupuk kompos enceng gondok pada saat panen. Dosis Pupuk Kompos Bayam merah cm² Bayam putih cm² 0 tonha 99,65ab 95,36a 5 tonha 243,59bc 241,25bc 10 tonha 235,51bc 273,68c 15 tonha 297,59c 334,26c 20 tonha 542,79d 341,06c Keterangan : Angka-angka pada baris yang sama dan huruf yang tidak sama menunjukkan berbeda nyata berdasarkan uji DMRT 5 . commit to user Hasil analisis ragam terhadap luas daun lampiran 7 ada interaksi antara macam varietas tanaman bayam dengan dosis pupuk kompos. Perlakuan pemberian dosis pupuk kompos enceng gondok berpengaruh nyata terhadap luas daun. Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa rerata luas daun pada dosis 20 tonha pada tanaman bayam merah lebih tinggi 542,79 cm² dibandingkan dengan tanaman merah dengan dosis 5 tonha 243,59 cm 2 , tetapi pada perlakuan tanaman bayam merah dengan dosis 10 ton ha menunjukkan rerata luas daun yang lebih rendah dibandingkan pada peralakuan tanaman bayam merah dengan dosis 5 tonha. Hal ini diduga pada perlakuan tanaman bayam merah dengan dosis 10 tonha pupuk kompos enceng gondok yang ada didalam tanah sebagian ada yang larut oleh air hujan, karena pada waktu penelitian intensitas curah hujan cukup sering, sehingga pada perlakuan tanaman bayam merah dengan dosis 10 tonha menunjukkan hasil rerata luas daun yang lebih rendah, karena tanaman tidak mendapatkan kecukupan unsur hara untuk mendukung pertumbuhan tanaman terutama luas daun. Perlakuan tanaman bayam putih terhadap dosis pemberian pupuk kompos enceng gondok berjalan normal. Semakin tinggi dosis pupuk kompos enceng gondok yang diberikan maka semakin tinggi juga nilai variabel luas daun tanaman bayam putih. Menurut Sudarsana 2001 kompos merupakan pupuk organik yang mampu memperbaiki sifat kimia, fisika, dan biologi tanah dan sebagai media yang baik untuk perkembangan mikroorganisme yang bermanfaat didalam tanah, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan luas daun. Semakin bayak dosis pupuk kompos enceng gondok yang diberikan maka semakin banyak pula unsur hara N, P, K yang tersedia bagi tanaman, sehingga akar dapat menyerap unsur hara secara optimum untuk pertumbuhan vegetatif tanaman bayam baik tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun. Untuk pertumbuhan dan hasil tanaman yang optimal, selain harus selalu tersedia di dalam tanah, unsur hara juga harus disediakan dalam pupuk. Namun demikian tidak semua jenis pupuk berpengaruh terhadap tanaman, commit to user Fitter dan Hay 1991 berpendapat bahwa respon tanaman terhadap pemberian pupuk berkaitan dengan kandungan hara pupuk tersebut di dalam tanah. Ket : V1K0 tanaman bayam merah dengan dosis pupuk kompos 0 tonha, V1K1 tanaman bayam merah dengan dosis pupuk kompos 5 tonha, V1K2 tanaman bayam merah dengan dosis pupuk kompos 10 tonha, V1K3 tanaman bayam merah dengan dosis pupuk kompos 15 tonha, V1K4 tanaman bayam merah dengan dosis pupuk kompos 20 tonha, V2K0 tanaman bayam putih dengan dosis pupuk kompos 0 tonha, V2K1 tanaman bayam putih dengan dosis pupuk kompos 5 tonha, V2K2 tanaman bayam putih dengan dosis pupuk kompos 10 tonha, V2K3 tanaman bayam putih dengan dosis pupuk kompos 15 tonha, V2K4 tanaman bayam putih dengan dosis pupuk kompos 20 tonha. Gambar 4. Histogram rerata luas daun bayam putih dan bayam merah Amaranthus tricolor L. pada berbagai dosis pupuk kompos enceng gondok pada saat panen. Berdasarkan gambar 4, menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos enceng gondok pada berbagai dosis memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan luas daun antara bayam putih dan bayam merah. Rerata luas daun tanaman bayam merah dengan bayam putih terliat begitu begitu berbeda pada dosis 20 tonha, tanaman bayam merah pada dosis 20 tonha rerata uas daun sebesar 542,79 cm 2 , sedangkan pada tanaman bayam putih dengan dosis yang sama rerata luas daun sebesar 341,06 cm 2 . Pada perlakuan tanaman bayam putih dengan dosis pupuk kompos enceng gondok 15 tonha dan 10 tonha menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan tanaman bayam merah dengan dosis pupuk yang sama, sedangkan pada dosis 0 tonha dan 5 tonha tanaman bayam merah menunjukkan rerata luas daun yang lebih 99,65 243,59 235,51 297,59 542,79 273,68 241,25 95,36 334,26 341,06 commit to user tinggi dibandingkan tanaman bayam putih. Hal ini diduga terjadi karena pupuk kompos enceng gondok yang ada didalam tanah sebagian ada yang larut oleh air hujan, karena pada waktu penelitian intensitas curah hujan cukup sering, sehingga hasil rerata luas daun tanaman bayam merah dan bayam putih dengan pemberian ppupuk kompos enceng gondok dengan dosis yang sama menunjukkan hasil yang berbeda.

D. Berat Segar Tanaman Per Petak