Laju Pertumbuhan Ekonomi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

diterangkan dalam target Millenium Development Goal’s yakni 1 US per hari. Cerminan lainnya juga dapat diamati secara langsung melalui tingkat layak beli masyarakat yang semakin meningkat pula, hal ini juga merupakan respon positif dari adanya peningkatan pendapatan perkapita nasional yang ditargetkan mencapai 5.000 US per tahunnya.

d. Laju Pertumbuhan Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2005 5.92, tahun 2006 sebesar 5,67. Pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi sebesar 5,95, pada tahun 2008 sebesar 5,87 dan pada tahun 2009 sebesar 5.83. Untuk lebih jelas, pertumbuhan ekonomi selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan Gambar 4.3 berikut ini. Grafik 4.3. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2005-2009 Dengan pertumbuhan ekonomi berkisar rata-rata sebesar 5,85 dianggap pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil secara rata-rata nasional dengan kisaran 6. 5,92 5,67 5,95 5,87 5,83 5,5 5,55 5,6 5,65 5,7 5,75 5,8 5,85 5,9 5,95 6 2005 2006 2007 2008 2009 P e rs e n TahunYear PertumbuhanGrowth Universitas Sumatera Utara Pertumbuhan ekonomi terbesar pada tahun 2009 terjadi pada sektor Bangunan sebesar 11,09. Adapun laju pertumbuhan ekonomi per sektor terdapat pada Tabel 4.10 berikut ini. Tabel 4.10. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Konstan Tahun 2005-2009 dalam No Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 2009 1 Pertanian 4,09 3,87 3,92 4,41 4,28 2 Pertambangan dan Penggalian 2,04 4,26 4,59 6,51 3,16 3 Industri 0,65 0,65 0,64 1,23 2,13 4 Listrik 7,84 7,70 7,30 7,57 6,58 5 Bangunan 17,21 16,76 14,42 13,05 11,09 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 5,59 7,11 6,30 6,05 6,09 7 Pengangkutan dan Komunikasi 12,84 9,73 11,05 11,35 9,73 8 Keuangan, Usaha Persewaan dan Jasa 5,20 4,53 4,72 8,26 8,48 9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 11,60 7,31 7,35 7,67 10,04 Total PDRB 5,92 5,67 5,95 5,87 5,83 Sumber: Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka, 2010 Berdasarkan Tabel 4.10 tersebut pertumbuhan ekonomi tertinggi disumbang oleh sektor bangunan. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat relatif cukup tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Kabupaten dan Kota secara rata- rata di Sumatera Utara. Dalam periode 2005-2009 misalnya tingkat pertumbuhan ekonomi Pakpak Bharat atas dasar harga konstan 2000, rata-rata sebesar 5,85. Ditinjau dan sudut pergeseran struktur perekonomian, pada tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009, kontribusi sektor industri relatif stabil yaitu masing-masing Universitas Sumatera Utara 0,65, 0,65, 0,64, 1,23 dan 2,13. Sektor keuangan, usaha persewaan dan jasa relatif stabil dengan angka sebesar 5,20, 4.53, 4.72, 8,26 dan 8,48. Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat berdasarkan Harga Konstan tahun 2000 menunjukkan kegairahan yang cukup baik. Tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 5,83 memberikan dampak positif bagi perkembangan produktivitas unit ekonomi di Kabupaten Pakpak Bharat. Tabel 4.11. PDRB Kabupaten Pakpak Bharat dan PDRB Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2009 Milyar Rupiah Sumber: BPS Kabupaten Pakpak Bharat Sumatera Utara, Tahun 2006-2010 Berdasarkan Tabel 4.11 tersebut menunjukkan nilai pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat berada diatas pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara dimana pada tahun 2005 dan 2009 yaitu masing-masing sebesar 5.92 dan 5,83 sedangkan Provinsi Sumatera Utara sebesar 5.48 dan 5,07. Pada tahun 2006-2008 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat lebih rendah dibanding Provinsi Sumatera Utara. Pada kurun waktu ini tingkat pertumbuhan Pakpak Bharat lebih rendah dibandingkan Provinsi dikarenakan adanya sedikit gangguan penurunan harga komoditi pertanian yang merupakan leading sektor di Kabupaten Pakpak Bharat. Tahun Pakpak Bharat Sumatera Utara PDRB Pertumbuhan Ekonomi PDRB Pertumbuhan Ekonomi ADHB ADHK ADHB ADHK 2005 188.49 123,11 5,92 139.618,31 87.897,80 5,48 2006 207,59 130,09 5,67 160.376,80 93.347,40 6,20 2007 231,07 137,83 5,95 181.819,74 99.792,27 6,90 2008 258,92 145,92 5,87 213.931,70 106.172,36 6,39 2009 290,30 154,42 5,83 236.353,62 111.559,22 5,07 Universitas Sumatera Utara Gambaran pertumbuhan PDRB Kabupaten Pakpak Bharat 2005-2009 sesuai dengan penjelasan tabel diatas menunjukkan kondisi pertumbuhan yang fluktuatif. Kondisi pertumbuhan yang fluktuatif membawa dampak yang kurang baik bagi kondisi perekonomian di Kabupaten Pakpak Bharat, akan tetapi tingkat kecenderungan tingkat pertumbuhan yang menurun di Pakpak Bharat pada tahun 2007-2009 terjadi semata-mata hanya dikarenakan pengaruh krisis secara global yang yang juga berdampak pada tingkat pertumbuhan di provinsi Sumatera Utara. Adanya dukungan kondisi nilai tukar yang senantiasa stabil, kondisi penurunan tingkat pertumbuhan tersebut kembali memberikan dampak positif bagi capaian tingkat pertumbuhan ekonomi khususnya dalam hal PDRB dimasa yang akan datang. Jika melihat pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara yang mencapai 5,07 persen, maka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat masih lebih tinggi walaupun pertumbuhan mengalami perlambatan dibanding tahun sebelumnya, sedangkan jika dibandingkan dengan beberapa kabupaten sekitar yaitu Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, dan Kabupaten Humbang Hasundutan, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat masih lebih tinggi. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4. Pertumbuhan Ekonomi Empat Kabupaten di Sumatera Utara Tahun 2009 4.2. Dampak Pemekaran Wilayah Administrasi Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat Pemekaran wilayah administrasi pemerintah merupakan wujud implementasi otonomi daerah dalam mengakomodasi aspirasi masyarakat untuk membentuk suatu kabupatenkota yang baru, yang terpisah dan tidak berhierarki dengan kabupaten induk, sedangkan wilayah kecamatan merupakan wilayah kerja perangkat daerah kabupaten dan daerah kota yang dipimpin oleh kepala kecamatan, kabupaten merupakan daerah otonom yang terdiri dari beberapa kecamatan sebagai perangkat perwilayahan. Undang-Undang Otonomi Daerah No.32 Tahun 2004, Dalam hal ini Pemerintah Daerah telah diberikan kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan prinsip 1 2 3 4 5 6 Dairi Humbang Hasundutan Karo Pakpak Bharat Sumatera Utara 4,72 5,32 5,17 5,83 5,07 P ers en KabupatenRegency Column1 Universitas Sumatera Utara demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta keragaman daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara hasil pemekaran wilayah administrasi pemerintah pada tahun 2003. Pemekaran wilayah adminitrasi pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat memberikan dampak yang cukup besar terhadap perekonomian Kabupaten Pakpak Bharat yang dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga konstan. Dampak pemekaran wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Kabupaten Pakpak Bharat terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dilihat pada Tabel 4.12. Pada Tabel 4.12 terlihat bahwa sektor yang memiliki kontribusi paling besar terhadap PDRB Kabupaten Pakpak Bharat sebelum pemekaran wikayah administrasi pemerintah pada tahun 2002 adalah adalah sektor pertanian sebesar 71,86, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 10,68, dan sektor jasa-jasa sebesar 7,67, sedangkan sektor yang terendah terdapat pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,07. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12. Laju Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor PDRB Pakpak Bharat Sebelum Pemekaran Tahun 2002 dan Kabupaten Pakpak Bharat Setelah Pemekaran Tahun 2004 dan 2009 No Sektor Pakpak Bharat 2002 Pakpak Bharat 2004 Pakpak Bharat 2009 P K P K P K 1 Pertanian 5,40 71,86 4,48 70,54 4,28 64,96 2 Pertambangan dan Penggalian 3,38 0,07 4,37 0,07 3,16 0,06 3 Industri dan Pengolahan 3,88 0,38 0,26 0,35 2,13 0,28 4 Listrik, Gas dan Air 7,01 0,22 7,61 0.23 6,58 0,24 5 Bangunan 2,48 7,09 17,99 7,56 11,09 11,20 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,10 10,68 13,11 11,54 6,09 11,77 7 Pengangkutan dan Komunikasi 5,23 0,90 12,32 0.97 9,73 1,23 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 3,61 1,12 8,75 1,11 8,48 1,52 9 Jasa-jasa 3,49 7,67 7,30 7,62 10,04 8,73 5,09 100 6,66 100 5,83 100 Sumber: Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka berbagai tahun penerbitan, diolah Keterangan: P = Pertumbuhan ; K = Kontribusi PDRB Tahun 2002 PDRB 3 kecamatan sebelum pemekaran wilayah Laju pertumbuhan rata-rata sebelum pemekaran wilayah administrasi pemerintah pada tahun 2002 sebesar 5,01. Laju pertumbuhan per sektor yang terbesar terdapat pada sektor listrik, gas dan air sebesar 7,01 dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 6,10. Untuk pertumbuhan paling kecil terdapat pada sektor bangungan sebesar 2,48. Kontribusi per sektor paling besar sesudah pemekaran wilayah adminitrasi pemerintah pada tahun 2004 masih menunjukkan pola yang sama dengan sebelum pemekaran wilayah administrasi pemerintah, yaitu pada sektor pertanian sebesar 70,54, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 11,54 dan sektor jasa-jasa Universitas Sumatera Utara sebesar 7,62 dan kontribusi yang terendah terdapat pada sektor pertambangan sebesar 0,07. Laju pertumbuhan rata-rata sesudah pemekaran wilayah administrasi pemerintah pada tahun 2004 sebesar 6,66. Hasil ini menunjukkan kenaikan sebesar 1,57. Laju pertumbuhan yang paling besar per sektor terdapat pada sektor konstruksi sebesar 17,99, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 13,11 dan sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 12,32, dan laju pertumbuhan terendah terdapat pada sektor industri dan pengolahan sebesar 0,26. Dampak pemekaran wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2004 terhadap perekonomian menunjukkan sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas dan air, sektor konstruksi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa mengalami kenaikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat, sedangkan sektor pertanian dan sektor industri pengolahan mengalami penurunan dari sebelum pemekaran wilayah administrasi pemerintah. Sektor konstruksi menunjukkan kenaikan yang sangat besar yaitu sebesar 17,99 atau selisih 15,51 dari sebelum pemekaran wilayah administrasi pemerintah pada tahun 2002. Sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami kenaikan sebesar 13,11 atau selisih 7,01 dari sebelum pemekaran wilayah administrasi pemerintah pada tahun 2002. Sektor pengangkutan dan komunikasi menunjukkan kenaikan 12,32 atau selisih 7,09 dari sebelum pemekaran wilayah administrasi pemerintah pada tahun 2002. Universitas Sumatera Utara Meningkatnya pertumbuhan ekonomi sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas dan air, sektor konstruksi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa merupakan konsekuensi dari pemekaran wilayah administrasi pemerintah. Pada awal pemekaran wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat lebih mengutamakan pembangunan fisik, dimana sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas dan air, sektor konstruksi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa saling bersinergi dalam pembangunan fisik tersebut. Sektor konstruksi sebagai sektor pembangunan fisik pusat pemerintahan maupun perdagangan akan membutuhkan sektor penggalian untuk bahan bangunan, sektor listrik, gas, dan air, sektor pengangkutan dan komunikasi untuk transportasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa untuk biaya pembangunan dan rekanan dalam pembangunan pusat pemerintahan maupun perdagangan. Akibatnya sektor pertanian yang merupakan sektor yang memiliki kontribusi tertinggi mengalami penurunan. Sektor industri dan pengolahan juga mengalami penurunan, hal ini disebabkan sektor pertanian merupakan input dari sektor industri dan pengolahan. Perkembangan kontribusi per sektor pada tahun 2009 masih menunjukkan pola yang sama dengan sesudah pemekaran wilayah administrasi pemerintah tahun 2004, yaitu pada sektor pertanian sebesar 64,96, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 11,77 dan kontribusi yang terendah terdapat pada sektor Universitas Sumatera Utara pertambangan sebesar 0,07. Laju pertumbuhan rata-rata sesudah pemekaran wilayah administrasi pemerintah pada tahun 2009 sebesar 5,83. Hasil ini menunjukkan penurunan sebesar 0,83. Laju pertumbuhan yang paling besar per sektor masih terdapat pada sektor konstruksi sebesar 11,09, sektor jasa-jasa sebesar 10,04, dan sektor sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,73, dan laju pertumbuhan terendah terdapat pada sektor industri pengolahan sebesar 2,13. Penurunan laju pertumbuhan rata-rata pada tahun 2009 disebabkan menurunnya pertumbuhan sektor-sektor perekonomian yang meliputi sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas dan air, sektor konstruksi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Kabupaten Pakpak Bharat yang pada tahun 2004 merupakan sektor yang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Pada tahun 2009 hanya sektor jasa-jasa yang mengalami peningkatan pertumbuhan dibanding pada tahun 2004. Penurunan sektor konstruksi akibat berkurangnya pembangunan fisik di Kabupaten Pakpak Bharat disebabkan anggaran pembangunan lebih diutamakan untuk sektor pendidikan dan sektor kesehatan sehingga pembangunan di luar sektor tersebut mengalami penurunan pembangunan. Berdasarkan Tabel 4.12 dapat ditarik kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi sektor pertanian terus mengalami penurunan yaitu 5,40 pada tahun 2002 menurun menjadi 4,48 pada tahun 2004 dan kembali menurun pada tahun 2009 sebesar 4,28. Sedangkan sektor jasa-jasa mengalami peningkatan pertumbuhan pada 3 Universitas Sumatera Utara tahun tersebut yaitu masing-masing 3,49 pada tahun 2002 meningkat menjadi 7,30 pada tahun 2004 dan kembali meningkat menjadi 10,04 pada tahun 2009. Meningkatnya sektor konstruksi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor pengangkutan dan komunikasi yang cukup besar akan berimplikasi pada peningkatan kebutuhan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat. Kondisi yang sama akan terjadi pada sektor lainnya yang mengalami kenaikan, sehingga pengembangan sektor-sektor tersebut akan mendorong terjadi pengembangan wilayah Kabupaten Pakpak Bharat. Kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat di masa mendatang perlu menggerakkan sektor-sektor tersebut, dengan tidak mengabaikan sektor pertanian walaupun tidak mengalami kenaikan karena merupakan kontribusi terbesar dalam perekonomian Kabupaten Pakpak Bharat. Alokasi dan prioritas anggaran sektor-sektor perekonomian perlu diarahkan sesuai dengan perkembangan pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat untuk memacu perkembangan atau pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga mendorong tercapainya kesejahteraan masyarakat. 4.3. Dampak Pemekaran Wilayah Administrasi Pemerintah terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat 4.3.1. Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dilihat karakteristik responden adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

a. Berdasarkan Umur