Pendidikan Kerangka Pemikiran PENDAHULUAN

pengangguran tersembunyi diperkirakan 25-30 persen dari tenaga kerja di dalam pertanian. Dalam menentukan betapa penting arti pendidikan di masa pembangunan ekonomi, suatu negara tidak dapat mengaku dirinya maju, tanpa menyelenggarakan pendidikan di bidang peradaban industri Cairncross dalam Jhingan, 2010. Petani harus di bawah menuju perekonomian moneter dan tidak dibiarkan saja bergerak pada usaha tani pangan. Para pekerja harus dibiasakan bekerja pada jam kerja yang ditentukan di pabrik-pabrik untuk mendapat bayaran. Kota-kota harus tumbuh, begitu juga bank dan usaha bisnis. Hasil ilmu pengetahuan harus diterapkan di seluruh perekonomian, dimana harus muncul kelompok pemuda bisnis, administrasi dan politik, sebagai nyawa kehidupan bangsa yang dapat menjadi tumpuan dalam mempertahankan momentum pembangunan. Faktor manusia merupakan faktor terpenting dalam pertumbuhan ekonomi yang menekankan pada efisiensi. Para ahli ilmu ekonomi modern menyebutkan pembentukan modal insani, yaitu proses peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seluruh penduduk negara yang bersangkutan. Dalam mengetahui perkembangan suatu wilayah dari aspek sosial, kemiskinan poverty merupakan indikator yang digunakan dalam menilai perkembangan suatu wilayah.

a. Pendidikan

Pembangunan ekonomi tidaklah mungkin tanpa pendidikan. Melalui pendidikan umum pemerintah dapat meningkatkan persediaan buruh efektif dan kapasitas produktif bangsa, serta lembaga latihan yang diperlukan untuk memberikan Universitas Sumatera Utara pengajaran kepada ahli mesin, montir listrik, tukang, perawat, guru, penyuluh pertanian dan lain-lain. Pendidikan tinggi dan lembaga penelitian didirikan untuk mencetak dan meningkatkan jumlah dokter, administrator, insinyur dan semua jenis personil terlatih. Program pendidikan pada usaha menjalin kesatuan bangsa pada umumnya, memanfaatkan energi rakyat dan membangun bangsa dan sumber daya manusia di seluruh negeri, investasi dalam mendidik massa sama juga produktifnya. Galbraith dalam Jhingan, 2010 berpendapat menolong petani dan pekerja dari kebuta hurufan mungkin merupakan suatu tujuan tersendiri, tetap juga merupakan langkah pertama yang sangat diperlukan bagi setiap bentuk kemajuan pertanian. Dipandang secara demikian, pendidikan menjadi suatu bentuk investasi yang sangat produktif. Dalam melihat perkembangan suatu wilayah dari segi pendidikan, alternatif yang digunakan untuk mengukur perkembangan adalah rasio banyaknya pelajar pada jenjang SLTP, yaitu banyaknya pelajar grup usia 13-15 tahun sebagai indikator pendidikan.

b. Kesehatan Masyarakat dan Keluarga Berencana

Untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, kesehatan masyarakat harus diperbaiki. Langkah tersebut meliputi perbaikan sanitasi lingkungan, perbaikan pembuangan air kotor dan menggenang, pembenahan daerah kumuh, penyediaan perumahan yang lebih baik, penyediaan air bersih, penyediaan fasilitas pembuangan kotoran yang lebih baik, pengawasan penyakit menular, penyediaan layanan medis dan kesehatan, terutama kesejahteraan ibu dan anak, pendidikan Universitas Sumatera Utara kesehatan dan keluarga berencana, serta latihan petugas medis kesehatan Jhingan, 2010. Menurut Hill dan Williams dalam Huzain, 2008, dari segi kesehatan indikator perkembangan wilayah diukur berdasarkan Infant Mortality Rate Per 1000 Kelahiran yang berkaitan dengan perkembangan suatu wilayah dan sebagai input ukuran pelayanan ideal tenaga dokter per 100.000 penduduk.

2.6.3. Infrastruktur

Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi-instalasi yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat. Definisi teknik juga memberikan spesifikasi apa yang dilakukan sistem infrastruktur dan mengatakan infrastruktur adalah aset fisik yang dirancang dalam sistem, sehingga memberikan pelayanan publik yang penting. Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi. Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-fungsi sistem sosial dan sistem ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Komponen-komponen infrastruktur merupakan aset fisik yang dirancang dalam sistem, sehingga mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi Grigg, Universitas Sumatera Utara dalam Kodoatie, 2005. Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi- fungsi sistem sosial dan sistem ekonomi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. 2.7. Penelitian Sebelumnya Adapun penelitian yang telah dilakukan mengenai pemekaran Kabupaten, kesejahteraan masyarakat dan pengembangan wilayah sebelumnya antara lain: Edo 2000 meneliti tentang dampak pemisahan Kota Kupang dari Kabupaten Kupang terhadap penerimaan PBB sektor pedesaan dan perkotaan di Kabupaten Kupang dari tahun 19911992-19992000 dengan menggunakan alat analisis rata-rata pertumbuhan penerimaan, rata-rata realisasi, rata-rata efektifitas sebelum dsesudah pemisahan, serta analisis SWOT. Hasil dari penelitiannnya menunjukkan realisasi penerimaan PBB sektor pedesaan dan perkotaan mengalami penurunan rata-rata 60. Pertumbuhan penerimaan PBB sebelum pemekaran 26 sesudah pemekaran 6,05. Rata-rata efektifitas penerimaan per tahun selama 6 tahun yaitu sebelum pemekaran 104,82 tetapi sesudah pemekaran hanya rata-rata 77,40 selama periode 3 tahun, tetapi melalui analisis SWOT menunjukkan bahwa Kabupaten Kupang memiliki kekuatan untuk meningkatkan pendapatan PBB. Sihalolo 2002, dengan judul tesis penelitian “Pembentukan Kabupaten Toba Samosir dalam kaitannya dengan pengembangan wilayah Studi Kasus: Sub sektor Pariwisata’, menyimpulkan bahwa pengembangan sektor pariwisata secara ekonomis berpengaruh terhadap pembentukan Kabupaten Toba Samosir yang menyebabkan terjadinya perubahan mendasar pada stuktur ekonomi masyarakat dan pemerintah. Universitas Sumatera Utara Silalahi 2004 dalam tesis penelitiannya “Analisis Dampak Pemekaran Kecamatan Terhadap Pengembangan Wilayah Penelitian di Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten Simalungun”, menyimpulkan bahwa masyarakat Panombeian Panei memberikan respon yang positif terhadap pembentukan Kecamatan tersebut. Persepsi masyarakat terhadap kelembagaan adalah dengan adanya lembaga-lembaga baru ditingkat kecamatan akan mengakibatkan mudahnya mereka melakukan segala bentuk pengurusan administrasi yang berhubungan dengan pemerintahan. Persepsi masyarakat terhadap eksesbilitas program pemerintah kepada masyarakat baik dibidang pendidikan, pertanian dan kesehatan akibat pembentukan kecamatan Panombeian Panei adalah cukup baik. Nuradi 2009 dalam tesisnya “Manfaat Pemekaran Daerah terhadap Percepatan Pembangunan dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Studi Kasus: Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara”, dengan menggunakan analisa data pertumbuhan dan uji t, menyimpulkan bahwa pemekaran daerah bermanfaat terhadap percepatan pembangunan dilihat dari perkembangan PDRB, dan PDRB perkapita yang menunjukkan perkembangan yang semakin membaik. Pemekaran daerah juga bermanfaat terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, dilihat dari meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat dan membaiknya tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat. Universitas Sumatera Utara

2.8. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian 2.7. Hipotesis 1. Pemekaran wilayah administrasi pemerintah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat yang dijelaskan dari PDRB. 2. Pemekaran wilayah administrasi pemerintah memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat yang dilihat dari pendapatan masyarakat, pendidikan, kesehatan dan kesempatan kerja masyarakat. Kabupaten Pakpak Bharat Pertumbuhan Ekonomi Kesejahteraan Masyarakat Pemekaran Wilayah Administrasi Pendapatan Masyarakat Pendidikan Kesehatan Kesempatan kerja PDRB Dampak Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menitikberatkan kajian pada dampak pemekaran wilayah administrasi pemerintah terhadap perubahan dinamika kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat. Perubahan dinamika kesejahteraan masyarakat dititikberatkan pada kajian sejauhmana pemekaran wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat memberikan dampak terhadap pendapatan masyarakat, pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja masyarakat serta dampaknya terhadap pengembangan wilayah. 3.2. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari sampel responden masyarakat berbentuk kuisioner pertanyaan. Data sekunder bersumber dari BPS mengenai APBD dan Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Pakpak Bharat yang telah dipublikasikan. Sedangkan data penunjang diperoleh dari setiap Instansi atau Lembaga yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

3.3. Populasi dan Sampel

Penelitian ini mengkaji dampak pemekaran wilayah administrasi pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat. Oleh karenanya yang Universitas Sumatera Utara