Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin PDRB Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha

dimana aspek pertumbuhan ekonomi dapat menjadi daya tarik pemusatan sebaran penduduk, sehingga akan bermuara pada peningkatan kualitas penduduk di Kabupaten Pakpak Bharat. Berdasarkan pada tabel diatas, pertumbuhan penduduk di Kabupaten Pakpak Bharat menunjukkan keadaan yang semakin menurun dengan rata- rata pertumbuhan sebesar 3,84. Kondisi ini juga menunjukkan indikasi keberhasilan Kabupaten Pakpak Bharat dalam upaya mengendalikan laju penduduk yang berlebihan. Dengan adanya dukungan tingkat pendapatan perkapita masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat yang juga cenderung meningkat hingga melampaui nominal yang ditentukan dalam target Millenium Development Goal’s, maka tingkat pertumbuhan penduduk tersebut justru membawa impact positif bagi social welfare masyarakat di Kabupaten Pakpak Bharat khususnya dalam hal ketersediaan Sumber Daya Manusia yang potensial.

a. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Komposisi penduduk yang seimbang tentunya akan memberikan nuansa pembagunan yang cukup strategis. Dengan demikian, setiap upaya dan langkah perencanaan pembangunan di Kabupaten Pakpak Bharat akan memberikan kesan keadilan dari sisi gender bagi setiap masyarakatnya dikarenakan komposisi atau porsi yang cukup seimbang tersebut. Berikut disajikan komposisi penduduk Kabupaten Pakpak Bharat 2005 – 2009 melalui Tabel 4.3. Universitas Sumatera Utara Jumlah penduduk Kabupaten Pakpak Bharat pada akhir tahun 2009 tercatat sejumlah 42.814 jiwa dengan komposisi penduduk 21.144 pria dan 21.670 perempuan. Salah satu fokus dalam pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat juga mencakup isu kesetaraan gender yang juga sesuai dengan semangat dalam prinsip-prinsip sustainable Development. Selam periode 5 tahun sebelumnya 2005-2009 trend jumlah penduduk Kabupaten Pakpak Bharat berdasarkan komposisi jenis kelamin menunjukkan trend yang semakin meningkat setiap tahunnya. Meskipun demikian komposisi yang senantiasa seimbang setiap tahunnya antara penduduk laki-laki dan perempuan justru memberikan peluang positif bagi potensi sumber daya manusia yang seimbang. Tabel 4.3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Pakpak Bharat 2005-2009 Tahun Jumlah Penduduk Jiwa Jumlah Laki-laki Perempuan 2005 18.436 19.415 36.851 2006 18.757 19.529 38.286 2007 19.108 19.618 38.726 2008 20.271 20.791 41.062 2009 21.144 21.670 42.814 Sumber: Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka, 2010

b. Komposisi Penduduk Berdasarkan Potensi Produktivitas dan Jenis Kelamin

Struktur penduduk yang diklasifikasikan ke dalam tingkat produktivitas serta jenis kelamin memberikan gambaran yang cukup penting khususnya dalam Universitas Sumatera Utara dimensi pengembangan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pakpak Bharat. Potensi produktivitas SDM dapat dilihat dari tingkat usia yaitu usia 15 tahun dan 64 tahun. Sedangkan usia di bawah 15 tahun dan usia yang telah mencapai usia 64 tahun ke atas merupakan penduduk yang non produktif. Secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Potensi Produktivitas dan Jenis Kelamin di Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2009 No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah 1 0-15 9.062 8.369 17.431 2 16-64 11.486 12.509 23.995 3 64 596 792 1.388 Jumlah 21.444 21.670 42.814 Sumber: Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka, 2010 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa gambaran komposisi penduduk Kabupaten Pakpak Bharat apabila ditinjau dari segi potensi produktivitas masih didominasi oleh penduduk yang memiliki potensi SDM. Kondisi ini menunjukkan adanya peluang yang cukup baik khususnya dalam fokus ketersediaan SDM potensial bagi pembangunan di Kabupaten Pakpak Bharat. Dari segi keseimbangan juga terlihat jelas bahwa potensi SDM yang ada telah menunjukkan posisi yang balance antara ketersediaan SDM penduduk berjenis kelamin Laki-laki dan SDM penduduk yang berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan pengolahan data lebih lanjut didapat informasi bahwa tingkat ketergantungan penduduk non produktif terhadap penduduk Universitas Sumatera Utara produktif menunjukkan tingkat 0,78. Kondisi ini menunjukkan tingkat kecukupan ketergantungan yang wajar.

4.1.5. Kondisi Kesejahteraan Sosial dan Pemerataan Ekonomi

Dalam memacu perkembangan wilayah dengan berbekal potensi yang ada di wilayah Kabupaten. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat tetap berpegang pada aspek integritas, sinergitas dan kontinuitas di dalam melakukan pembangunan daerah. Untuk itu pembangunan daerah yang dilaksanakan saat ini merupakan kelanjutan dari pembangunan yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya dengan upaya terus menggali, mengembangkan dan melestarikan potensi unggulan daerah yang dimiliki. Potensi unggulan yang dimiliki oleh Kabupaten Pakpak Bharat terutama di bidang pertanian. Hal ini tidak terlepas dari posisi geografis Kabupaten Pakpak Bharat yang mempunyai anugerah potensi dan kekayaan alam sebagai modal yang harus dikelola dengan seoptimal mungkin. Potensi unggulan tersebut juga tergambar dari kontribusi yang telah disumbangkan terhadap PDRB Kabupaten Pakpak Bharat dari tahun ke tahun yang selalu menjadi penyumbang terbesar dalam PDRB. Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi dilakukan terhadap indikator pertumbuhan PDRB, laju inflasi, PDRB per kapita yang telah terlaksana di Kabupaten Pakpak Bharat dalam kurun waktu 5 tahun sebelumnya yang dijelaskan selanjutnya. Universitas Sumatera Utara

a. PDRB Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha

Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan suatu daerah dari dimensi perekonomian. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi yang terdapat di Kebupaten Pakpak Bharat. Selanjutnya dalam upaya pengembangan unit ekonomi yang ada tentunya diperlukan suatu pemahaman tentang indikasi kontribusi masing-masing unit pembentuk PDRB tersebut. Dalam analisis ini unit ekonomi yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat diklasifikasikan ke dalam beberapa lapangan usaha yang dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan Tabel 4.6. Tabel 4.5. Data PDRB Kabupaten Pakpak Bharat Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005-2009 Jutaan Rupiah Sektor 2005 2006 2007 2008 2009 Pertanian 126.798,60 138.451,64 152.243,12 169.865,74 189.305,02 Pertambangan dan Penggalian 120,35 126,79 134,20 147,27 154,73 Industri Pengolahan 585,01 602,06 619,57 648,13 678,88 Listri, Gas dan Air Minum 650,71 705,68 759,85 831,09 951,27 Bangunan 17.293,12 20.571,89 24.322,24 27.873,11 31.697,63 Perdagangan, Hotel dan Restoran 24.565,78 26.744,74 29.092,54 32.192,39 35.468,98 Pengangkutan dan Komunikasi 2.633,42 3.249,61 4.073,94 4.960,57 5.787,20 Keuangan dan Jasa 2.136,47 2.383,12 3.508,40 3.984,09 4.594,31 Jasa-jasa 13.709,70 14.753,85 16.314,15 18.421,19 21.661,77 Jumlah 188.493,17 207.589,39 231.068,03 258.923,60 290.299,80 Sumber: Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka, 2010 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 terlihat bahwa sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 sektor pertanian memberikan kontribusi diatas 60, sedangkan sisanya disumbang oleh sektor lain selain sektor pertanian. Sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor bangunan memberikan sumbangan kedua dan ketiga setelah sektor pertanian. Dominasi pos pendapatan dari sektor pertanian ini menunjukkan bahwa alam Kabupaten Pakpak Bharat merupakan alam yang subur, sehingga hasil produksi sektor pertanian senantiasa menunjukkan peningkatan. Dengan kata lain sektor pertanian merupakan sektor unggulan yang memiliki peran dan fungsi strategis dalam pembentukan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pakpak Bharat. Tabel 4.6. Data Distribusi PDRB Kabupaten Pakpak Bharat Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005-2009 Sektor 2005 2006 2007 2008 2009 Pertanian 67.27 66,69 65,89 65,60 65,21 Pertambangan dan Penggalian 0,06 0,06 0,06 0,06 0,05 Industri Pengolahan 0,31 0,29 0,27 0,25 0,23 Listri, Gas dan Air Minum 0,35 0,34 0,33 0,32 0,33 Bangunan 9,17 9,91 10,53 10,76 10,92 Perdagangan, Hotel dan Restoran 13,03 12.88 12,59 12,43 12,22 Pengangkutan dan Komunikasi 1,40 1,57 1,76 1,92 1,99 Keuangan dan Jasa 1,13 1.15 1,52 1,54 1,58 Jasa-jasa 7,27 7,11 7,06 7,11 7,46 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber: Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka, 2010 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan penjelasan Tabel 4.6 di atas didapatkan informasi bahwa sektor bangunan juga mengalami pertumbuhan yang dinamis. Hal ini disebabkan karena terus dilaksanakannya pembangunan di Kabupaten Pakpak Bharat untuk mendukung kebijakan pembangunan yang telah ditetapkan Kabupaten Pakpak Bharat. Distribusi PDRB Kabupaten Pakpak Bharat menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2009 dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1. Struktur Ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009

b. PDRB Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha