Berdasarkan penjelasan Tabel 4.6 di atas didapatkan informasi bahwa sektor bangunan juga mengalami pertumbuhan yang dinamis. Hal ini disebabkan karena
terus dilaksanakannya pembangunan di Kabupaten Pakpak Bharat untuk mendukung kebijakan pembangunan yang telah ditetapkan Kabupaten Pakpak Bharat. Distribusi
PDRB Kabupaten Pakpak Bharat menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2009 dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Struktur Ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009
b. PDRB Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha
Produk Domestik Regional Bruto PDRB juga merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan suatu daerah. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai
65,21
0,05 0,23
0,33 10,92
12,22 1,99
1,58 7,46
Pertanian Pertambangan Penggalian
Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air
Bangunan Perdagangan, Hotel dan
Restoran Pengangkutan dan
Komunikasi Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan Jasa-Jasa
Universitas Sumatera Utara
tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat.
Tabel 4.7. Data PDRB Kabupaten Pakpak Bharat Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstans Tahun 2005-2009 Jutaan Rupiah
Sektor 2005
2006 2007
2008 2009
Pertanian
85,350.58 88,655.27 92,134.62
96,195.56 100,311.68
Pertambangan dan Penggalian
80.68 84.12
87.98 93.71
96.67
Industri Pengolahan
413.06 415.75
418.43 423.58
432.59
Listri, Gas dan Air Minum
284.35 306.24
328.58 353.45
376.702
Bangunan
10,303.62 12,030.88 13,765.75
15,561.92 17,287.54
Perdagangan, Hotel dan Restoran
14,167.19 15,171.13 16,157.27
17,134.87 18,178.28
Pengangkutan dan Komunikasi
1,273.51 1,397.45
1,551.90 1,727.97
1,896.05
Keuangan dan Jasa
1,362.01 1,423.71
2,003.42 2,168.82
2,352.67
Jasa-jasa
9,880.78 10,603.20 11,382.82
12,255.58 13,486.47
Jumlah
123,115.78 13,0087.8 13,7830.8 14,5915.46 15,4418.65
Sumber: Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka, 2010 Pada Tabel 4.7 dan 4.8 terlihat bahwa PDRB Kabupaten Pakpak Bharat atas
dasar harga konstan juga masih didominasi oleh sektor pertanian yang menjadi kontributor utama atau sering disebut sebagai sektor unggulan di Kabupaten Pakpak
Bharat. Selanjutnya disusul sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor bangunan dan sektor jasa-jasa. Sedangkan sektor yang paling sedikit memberikan kontribusi
adalah sektor pertambangan dan penggalian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8. Data Distribusi PDRB Kabupaten Pakpak Bharat Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2005-2009
Sektor 2005
2006 2007
2008 2009
Pertanian 69.33
68.15 66.85
65.93 64.96
Pertambangan dan Penggalian
0.07 0.06
0.06 0.06
0.06 Industri Pengolahan
0.34 0.32
0.30 0.29
0.28 Listri, Gas dan Air Minum
0.23 0.24
0.24 0.24
0.24 Bangunan
8.37 9.25
9.99 10.67
11.20 Perdagangan, Hotel dan
Restoran 11.51
11.66 11.72
11.74 11.77
Pengangkutan dan Komunikasi
1.03 1.07
1.13 1.18
1.23 Keuangan dan Jasa
1.11 1.09
1.45 1.49
1.52 Jasa-jasa
8.03 8.15
8.26 8.40
8.73
Jumlah 100.00
100.00 100.00
100.00 100.00
Sumber: Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka, 2010 Distribusi PDRB Kabupaten Pakpak Bharat menurut lapangan usaha atas
dasar harga konstan Tahun 2009 dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2. Struktur Ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2009
c. PDRB Perkapita
Pendapatan regional adalah PDRB dikurangi penyusutan dan pajak tak langsung netto. Apabila Pendapatan Regional dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun maka dihasilkan Pendapatan Regional per kapita. Pendapatan Regional per
kapita inilah yang biasanya disebut pendapatan perkapita. Meski belum
mencerminkan tingkat pemerataan, pendapatan perkapita dapat dijadikan salah satu indikator guna melihat keberhasilan pembangunan perekonomian di suatu
wilayah. Perkembangan pendapatan per kapita Kabupaten Pakpak Bharat
Pertanian 65
Pertambangan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air
Bangunan 11
Perdagangan, Hotel dan
Restoran 12
Pengangkutan dan Komunikasi
1 Keuangan,
Persewaan dan Jasa Perusahaan
2 Jasa-Jasa
9
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan perubahan yang cukup baik, dimana pendapatan per kapita tahun 2000 sebesar 2.739.306 rupiah per tahun atau sebesar 7.505 rupiah per hari dan
tahun 2005 adalah sebesar 5.207.569 rupiah per tahun atau 14.267 rupiah per hari atau naik sebesar 90,11 persen. Sedangkan pendapatan perkapita Tahun 2009
sebesar 6.780.488 rupiah per tahun atau 18.577 rupiah per hari dengan kenaikan sebesar 147,53 persen dari Tahun 2000. Agar lebih jelas dapat dilihat pada Tabel
4.9 berikut.
Tabel 4.9. Pendapatan Perkapita Kabupaten Pakpak Bharat dan Perkembangannya Tahun 2005-2009
Tahun Pendapatan Per Kapita Rp
Perkembangan Persen Harga Berlaku Harga Konstan
Harga Berlaku Harga Konstan
1 2
3 4
5
2005 5,207,569.03
3,401,285.76 90.11
24.17 2006
5,600,231.70 3,509,435.57
104.44 28.11
2007 5,966,741.42
3,559,127.60 117.82
29.93 2008
6,336,692.65 3,571,020.21
131.32 30.36
2009 6,780,487.67
3,606,732.58 147.53
31.67
Sumber: Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka, 2010
Dengan demikian pendapatan perkapita masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat cenderung meningkat dari tahun ketahun yang bermakna meningkatnya kesejahteraan
masyarakat selama periode tahun 2005-2009. Gambaran pendapatan perkapita diatas menunjukkan kecenderungan peningkatan Pendapatan Perkapita masyarakat
Kabupaten Pakpak Bharat setiap tahunnya yaitu dari tahun 2005 hingga tahun 2009. Posisi capaian pendapatan perkapita Kabupaten Pakpak Bharat secara lebih
mendalam sebenarnya telah melampaui Standar Pendapatan perkapita sebagaimana
Universitas Sumatera Utara
diterangkan dalam target Millenium Development Goal’s yakni 1 US per hari. Cerminan lainnya juga dapat diamati secara langsung melalui tingkat layak beli
masyarakat yang semakin meningkat pula, hal ini juga merupakan respon positif dari adanya peningkatan pendapatan perkapita nasional yang ditargetkan mencapai 5.000
US per tahunnya.
d. Laju Pertumbuhan Ekonomi