Permintaan Biaya Produksi Pendapatan

mencapai skala produksi tertentu. Karena itu keputusan mengenai penetapan harga merupakan tantangan nyata bagi para manajer Downey, 1992. Menurut Mankiw 2000, perusahaan yang bertujuan untuk mencari laba, tidak akan terlepas pada penentuan harga jual, oleh sebab itu dalam penentuannya turut dipegaruhi oleh beberapa faktor. Ada tujuh faktor yang mempengaruhi dalam penentuan harga jual, yaitu sebagai berikut: 1. Keadaan perekonomian 2. Permintaan dan penawaran 3. Elastisitas permintaan, yang meliputi : inelastis, elastis, elastisitas uniter 4. Persaingan 5. Biaya 6. Tujuan Perusahaan 7. Pengawasan pemerintah

2.2.2. Permintaan

Besar kecilnya permintaan di tentukan oleh tinggi rendahnya harga, tentu saja hal ini akan berlaku bila faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tidak ada perubahan tetap atau disebut ada dalam keadaan ceteris paribus. Dalam keadaan seperti itu, berlaku perbandingan terbalik antar harga terhadap permintaan dan perbandingan lurus antara harga dengan penawaran seperti apa yang dikatakan Alfred Marshall yang menyebutkan bahwa perbandingan terbalik antara harga terhadap permintaan disebut sebagai hukum permintaan. Menurut Mankiw 2000, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa, antara lain : - Tingkat pendapatan seseorangmasyarakat - Jumlah penduduk - Selera penduduk - Fluktuasi ekonomi - Harga barang yang di tuju - Harga barang subsitusi - Faktor lain harapan, hubungan sosial, dan politik

2.2.3. Biaya Produksi

Biaya produksi biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variable cost. Yang dimaksud dengan biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada besar kecilnya produksi. Sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang besar kecilnya berhubungan langsung dengan besarnya produksi Mubyarto, 1994. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya adalah: Metode kerja, Pekerja, Lokasi, Requirement alat, Faktor satuan, Budaya, Komposisi sumber daya yang dibutuhkan, Pendefinisian lingkup pekerjaan, Iklim, Gempa bumi, badai, banjir, air pasang dan lain-lain Mankiw, 2000.

2.2.4. Pendapatan

Pendapatan adalah suatu ukuran balas jasa terhadap faktor-faktor produksi yang ikut dalam proses produksi. Pengukuran pendapatan untuk tiap-tiap jenis factor produksi yang ikut dalam usaha tergantung kepada tujuannya Prawirokusumo, 1990. Dalam kegiatan perusahaan, pendapatan ditentukan dengan cara mengurangkan berbagai biaya yang dikeluarkan dari hasil penjualan yang diperoleh. Apabila hasil penjualan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan produsen nilainya adalah positif maka diperolehlah pendapatan. Pendapatan merupakan keuntungan yang diperoleh para pengusaha sebagai pembayaran dari melakukan kegiatan-kegiatan seperti: menghadapi risiko ketidakpastian di masa yang akan datang, melakukan inovasipembaruan di dalam berbagai kegiatan ekonomi dan mewujudkan kekuasaan monopoli di dalam pasar Sukirno, 1994. Menurut Mankiw 2009, jumlah pendapatan yang diterima oleh suatu perusahaan sebagai hasil dari penjualan output disebut pendapatan total Total Revenue-TR. Jumlah pengeluaran yang harus dikeluarkan suatu perusahaan untuk membeli input disebut biaya total Total Cost-TC. Jadi, keuntungan profit dinyatakan sebagai pendapatan total dikurangi dengan biaya total. Dengan demikian, Keuntungan = Pendapatan Total – Biaya Total

2.3. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Analisis Hukum Terhadap Kewajiban Sertifikasi ISPO (INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL) Dalam Kaitannya Dengan Pertumbuhan Investasi Sektor Perkebunan Kelapa Sawit Di Indonesia (Studi Pada PT. REA KALTIM PLANTATION – Jakarta)

7 96 190

Analisis Konsistensi Mutu dan Rendemen CPO (Crude Palm Oil) di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

7 58 77

Dampak Penerapan Rspo (Roundtable On Sustainable Palm Oil) Terhadap Volume Penjualan Ekspor CPO Dan Pendapatan Di Perusahaan Perkebunan Negara (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III)

0 8 60

Dampak Penerapan Rspo (Roundtable On Sustainable Palm Oil) Terhadap Volume Penjualan Ekspor CPO Dan Pendapatan Di Perusahaan Perkebunan Negara (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III)

0 0 11

Dampak Penerapan Rspo (Roundtable On Sustainable Palm Oil) Terhadap Volume Penjualan Ekspor CPO Dan Pendapatan Di Perusahaan Perkebunan Negara (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III)

0 0 1

Dampak Penerapan Rspo (Roundtable On Sustainable Palm Oil) Terhadap Volume Penjualan Ekspor CPO Dan Pendapatan Di Perusahaan Perkebunan Negara (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III)

0 0 9

Dampak Penerapan Rspo (Roundtable On Sustainable Palm Oil) Terhadap Volume Penjualan Ekspor CPO Dan Pendapatan Di Perusahaan Perkebunan Negara (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III)

0 0 12

Dampak Penerapan Rspo (Roundtable On Sustainable Palm Oil) Terhadap Volume Penjualan Ekspor CPO Dan Pendapatan Di Perusahaan Perkebunan Negara (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III)

0 0 2

Analisis Implement Asi Prinsip dan Kriteria Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) pada Perkebunan Sawit Rakyat

0 0 11

KEBIJAKAN INDONESIA DALAM TATA KELOLA MINYAK SAWIT: ROUNDTABLE ON SUSTAINABLE PALM OIL (RSPO) DAN INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL (ISPO) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 14