41 dari seluruh bisnis eceran di sana. Franchising kemudian berkembang di seluruh
dunia dengan pesat, franchising bukan hanya merambah dunia perdagangan saja,
namun juga telah merambah ke dunia jasa, seperti : restoran, bisnis retail, salon rambut, hotel, dealer mobil, stasiun pompa bensin, dan sebagainya.
2.2 Penggolongan Franchise
Mengenal jenis-jenis franchise yang terdapat di dunia tentulah kita harus
melihat penggolongan franchise menurut East Asian Executive Report google.com
East Asian Executive Report telah menggolongkan franchise dalam 3 golongan yakni sebagai berikut:
1. Product franchise
Franchise jenis ini, seorang atau badan usaha penerima franchise hanya bertindak mendistribusikan produk dari rekannya dengan pembatasan areal, seperti : pengecer
bahan bakar Shell yang telah dibagi jaringan atau divisi wilayah pendistribusiannya.
2. Processing franchise or manufacturing franchise Franchise jenis ini, seorang atau badan usaha pemberi franchise franchisor hanya
memegang peranan memberi know-how, dari suatu proses produksi, seperti :
Minuman ringan Coca Cola.
3. Business formal System franchise Franchise jenis ini, seorang atau badan usaha pemberi franchise franchisor sudah
memiliki cara yang unik dalam menyajikan produk dalam satu paket kepada konsumen, seperti :
Dunkin Donuts dan Kentucky Fried Chicken.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Subyek dan Obyek Franchise
Dalam sebuah perikatan atau perjanjian tentu terdapat adanya subyek dan obyek dari perikatan tersebut. Pada pembahasan ini, penulis akan mencoba untuk
menguraikan subyek dan obyek hukum dari franchise, sehingga terbentuknya sebuah
perikatan franchise.
Subyek hukum franchise dalam sebuah perikatan franchise, terdiri dari 2 dua
yaitu sebagai berikut : Subyek
franchise
1. Franchisor
Franchisor adalah orang atau badan usaha yang memberikan lisensi, baik berupa paten, penggunaan merek perdagangan merek jasa, ciri khas maupun hal-hal
pendukung lainnya kepada franchise.
2. Franchise
Franchise adalah orang atau badan usaha yang menerima lisensi dari franchisor untuk dapat menggunakan merek perdagangan merek jasa maupun ciri khas dari
franchisor, namun harus tetap tunduk kepada peraturan dan tata cara dari franchisor. Selain 2 dua subyek hukum
franchise yang telah dikemukakan tadi, ternyata masih terdapat dua pihak lainnya yang dapat dikaitkan sebagai subyek hukum
franchise dalam perjanjian
franchise yang juga terkena dampak dari perjanjian ini, yakni : a.
Franchise lain dalam sebuah sistem franchise franchising system yang sama.
b. Konsumen atau klien dari franchise maupun masyarakat sebagai pengguna
produk dan jasa pada umumnya.
2.4 Penelitian Terdahulu